Part 13

3 0 0
                                    

"Lo kenapa jemput gue Bran? Bukannya Kei" Ucap Naura sambil memperhatikan Gibran yang masih sibuk dengan hpnya.

"Suka-suka gue lah" Jawab Gibran memasukkan Hpnya kedalam saku celana dan langsung bergegas memakai helm dan naik ke motornya, Gibran melemparkan helm dengan pelan ke arah Naura. "Pake cepet jangan Kebanyakan nanya Lo bukan wartawan" Ucap Gibran.

"Dih" Akhirnya Naura pun memakai helmnya dan naik ke motor Gibran, Gibran melajukan motornya.

"Gimana Lo udah ga galau lagi?" Tanya Gibran.

"Emang sejak kapan gue galau" Ucap Naura samar-samar karena suara angin mengalahkannya.

"Oh Enggak galau, terus yang kemarin nangis-nangis siapa ya? Jelmaan jin mirip lu kali ya" Ucap Gibran, Naura langsung tertawa.

"Lo lucu ye" Ucap Naura sambil tertawa.

"Emang" Jawab Gibran.

"Jadi kita mau kemana ini?" Tanya Naura.

"Nganter Lo pulang ke rumah lah, ngarep banget ya Lo dikira gue bakal ngajak Lo ke suatu tempat biar Lo happy enggak galau lagi" Jawab Gibran.

"Sumpah ya Lo rese banget, gue juga ga minta di anter pulang sama Lo!" Ucap Naura dengan nada emosi.

"Dah turun dah sampe rumah Lo tuh" Ucap Gibran.

"Baik-baik doang ngomongnya!, Kalo tau kaya gitu mending gue balik sendiri" Ucap Naura.

"Yaudah naik".

"Lah kok naik?".

"Gue anter Lo ke sekolah lagi, kata mau pulang sendiri" Jawab Gibran.

"Ihss dasar, males gue sama Lo. Makasih!!!" Dengan nada kesal Naura meninggalkan Gibran, ia bergegas masuk rumahnya.

***

"Gibran" Panggil Kei, yang punya nama hanya fokus pada layar hp nya.

"Gibran!".

"Bran Lo budek ya di panggil Kei" Bani menyenggol sikut Gibran sampai hp nya mau terjatuh.

"Apaan sih gue denger, kalo mau ngomong tinggal ngomong" Ucap Gibran dengan nada sedikit cuek. Kei mental Gibran penuh kecewa ia tidak biasa-biasanya denger Gibran secuek itu nada bicaranya juga agak tingg, Kei meresa ada yang berubah.

"Lo nya juga kalo di panggil saut apa Bran" Ucap Bani yang melihat muka Kei mulai berubah menjadi cemberut, Kei tanpa basa-basi langsung pergi meninggalkan Gibran dan Bani dengan rasa kesal.

"Lo seh, tuh liat marah kan tuh anak" Ucap Bani, Gibran tanpa membalas ucapan Bani ia mengejar Kei yang marah.

"Maafin gue" Ucap Gibran mengacak rambut Kei, Kei masih diam sambil menatap mata Gibran.

Please Kei Lo jangan natap gue kek gitu. Batin Gibran.

"Ibran kenapa si gitu" Tanya Kei dengan cemberut.

"Maafin, Ibran lagi enggak mood" Jawab Gibran sambil memeluk Kei.

"Gibran marah sama Kei? Kei punya salah sama Gibran? Enggak biasa-biasanya Gibran gitu" Jawab Kei masih dengan muka cemberut.

"Enggak kok Kei" Jawab Gibran.

"Bohong, semarah-maranya Gibran enggak pernah sampe bentak Kei, se ga mood nya Gibran ga pernah cuekin Kei" Kei mulai menangis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang