"Lo disini juga Ra?" Tanya Gibran kepada Naura, kebetulan mereka bertemu di toko buku.
"Eh Lo Bran" Jawab Naura.
"Sama siapa?" Tanya Gibran.
"Sendiri" Ucap Naura, "Bran gue duluan ya udah dapet yang gue cari" Jawab Naura.
"Bareng aja gue juga cuma nyari novel buat Kei" Tawar Gibran, "Pulang bareng gua" Lanjut Naura.
"Boleh kalo enggak ngerepotin" Ucap Naura.
"Enggak" Jawab Gibran, Gibran berjalan menuju meja kasir di ikuti di belakang Naura, Gibran menyodorkan novel ke kasir.
"Mau digabungin kak sekalian sama pacarnya yang di belakang?" Tanya Mbak kasirnya, Gibran kaget.
"Hah?".
"Saya bukan pacarannya mbak, saya temennya dan saya bayar sendiri" Ucap Naura.
"Baik mba" Jawab Mbak kasir.
Setelah mereka membayar masing-masing barangnya mereka berjalan ke arah parkiran dengan bersebalahan tanpa basa-basi diantara mereka.
"Gue anter novel ke rumah Kei dulu, baru anter Lo balik" Ucap Gibran tanpa menatap lawan bicaranya.
"Terserah Lo Bran" Jawab Naura.
Duh mampus gue bisa-bisa di jadiin gosip sama Kei gue dianter sama Gibran. Mau nolak jangan rumah Kei tapi gue siapa gitu? Udah Mana Gibran jutek banget. Batin Naura.
"Naik Ra, bengong aja Lo" Ucap Gibran.
"Eh iya".
***
"Lo mau masuk ikut enggak?" Tanya Gibran kepada Naura.
"Enggak deh gue disini aja" Jawab Naura.
Gibran masuk ke dalam rumah Kei sedangkan Naura menunggu di luar karena tidak ingin di lihat oleh Kei supaya tidak di gosip kan oleh Kei kalo dirinya dengan Gibran ada apa-apanya. Tapi, ternyata Kei tidak di rumah ia lagi keluar dan sekarang Kei ada di depan pagar dan melihat Naura duduk diatas moto Gibran.
"Lo ngapain Ra didepan rumah gue, naik motor segala. Bisa naik motor lo, motor gede lagi" Ucap Kei sambil melihat-lihat motor itu sepertinya ia kenal.
Mampus gue. Batin Naura
"Eh gue....." Ucap Naura terbata.
"Bentar, ini motor Gibran. Wah lu abis jalan ya sama Gibran, ternyata lu diem-diem punya hubungan" Ucap Kei.
"Apasih Lo cerewet" Ucap Gibran yang tiba-tiba datang, "tuh novel Lo di dalem" Lanjut Gibran.
"Bran jelasin" Pinta Naura dengan muka ketakutan. "Lo jangan salah paham Kei" Ucap Naura.
"Enggak gue maunya salah paham" Jawab Kei sambil tertawa.
"Udah sana masuk" Pinta Gibran kepada Kei.
"Tuh kan bener Lo pengin berduan kan" Ucap Kei melangkah masuk sambil matanya masih kepo ke arah Naura dan Gibran.
"Ih Gibran Lo bukan jelasin juga, kan dia salah paham" Omel Naura.
"Gampang" Jawab Gibran singkat.
"Bagi lu gampang, lah gue habis besok" Jawab Naura.
"Bawel lo, naik cepet" Ucap Gibran, Naura kaget Gibran membentaknya.
"Maaf" Lanjut Gibran, Naura tidak memperdulikan Gibran ia masih sakit hati di bentak Gibran, sepanjang jalan mereka hanya diam sampa suara angin terdengar kencang di telinga mereka, sampai perjalanan mendekati rumah Naura mereka tetap tidak ada bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionSiapa bisa mengira perasaan bisa berubah dengan adanya keadaan, sekuat apapun kau menginginkan bersama orang yang kau mau. Sekuat itu pula takdir memisahkan jika kau tidak ditakdirkan bersama. Jadi kau harus menerimanya karena itu yang terbaik bukan...