Tentang Adnan (4)

12 3 0
                                    

"kamu jadi main sama geng kamu itu disini?" Tanya Kei yang duduk samping Adnan sambil memakan es krim nya.

"Jadi, Gibran sama Bani mau kesini?" Tanya Adnan.

"Iya kali".

"Mereka berdua enggak bilang kamu mau kerumah" Tanya Adnan.

"Mereka mana pernah bilang, tiba-tiba muncul terus masuk ,pulang juga gitu" Ucap Kei "Jangan bilang kalian mau jadiin rumah aku tempat nongkrong" Tebak Kei.

"Hahaha, Biasanya juga gitu" Ucap Adnan.

"Hmm kan mau berduaan sama Adnan. Malah ajak-ajak 2 curut ditambah lagi si Mail sama Aldo" Jelas Kei.

"Ini juga lagi berduaan" Adnan mengacak-acak rambut Kei.

"Ihs udah rapih di acak-acakin" Ucap Kei.

"Tetep Cantik" Pipi Kei mulai memerah.

"Berduaan terus, nanti ke tiga setan aja" Ucap Gibran yang tiba-tiba muncul.

"Tuh kan baru di omongin" Ucap Kei yang menatap Gibran.

"Pantesan gue tadi di jalan kaya ada yang bisikin, ternyata Lo berdua lagi ghibah in gue" Ucap Gibran.

"Pede Lo" Ucap Adnan.

"Gimana Kei? Udah tembak belum, kaya jemuran" Sindir Gibran, Kei hanya melirik ke arah Adnan. "Dah ah gua masuk sebel liat pasangan enggak ada kepastian" Lanjut Gibran main nyelonong masuk bagai rumah sendiri.

"Kan kebiasaan Gibran sama Bani gitu kaya rumah sendiri aja" Ucap Kei.

"Assalamualaikum" Ucap Mail sama Aldo.

"Waalaikumsalam".

"Mantap makin lancar aja bro, udah Jadian nih?" Ucap Mail.

"Eh Lo mau tau aja si il, jangan ngurusin perasaan orang" Ucap Aldo, kemudian mereka berjalan ke arah pintu rumah Kei untuk masuk, menghampiri Gibran.

"Kalian kok enggak izin ke gue" Panggil Kei.

"Lupa, izin Kei" Setelah itu mereka langsung masuk.

Adnan melirik ke arah Kei dengan penuh rasa bersalah, ia berfikir apakah ini hal yang salah dengan menggantungkan perasaan seseorang tanpa memberinya kepastian. Padahal mereka sudah lama dekat bahkan, tapi Adnan belum berani untuk mencoba menjalin hubungan dengan Kei.

"Kei" Panggil Adnan.

"Kenapa nan?" Tanya Kei sambil tersenyum.

"Maaf ya" Ucap Adnan.

"Maaf?".

"Ucapan mereka tadi, maafin aku belum berani mengambil keputusan" Ucap Adnan.

"Santai aja kali, aku tau kok" Jawab Kei dengan sedikit tersenyum terpaksanya. "Udah gih kamu ngumpul sama mereka, aku ke kamar dulu ya" Lanjut Kei kemudian ia pergi meninggalkan Adnan.

"Yang lain mana?" Tanya Bani.

"Udah masuk".

"Kok lu diem disini" Ucap Bani.

"Gue abis duduk disini sama Kei tadi" Ucap Adnan.

"Dasar pacaran terus, eh bukan deh pdkt" Ledek Bani.

"Apaan sih Lo" Ucap Adnan.

"Tembak apa nan, jangan kaya banci lembek. Awas Lo nyakitin sahabat gue" Ucap Bani Dengan nada mengancam.

Kemudian Adnan dan Bani masuk kedalam menemui teman-temannya yang lain. Gibran, mail dan Aldo yang sudah Sik bermain-main PS dan makan cemilan.

"Buset berasa rumah sendiri" Ucap Adnan.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang