Part 12

4 2 0
                                    

"kemarin di tembak sama temen kamu itu?" Tanya Adnan sambil menyantap kentang goreng nya.

"Iya" Ucap Kei ragu.

"Kenapa enggak cerita sama aku, kenapa aku harus denger dari orang lain Kei" Ucap Adnan.

"Maaf" Ucap Kei menundukkan kepalanya.

"Maaf mah gampang Kei, cuma aku berasa Enggak dianggap jadi pacar kamu. Bahkan kamu lebih dulu cerita ke Bani kan?" Ucap Adnan yang masih dengan nada pelan, karena emang Adnan orangnya lembut.

"Iya maafin aku, aku bingung mau cerita takut kamu marah" Jawab Kei.

"Aku enggak bakal marah kalo kamu jujur malah" Jawab Adnan.

"Iya aku juga mau bilang tapi aku cari waktu yang tepat nan, lagian aku juga selalu cerita ke kamu tentang Farel kan" Jawab Kei.

"Ya udah lah" Ucap Adnan, Adnan bangkit dari tempat duduknya tanpa bilang mau kemana kepada Kei. Setelah beberapa menit Adnan kembali lagi.

"Kamu marah sama aku nan?" Tanya Kei.

"Enggak".

"Tapi jutek banget" Ucap Kei.

"Enggak biasa aja, oh ya lain kali kamu jujur ke aku dan jujur juga ke Farel kalo udah punya pacar biar enggak ngasih harapan ke orang" Ucap Adnan.

"Iya aku enggak bakal ulangi" Ucap Kei.

"Ya udah cepet habisin makannya, abis itu aku anter kamu pulang" Kei mengangguk dan langsung memakan makanannya, beberapa menit kemudian Kei selesai makan.

"Udah?" Tanya Adnan, Kei mengangguk. "Ya udah yuk pulang" Ucap Adnan kemudian bangkit dari tempat duduknya dan di ikuti oleh Kei.

"Adnan marah ya?" Tanya Ke menampilkan muka cemberut yang imut nya.

"Enggak Kei, Adnan enggak bisa marah sama kamu" Ucap Adnan mengelus rambut Kei, Kei pun tersenyum. Kei membalas dengan pelukan.

"Makasih Adnan" Ucap Kei tersenyum manis.

Kei dan Adnan akhirnya memutuskan pulang setelah makan malam di sebuah cafe. Adnan mengantarkan Kei sampah rumahnya setelah itu dia langsung pamit pulang kepada Kei, karena tidak bisa mampir masuk ke dalam rumah Kei.

"Aku pulang ya, lain kali aja ke rumahnya" Ucap Adnan, Kei mengangguk dan melambaikan tangannya.

"Makasih, hati-hati" Ucap Kei tersenyum manis dan Adnan membalas dengan tersenyum manis juga.


***

Naura membenarkan posisinya di tempat duduk kelasnya sehingga ia menidurkan kepalanya di meja dan memejamkan matanya. Ia masih terbayang kejadian kemarin apalagi setiap kali ia melihat lapangan.

Gimana kalo gue liat Kei Sama Farel. Batin Naura.

"Hi Ra" Ucap Kei yang mengagetkan Naura yang sedang tertidur. Naura tetap diam dan berusaha semua baik-baik saja di depan Kei.

"Hai Kei" Jawab Naura sebisa mungkin ia biasa saja.

"Kemarin Lo kemana?" Tanya Kei, "Gue kemarin bingung banget Lo tiba-tiba lari. Gibran tiba-tiba ada urusan" Ucap Kei.

Hah? Gibran bilang ke Kei ada urusan, padahal dia sama gue. Batik Naura.

"Hm, kemarin Abang ojek nya udah sampe dia minta gue buru-buru. Soalnya mau jemput anaknya abis nganter gue" Jawab Naura berbohong, Kei menatap mata Naura yang sedang menyembunyikan sesuatu.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang