Kei memasuki kelasnya dengan terburu-buru karena 2 menit lagi bel masuk sekolah, secepatnya ia menaruh tasnya dan berlari ke lapangan untuk mengikuti upacara karena di lapangan sudah ramai siswa/i yang berbasis di lapangan sekolah. Kei terburu-buru berlari sehingga menabrak seseorang di dekat tangga, Kei tidak punya waktu untuk menengok orang itu dia hanya terdiam sejenak dan meminta maaf kemudian ia langsung melanjutkan larinya.
"Lo tumben telat Kei" Tanya temannya setelah Kei sampai di barisannya.
"Gara-gara Gibran sama Bani" Jawab Kei.
"Kenapa lagi mereka berdua?" Tanya Naura temannya Kei.
"Nanti ya ceritanya Ra, gue capek" Ucap Kei, kemudian upacara di mulai semua siswa/i seketika diam.
Setelah beberapa menit upacara dilaksanakan akhirnya selesai juga, Kei langsung buru-buru ke kelas untuk minum karena ia sudah sangat-sangat haus. Namun, rencananya gagal ada seorang cowok yang menghampirinya saat ia mau menaiki tangga bersama Naura.
"Kenapa?" Tanya Kei.
"Lain kali hati-hati jangan lari-lari tadi Lo nabrak gue" Ucap cowok didepan Kei.
"Iye maaf gue enggak liat" Jawab Kei, "Udah ya sekarang Lo minggir rel, gue mau buru-buru ke atas" Ucap Kei, tanpa menunggu Jawaban Farel, Kei mendorong badan Farel agar minggir dan ia langsung ke atas, Naura yang melihat itu menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lagi haus dia rel, maklumin ya" Ucap Naura kepada Farel, Farel menghiraukan ucapan Naura ia hanya mengangguk dan langsung bergegas pergi.
***
Kei sedang di kelas sambil menunggu bel masuk setelah istirahat. Sembari menunggu ia mencoret coret bukunya. Karena teman sebangkunya Naura tidak ada masih di kantin untuk makan. Tiba-tiba salah satu teman kelasnya perempuan menghampirinya.
"Farel tuh Kei didepan pintu" Ucap salah satu temen sekelas Kei.
"Ngapain sih ribet banget" Jawab Kei yang langsung bangkit menghampiri Farel didepan pintu.
"Ngapain rel?" Tanya Kei.
"Lo sibuk enggak nanti malem?" Tanya Farel.
"Sibuk banget" Jawab Kei.
"Gue mau ngajak Lo nonton, gue udah beli tiketnya" Ucap Farel, tiba-tiba Naura lewat datang dari kantin mau masuk ke kelas.
"Tadi kan gue bilang sibuk Farel" Jawab Kei sekali lagi. "Gini aja, Ra sini" Panggil Kei kepada Naura. Naura yang hampir saja dikit lagi duduk di bangkunya tidak jadi langsung bangkit dan menghampiri Kei.
"Kenapa Kei?" Tanya Naura.
"Nih rel, Lo mending nonton sama Naura. Mubasir kan kalo tiketnya enggak ke pake. Lo mau kan Ra?" Tanya Kei Kepada Naura.
"Gue sih mau aja, gimana sama Farel" Jawab Naura.
"Gue maunya sama Lo Kei" Ucap Farel.
"Gue enggak bisa Farel" Ucap Kei, "Udah Lo berdua aja ya?" Lanjut Kei.
"Kalo Lo Enggak bisa gue juga enggak bisa, gue tunggu sampai Lo bisa aja" Ucap Farel, Naura yang mendengar itu langsung masuk lagi ke dalam kelas.
"Au ah" Jawab Kei, langsung ikut masuk ke dalam kelas.
"Maafin gue ya" Ucap Kei, kepada Naura.
"Ngapain pake minta maaf sih Kei, Lo itu temen gue. Gue mau bantuin Lo karena gue tau Lo enggak mau kan pergi sama si Farel" Jawab Naura.
"Sosweet deh, makasih ya" Kei memeluk Naura.
"Lebay deh kayak sama siapa saja" Jawab Naura sambil tertawa.
***
"Tuh Gibran udah jemput" Tunjuk Naura ke arah Gibran yang sedang duduk diatas motornya.
"Gue duluan ya Ra" Belum sempat melangkahkan kaki, suara Farel membuat Kei menoleh.
"Lo pulang sama siapa Kei?" Tanya Farel.
"Lo Enggak liat rel, dia udah di jemput nih" Ucap Naura sambil menunjuk Gibran.
"Oh Lo sama Gibran" Jawab Farel.
"Iya, Gue duluan ya" Ucap Kei kepada keduanya.
Kei menghampiri Gibran yang asik dengan ponsel nya sampai tidak sadar Kei sudah berdiri dihadapannya, dengan iseng Kei mengagetkan Gibran, Gibran tidak merespon apa-apa hanya diam dan menatap Kei tidak suka.
"Kok enggak kaget Bran?" Tanya Kei.
"Gue udah liat lo" Jawab Gibran.
"Jadi lu cuma pura-pura?" Ucap Kei.
"Ngapain pura-pura gue lagi Enggak akting" Jawab Gibran.
"Itu lo main hp Enggak liat gue" Kei memasang wajah cemberutnya.
"Apasih Lo, dari sini gue udah liat Lo di ujung sana ngobrol sama Farel" Ucap Gibran.
"Enggak Farel doang ada Naura" Jawab Kei.
"Dih bodo amat mau Ama siapa" Ucap Gibran.
"Gue duluan Kei" Ucap Farel sembari lewat mengendarai mobilnya tanpa berhenti, melalui Kei begitu saja.
"Noh pangeran bermobil nyapa" Ucap Gibran.
"Apaan sih Lo" Ucap Kei.
"Udah cepet naik gue mau buru-buru sampe rumah" Ucap Gibran yang sudah di atas motornya.
"Iya sayang" Jawab Kei.
"Dih jijay gue" Ucap Gibran menonyor Kepala Kei.
"Si Gibran hobi nya nonyor pala orang" Teriak Kei hingga teman satu sekolahnya yang sedang jalan menengok ke arah Kei.
"Malu gue Kei punya temen kek Lo" Ucap Gibran lagi-lagi menonyor Kepala Kei.
"Dah ngoceh terus Ibran, jalan bang" Ucap Kei menepuk pundak Gibran.
Akhirnya mereka melajukan motornya, namun di jalan mereka terus ribut dan berdebat. Gibran yang selalu tidak mau kalah dari Kei dan Kei yang selalu ingin menang terhadap ucapannya. Sampai tidak terasa mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Kei.
"Makasih Abang tampan" Ucap Kei.
"Apasih lu lebay" Jawab Kei.
"Lu bisa enggak sih Bran, Enggak judes jutek" Ucap Kei, "Nanti cewek-cewek takut sama lo" Lanjut Kei.
"Bodo" Gibran mulai menyalakan motornya dan berniat melajukannya, namun Kei menghentikan itu.
"Besok Adnan yang jemput" Ucap Kei.
"Iye" Jawab Gibran singkat langsung melajukan motornya.
"Hati-hati Ibran" Teriak Kei, Gibran yang sudah menjauh melihat Kei dari spion yang sedang melambaikan tangan tanpa tau Kei bicara apa, Gibran pun tersenyum senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionSiapa bisa mengira perasaan bisa berubah dengan adanya keadaan, sekuat apapun kau menginginkan bersama orang yang kau mau. Sekuat itu pula takdir memisahkan jika kau tidak ditakdirkan bersama. Jadi kau harus menerimanya karena itu yang terbaik bukan...