9

22 1 0
                                    


Sekolahku pun sudah pulang, dan lagi lagi ada rapat teater untuk mempersiapkan acara gebyar. Gebyar teater di sekolahku diadakan setahun sekali, acarannya adalah menampilkan sebuah drama dan penontonnya berasal dari tamu teater sekolah lain.

"untuk ketua panitia gebyar nya adalah Zaldi" terang pak umam
"dan untuk devisi panitia yang lain akan dipilihkan sama Zaldi" lanjutnya

Kak Zaldi pun memilih semua para devisi dan untuk pemeran drama yang akan ditampilkan sudah dipilih dan akan latihan selama dua bulan. Karena pemeran dramanya hanya kakak kelas 3, dan beberapa dari kelas 1, latihannya pun diadakan sepulang sekolah pagi.

***

Sekolah sama seperti biasanya, menurutku sama-sama membosankan, tapi semua beda karna kalau sekarang bisa ngeliat kak Zaldi tiap hari latian untuk drama nya. Aku dengan kak Zaldi semakin dekat dan tetap sering chat di Fb. Bahkan sekarang aku sering bermain warnet hanya untuk bisa berkomunikasi dengan kak Zaldi. Sepulang sekolah, aku melihat kak Zaldi yang juga sudah pulang latihan dramanya.
"Zahraaaaa! Sini!" teriak kak zaldi memanggilku
"iya, sebentar kak" jawabku

Akupun menghampirikak Zaldi dan melihat kak Zaldi sedang mengeluarkan sebuah boneka yangmerupakan boneka kesukaaanku yaitu doraemon. Doraemon kecil yang imutmenurutku.
"ini buat kamu" katanya
"hah? Buat aku? Emang ada acara apa kok ngasih aku boneka?" tanyaku heran
"yahh gapapa cuman mau ngasih kamu aja"
"hmmm makasih ya kak" ucapku berterimakasih sambil tersenyum salah tingkah
"ini coklat juga buat kamu"
"wuihhh makasih ya kak, jadi nggak enak nih"
"gapapa, kan dulu kamu juga ngasih aku kado" terangnya
"yaudah aku mau pulang dulu ya kak, keburu kegiatan asrama dimulai" pamitku
"hati-hati ra"
Sesampainya di asrama, aku melihat boneka doraemon dan ternyata ada sebuahsurat dikantong doraemonnya. Aku penasaran dan membuka suratnya.
"Berbanggalah telah menjadi dirimusendiri Zahra..
ikuti kata hatimu sendiri, optimis dan konsisten dengan apa yang kamucita-citakan. Dan bersyukurlah ada banyak orang disekitarmu yang menyayangimu.Tapi nggak sebanyak aku hehehe..
makasih buat semuanya. Inget nggak? Terkadang bersifat bocah lebih menyenangkandaripada bersikap sok Dewasa.
dari Zaldi Ramadhan untuk Zahraku"

Aku yang membaca surat tersebut pun ingat dulu aku pernah curhat ke kak Zalditentang kak Rifqi yang selalu menyuruhku untuk bersikap dewasa. Berbeda dengankak Rifqi, kak Zaldi malah menyuruhku untuk menjadi diriku sendiri karena nggaksetiap waktu orang harus selalu bersikap dewasa, ada waktunya masing-masingdimana orang harus bersikap dewasa dan bersikap seperti biasanya saja. Aku jugamerasa bahagia membaca surat ini, karena dibawah surat itu ada tulisan"Zahraku".
"Makasih banyak kak Zaldi" batinku

Zahra MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang