1

77 3 0
                                    

Zahra POV

Aku mulai menjalani keseharianku diasrama yang akan kutempati sebagai tempat tinggal sementara aku belajar dipondok Al Ikhlas. Aku gadis yang baru menginjak kelas 1 SMP di SMP AL Ikhlas. Walaupun baru satu minggu, aku sudah mempunyai banyak teman dari berbagai daerah bahkan berbagai pulau.
"benar kata papa, disini pasti aku dapat banyak teman" batinku.

Sekarang aku sedang bercerita dengan teman kamarku. Maklumlah, tak ada lagi kegiatan yang bisa dilakukan anak pondok selain bercerita satu sama lain karena kami tidak diizinkan membawa alat elektronik apapun. Namun tetap disediakan warnet untuk mengerjakan tugas dan bermain Fb misalnya 
"Aku sekarang lagi dekat sama seseorang dek" kata kak caca
"Ciyeeee,,, siapa hayoo?" jawabku
"Namanya Ahmad, dia kelas 2 sama kayak aku" terang kak caca
"ohh,, aku kan anak baru, jadi nggak kenal kakak kelas dong hehehe"
"yaudahh nanti kalo sekolah aku kasih tau kamu yang mana anaknya"
"emang gapapa ya kak pacaran dipondok?" ucapku polos
"jelas nggak boleh lah, tapi kan yang penting kan nggak macem-macem"
"oh gitu ya kakk"
Cerita kami pun selesai karena harus segera tidur agar besok shubuh tidak kesiangan,karena jadwal anak pondok itu padat banget, dari shubuh sudah ngaji, sholat, sekolah, ngaji lagi dan lagi.

***
Aku sedang berdiri didekat tangga kelasku, dan merasakan ada seseorang yang melihatku dari jauh. Entah firasat atau apa, jelas-jelas ada seorang lelaki yang melihatku bawah tangga. Aku tak peduli dengannya dan langsung berjalan menuju ruang kelasku. Walaupun aku sekolah dilingkungan pondok, tidak ada pembagian kelas cewek dan cowok, semua dijadikan satu sama seperti sekolah lainnya.

"eh na, kayaknya tadi ada yang ngeliatin aku deh" curhatku kepada Diana
"suka kali sama kamu ra" ejek Diana
"mana ada yang suka sama aku, tapi kayaknya dia kakak kelasku deh, soalnya tadi dia ngeliatin dari ruang kelas 2"
"yaudah biarin aja, fans mungkin hahaha" ucap Diana sambil berlari
"dasar kamu ya, awas kalo kutangkap"
aku pun berlari mengejar Diana yang telah mengejekku, dan setelah hampir menangkap Diana, aku tak sengaja melihat anak cowok yang tadi kuceritakan ke Diana melambaikan tangannya padaku kemudian akupun terpeleset dan jatuh menindih badan Diana.
"Awwwww sakitt" teriak Diana
"eh maaf maaf, kamu sih pake acara lari segala"
"lagian kamu ngapain pake acara ngejar aku juga"
"udah sini aku bantu berdiri" ucapku sambil menjulurkan tangan.
"makasih ra, yuk kekelas, gurunya udah datang tuh"
Kami pun berjalan kekelas dan memulai pelajarannya. Namun, ditengah-tengah keheningan kelas ada salah satu anak kelasku ngasih kertas yang terlipat. Akupun penasaran dan mulai membuka kertas tersebut.
"Hai adik kelas. Salam kenal, namaku Rifqi. Kamu mau nggak jadi adik-adik anku?"

Aku yang membacanya pun bingung, siapa kira-kira yang memberiku surat seperti ini. Tak kupedulikan surat itu, dan fokus melanjutkan pelajaran.

Zahra MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang