Sebelas

7.9K 321 5
                                    

Tujuh malam sejak peristiwa itu. Dokter Lina sering mengalami hal-hal gaib. Dia sering mendengar suara langkah kaki, benda terjatuh, suara tangisan, dan suara minta tolong. Pada jam-jam tertentu selalu terdengar suara ketukan pintu. Dokter Lina tahu itu pasti bukan manusia mengingat desa ini tidak ada yang berani keluar pada malam hari.

Warga desa juga mengaku selama seminggu ini rumahnya didatangi oleh sosok pocong. Mereka tahu siapa sosok itu. Namun, yang mereka pikirkan adalah bukan hanya sosok yang telah meninggal dua tahun lalu, tapi juga sesepuh desa kini meneror warga desa. Mereka tahu kedua sosok itu mati penasaran dan mereka menduga bahwa dua sosok itu mencari tahu siapa yang telah membunuhnya.

                              ***
Setelah sholat isya dr. Lina bersiap-siap untuk tidur. Namun, ia mendengar bantingan dari kamar sebelah tempatnya menyimpan obat-obatan. Ia segera menuju ke sumber suara untuk mengejek apa yang terjadi. Setelah membuka pintu hanya bau obat yang tercium olehnya ia pun menutup pintu itu kembali. Namun, saat pintu akan ditutup dirinya melihat ada bayangan. Bayangan itu perlahan semakin mendekat. Dokter Lina hendak pergi tapi tubuh rasanya terkunci, bayangan itu semakin dekat, dr.Lina sudah gemeteran keringat mengalir deras membanjiri bajunya. Dokter Lina menutup matanya untuk menghilangkan rasa takutnya. Dirasa cukup aman ia membuka matanya. Alangkah terkejutnya, sosok itu satu jengkal berada di depan wajahnya. Ia hendak berteriak tapi tidak bisa, suaranya tertahan di tenggorokan, ia tidak bisa menahan rasa takut yang dialaminya dan pada akhirnya ia jatuh pingsan.

                            ***
Malam ini begitu damai, di temani bulan purnama yang begitu indah menyinari pedesaan. Orang- orang begitu nyenyak berada di bawah selimut. Sepasang suami istri terbangun karena mendengar suara ketukan pintu.

"Pak malam-malam siapa yang mengetuk pintu "

" tidak tau bu, bapak cek dulu"

" ya sudah, coba bapak cek"

Pak Mardi menuju ke arah pintu untuk membukakan pintu. Kaget. Itulah yang dirasakan oleh pak Mardi saat ini. Bagaimana tidak, sesosok pocong berdiri di depan pintunya sambil mengucapkan tolong.

Selama seminggu ini, warga desa menjadi heboh dan gelisah karena rumah mereka sering di datangi sosok pocong. Meminta tolong, itulah yang dikatakan makhluk berbalut kain kafan tersebut. Mungkin karena kematian yang tidak wajar membuat arwahnya tidak bisa pergi dengan tenang.

Sementara itu, pak lurah banyak mendapat laporan dari warga, mereka merasa takut dan tidak tenang. Tidak hanya rumah warga yang didatangi pada malam hari, tetapi juga para pekerja yang pulang larut malam juga mendapat teror pocong.

Nyai Katemi (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang