PART 2

65 5 3
                                    


"Jika kalian bertanya apa makna sahabat itu"
"Lihat saja sahabatku"

*****

Hari ini merupakan hari ketiga bagi Ocha belajar di Sekolah Calvert.

Betah, itu kata yang paling pas untuk mewakili perasaan Ocha.

Sekolah Calvert menurutnya sekolah termewah dari sisi fasilitas dan terbaik dari sisi kualitas dibandingkan dari sejarah pengalaman menjajaki sekolah per sekolah yang dirinya singgahi.

Keseringan pindah sekolah sih,

Masalah teman baru,

Ah jangan Tanya, Ocha adalah salah satu gadis yang memiliki sifat mudah bergaul. Sifatnya yang mudah beradaptasi dengan baik membuat dirinya hampir mengenal seluruh anggota kelasnya.

Mario si ketua kelas
Tristan si wakil ketua kelas
Sia si sekretaris
Mocha si bendahara
Dan tentunya satu persatu dari semua teman sekelasnya pun sudah dia ketahui namanya.

Hal yang dapat disimpulkan oleh Ocha, teman sekelasnya kebanyakan berasal dari keluarga jauh tinggi dari kata berada.

Konglomerat semua

Satu hal lagi, sang ketua kelas, wakil dan sekretaris merupakan sahabat kecil dari Ocha.

Mario Genta Pradipta
Pricilla Anggia Revander
Satria Tristan Wiguna

Ocha makin betah bukan.

"Lo ngapain sih Cha, pakek acara pindah ke sini segala, nyusahin tau nggak" ujar Rio malas sambil mengunyah bakso yang telah dipesannya tadi.

Mereka sedang dikantin.

"Rio, mulutnya harus di laundry dulu ya, Ocha nggak suka loh" sahut Ocha sambil mengarahkan garpu ke wajah Rio.

"Tuh kan, baru tiga hari aja sekolah disini, udah mulai main kekerasan" heran Rio yang dihadiahi cengiran dari Ocha. Rio mendengus pelan.

"Rio kenapa sih, nggak suka gitu sama Ocha pindah sekolah ke sini, nggak kangen gitu" tanya Ocha memelas.

"Ya iya lah" jawab Rio jutek.

Tristan menghela nafas pelan "Tiap malam skype-an nggak jelas Cha, masih nanyak kangen, bener-bener bukan temen gue lo".

"Gue ama Tristan udah pusing ama badak betina satu, mau ditambahin lagi ama lo landak betina" sambung Rio

"Capek gue, mending gue jagain semua anak kelas dibanding lo ama Sia” lanjutnya.

Iya deh bapak ketua kelas,

Menjaga Ocha dan Sia itu merupakan hal yang paling melelahkan bagi Rio dan Tristan. Si Ocha yang kelewat polos tapi bego dan si Sia yang galak tapi manjanya nggak ketulungan membuat Rio dan Tristan merasa menjadi bodyguard paling rugi sedunia. Ngasilkan duit enggak, ngabisin iya.

Nggak di gaji, tapi diminta ngebayarin.

Ya seperti semua bakso dan minuman yang ada di atas meja mereka ini. Siapa coba yang bayar ?

Tapi pada dasarnya Rio dan Tristan sangat menyayangi Ocha dan Sia. Apalagi kedua orang tua mereka telah menitipkan putri-putri absurd nya itu kepada Rio dan Tristan. Hanya saja, sifat mereka kadang membuat kepala sipenjaga mendadak meledak.

Sia menelan baksonya "Woi item"

"Tapi manis" bela Rio jutek

Sia mendecih "Ngomong sekali lagi gue paksa lo nemenin gue shopping sama Ocha" ujar galaknya.

Definition of ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang