Bagian 4 - Sebuah Rasa

518 35 3
                                    

Sorry for typo

Happy Reading

-
-
-
-
-
-
-
-

"Masuk, Beb. Kamu tunggu di sini dulu ya, aku mau ganti baju, sebentar," ucap Shani yang di jawab anggukan oleh Beby.

Saat ini mereka sudah berada di rumah Shani.  Shani segera pergi ke kamarnya di lantai dua, sedangkan Beby duduk di sofa ruang tamu rumah Shani.

"Eh, ada tamu."

Beby yang sedang memainkan ponsel nya terkejut, ia langsung mendongak dan melihat seorang wanita paruh baya berdiri di hadapannya dengan tersenyum.

"Kamu temen nya Shani, ya?"

Beby mengangguk. "Iya, Tante. Saya Beby, temen nya Shani."

Beby mencium tangan wanita itu yang di balas dengan usapan lembut pada rambut Beby. Untuk sejenak, Beby terpaku dengan usapan lembut itu, sejak kecil ia hanya tinggal bersama Kinal dan juga Viny,  ia tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.

"Kamu duduk dulu ya, Shani pasti lama. Kamu mau minum apa?"

Beby tersadar setelah mendengar pertanyaan itu. Ia tersenyum, "gak usah, Tante, makasih."

"Gak usah malu-malu, Tante buatin sirup ya."

"Iya udah deh, Tante. Maaf kalo Beby ngerepotin."

"Enggak kok, kan Tante yang nawarin."

Beby hanya tersenyum saat wanita itu pamit untuk membuat minuman Beby.

"Maaf ya lama." Shani yang sudah memakai baju santai sedikit berlari menuruni tangga.

"Gak papa kok, kan rumah kamu."

"Ya udah, kita kerjain nya di gazebo taman belakang aja, yuk," ajak Shani dan Beby hanya menurutinya.

Mereka berjalan ke arah taman rumah Shani. Taman nya cukup luas dan terawat, banyak pohon mangga serta jambu air. Mungkin, jika ini rumah nya, tempat ini akan menjadi tempat favorit Beby. 

Mereka duduk di sebuah gazebo. Gazebo ini cukup nyaman, cocok sebagai tempat berkumpul bersama keluarga.

"Beby, Shani, ini Mamah bawain cemilan sama minuman buat nemenin kalian." Mama Shani datang membawa nampan yang berisi dua gelas sirup dan dua toples cemilan.

"Makasih, Mama," ucap Shani tersenyum manis.

"Makasih ya, Tante, maaf kalo Beby ngerepotin," ucap Beby merasa tak enak.

Mama Shani tersenyum, ia mengusap lembut kepala Shani. "sama-sama, Mama gak merasa di repotkan kok Beby. Sekarang kalian kerjain tugas nya ya, semangat."

Mama Shani pun berjalan meninggalkan Shani dan Beby yang mulai sibuk dengan tugas mereka.

                                       ♡♡♡

Viny merebahkan tubuh nya di kasur kamarnya. Ia menatap langit-langit kamar sambil memikirkan seseorang. Ia tersenyum, mungkin ia merasa sedang jatuh cinta.

Handphone nya berdering, tertera nama Kinal di sana. Dengan segera, ia menjawab panggilan kakak nya tersebut.

"Assalamualaikum, halo, Kak."

"Waalaikumsalam, halo, Vin. Kamu udah pulang?"

"Udah. Kenapa, Kak?"

"Maaf tadi Kakak gak bisa jemput."

Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang