Sorry for typoHappy Reading
Enjoy!
-
-
-
-
-"Hah?!"
"Aku su---"
"Anak-anak! Kembali ke tenda dan istirahat, besok pagi kita akan pulang!"
"Yaelah si Bapak, ganggu aje," gerutu Nabilah. "Tadi gimana, Shan? Lanjutin dong," lanjutnya.
"Ah! Besok lagi aja deh, kita kan udah di suruh istirahat." Shani langsung bangkit dan berjalan menuju tenda, meninggalkan Viny, Beby, dan Nabilah yang saling tatap.
"Lu ngerti maksud Shani gak, Vin?" tanya Nabilah pada Viny.
Viny mengangkat bahunya. "Entah."
"Lu, Beb?" pandangan Nabilah beralih pada Beby. Namun, gadis itu menggeleng.
Nabilah berdecak kesal, ia memejamkan matanya mencoba mengerti maksud Shani tadi. Bukan apa-apa, ia hanya penasaran. Di lain sisi, tanpa Nabilah sadari, Beby dan Viny diam-diam meninggalkannya sendiri.
Saat membuka mata, Nabilah berteriak, karena ia di tinggalkan oleh teman-temannya.
"BEBY, VINY! BENER-BENER LU YA!"
♡♡♡
Pagi ini mereka sudah berada di bis untuk kembali ke sekolah, Shani yang duduk bersama Beby terus meremas jari tangannya.
Beby yang melihat itu pun bertanya. "Dingin, Shan?"
"Ah, gak kok," jawab Shani.
"Kalo dingin bilang aja." Beby meraih tangan Shani, di genggam nya tangan gadis itu. Dingin.
"Ternyata bener, kamu kedinginan."
Shani menunduk, menyembunyikan pipinya yang memerah karena Beby menggenggam tangannya. Di luar memang hujan, karena itu udara cukup dingin.
Beby kembali memainkan ponselnya tanpa menyadari jika perlakuannya memberi harapan pada Shani.
Beberapa jam kemudian, mereka akhirnya sampai di sekolah. Banyak keluarga siswa yang datang menjemput, salah satunya Kinal, ia datang bersama Veranda.
"Kalian gak papa kan? Di sana baik-baik aja kan?" tanya Kinal saat si kembar menghampiri mereka.
"Kita gak papa, Kak. Gak usah lebay gitu deh," jawab Viny.
Mendengar jawaban Viny, langsung saja Kinal menjewer telinga adik pertamanya itu. "Heh! Kalian gak tau apa, kalo Kakak khawatir? Kalian malah bilang Kakak lebay."
"Udah, Nal. Kasian mereka capek, kamu malah marah-marah," ucap Ve membela si kembar.
"Bener tuh, Kak Ve. Kita pulang aja yuk." Viny menggandeng tangan Veranda memasuki mobil. Kinal dan Beby pun menyusul.
♡♡♡
Setelah bersih-bersih, Beby langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Ia memandang langit-langit kamar, tiba-tiba pikirannya teringat pada gadis yang ia temui di hutan.
Rambut panjang, senyum manis, tubuh tinggi, dan terlihat dewasa. Gadis itu sama seperti tipe cewek yang Beby suka.
Alunan lagu Pergilah kasih membuyarkan lamunan Beby. Ia segera mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan yang ternyata dari Shani.
"Halo, Shan. Kenapa?"
"Halo, Beby. Sore nanti bisa ketemu gak?"
"Hm? Jam berapa?"
"Jam 5 sore di taman deket rumah kamu. Bisa kan?"
"Bisa kok."
"Ya udah, aku cuma mau ngasih tau itu aja. Dadah, Beby."
"Iya, dadah Shani."
Beby meletakkan ponselnya sembarangan, ia melihat jam masih jam 2 siang, masih ada waktu untuk tidur.
Beby mengambil kembali ponselnya dan memasangkan earphone, setelah terpasang pada ponsel dan kedua telinganya, Beby pun mulai tertidur.
◇◆◇
Shani sudah duduk di salah satu kursi di taman, di tangannya sudah ada sesuatu yang di bungkus kertas kado. Hari ini juga, ia harus menyatakan perasaan nya pada Beby.
15 menit menunggu, Beby akhirnya datang, ia langsung menghampiri Shani yang terlihat gugup.
"Kamu baik-baik aja, Shan?" tanya Beby yang melihat wajah pucat Shani.
"Ah! Baik kok," jawab Shani tersenyum meyakinkan.
Beby menganggukan kepalanya. "Oke. Oh iya, ada apa ngajak ketemu di sini? Tumben."
Shani meremas kotak di tangannya, ia menarik nafas dalam. "Ng ... Itu ... Anu ...."
Tangan Beby memegang dagu Shani, mengangkat kepala yang sejak tadi menunduk untuk menatap matanya.
"Ada apa? Kamu gugup banget kayaknya."
Shani terpaku menatap mata elang Beby, ia langsung memejamkan matanya dan kembali menarik nafas.
"Beb, sebenernya aku udah lama suka sama kamu. Kamu mau kan jadi pacar aku?" kata-kata itu akhirnya keluar dengan lancar dari mulut Shani.
Ekspresi wajah Beby berubah, ia menatap mata Shani, mencari keseriusan. Ternyata Shani benar-benar menyukainya.
"Gimana, Beb? Kamu mau kan?" tanya Shani.
"Eh, maaf, Shan. Aku gak bisa, kita temenan aja ya."
Wajah Shani yang tadi di penuhi senyum, kini berubah. Air mata mulai turun dari matanya, ini pertama kalinya ia jatuh Cinta, ini pertama kalinya ia mengungkapkan Cinta, dan ini juga pertama kalinya ia di tolak.
Shani memaksakan senyumnya, ia menyerahkan kotak yang sedari tadi ia genggam pada Beby lalu mulai pergi meninggalkan Beby yang hanya bisa melihat punggung Shani sambil mengucapkan kata maaf.
"Maaf, Shan. Tapi hati aku udah ada seseorang."
TBC
-
-
-
-
-
-Fuh, fuh, fuh
Berapa lama author gak update? Mohon di maklum ya, karena author juga punya kehidupan pribadi ☺️
Oh, iya. Karena author udah agak lupa sama alurnya, kayak nya cerita ini 1-2 part lagi bakal tamat deh.
Tapi tenang, nanti author kasih cerita baru yang insya Allah gak bakal lama update nya 😁
Jangan lupa Vote & Comment nya ya.
See you ~
19 Oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story ✔
FanfictionBuat yang kangen mereka, langsung baca aja ceritanya. Author nya gak jago bikin deskripsi BebNju VeNal VinShan Start : 8 Februari 2020 Finished : 10 November 2020