Bagian 8 - VinShan

493 34 5
                                    

Sorry for typo

Happy Reading

-
-
-
-
-

Viny berlari cepat menuju ruang rawat Beby yang sudah di beritahu Kinal. Ia terus berdoa semoga adik nya baik-baik saja.

Saat membuka pintu kamar rawat, Viny melihat Kinal sedang makan dan Beby yang sedang tidur dengan masker oksigen yang masih terpasang.

Viny duduk di samping Kinal, matanya terus menatap Beby. Kinal yang menyadari itu, mengusap lembut lengan Viny.

"Dia gak papa," ucapnya seraya membersihkan mulut.

Viny menatap Kinal. "Kenapa bisa?"

Kinal menggedikan bahunya. "Gak tau, waktu kakak manggil dia buat nemenin nonton, dia gak jawab sama sekali. Akhirnya Kakak periksa ke kamar dia, eh dia nya udah pingsan."

Viny menatap malas Kinal, membuat Kinal mengernyitkan dahinya bingung. "Kenapa?" tanyanya.

"Adek nya pingsan kok santai banget sih! --- Aduuh." Viny mengusap kepalanya yang baru saja di jitak oleh Kinal.

"Santai dari mana? Kakak panik lah, makannya langsung bawa dia ke rumah sakit dan nelpon kamu," ucap Kinal membuat Viny mengangguk mengerti.

Hening sesaat, Viny pun kembali membuka suara. "Apa kata dokter, Kak?"

"Dia cuma kecapekan, gak ada yang parah meski dia sempet drop banget," jawab Kinal.

"Terus, itu kenapa pake masker oksigen segala?" tanya Viny lagi.

"Mungkin karena asma nya sempet kambuh, jadi sama dokter di pasangin itu," jelas Kinal.

"Pasti gara-gara semalem, Kakak sih ngijinin dia pergi."

Kinal merangkul pundak Viny. "Dia udah dewasa, biarin dia ngerasain sedikit kebebasan meskipun akhirnya dia masuk rumah sakit. Kak Kinal cuma gak mau dia merasa terkekang terus jadi stres, ngerti?"

Viny mengangguk tanda ia mengerti, Kinal hanya tersenyum sambil mengusap lembut rambut Viny.

"Kamu bisa nemenin Beby dulu? Kakak ada urusan di kantor, sebentar kok, abis itu mau ke rumah ambil baju ganti sama seragam sekolah buat kamu besok," ucap Kinal.

"Bisa kok, Kak. Tapi kalo ke sini, beliin makanan ya, aku laper." Kinal mengacak rambut Viny gemas.

"Oke, nanti Kakak beliin." Kinal mengambil tasnya ia berjalan ke arah Beby dan mencium kening adik bungsunya.

Ia berjalan ke arah pintu dan di ikuti Viny.

"Jagain adik kamu, Kakak tau perasaan kamu, kamu tenangin diri dulu aja." Viny mengangguk. Kinal mencium Puncak kepala Viny. Setelah Kinal pergi, Viny kembali masuk dan duduk di kursi samping ranjang Beby.

"Kenapa gini lagi, By." Viny merebahkan kepalanya dan memejamkan matanya. Tak lama kemudian, ia sudah tertidur.

                                   ♡♡♡

Beby mengerjapkan matanya, ia melihat ke samping, ternyata Viny masih tertidur sambil menggenggam tangan Beby. Beby tersenyum, sepertinya Viny sudah memaafkan nya.

Beby berusaha untuk melepas masker oksigennya, mungkin karena gerakan tangannya membuat Viny terbangun.

"Kamu udah bangun, By?" tanya Viny dan di balas anggukan oleh Beby.

"Kak Kinal mana?" tanya balik Beby setelah melepas masker oksigen.

"Lagi ke kantor sebentar, terus ngambil baju ganti di rumah," jawab Viny.

Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang