Bagian 6 - Jalan

399 38 5
                                    

Sorry for typo

Happy Reading

-
-
-
-
-
-

Shani berlari kecil menuju kelasnya, ia tidak sabar untuk bertemu dengan Beby, ia kesal pada gadis cungkring itu karena tak membalas pesannya semalam.

Saat sampai di kelas, ia hanya melihat Viny yang sedang sibuk membaca buku. Dimana Beby?

"Pagi, Shani!" sapa Viny tersenyum.

Shani membalas senyuman Viny. "Pagi juga,Vin!"

Shani menatap Viny yang kembali sibuk pada bukunya.

"Vin, Beby mana?" tanyanya ragu.

Viny menutup buku yang sedang di bacanya kemudian menatap Shani.

"Beby? Lagi ke kantin dia, sebentar lagi juga dateng."

Shani mengangguk. Tak lama kemudian, terdengar suara dari orang yang di cari Shani.

"Wah, pagi, Shani!"

Bukannya menjawab sapaan Beby, Shani malah memukul bahu Beby, membuat gadis cungring itu mengaduh kesakitan.

"Kok di pukul?" tanya Beby.

"Kenapa gak bales chat aku semalem? Nyebelin banget sih!" Lagi, Shani memukul bahu Beby.

Viny yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, ia tidak mau ikut campur dan kembali fokus pada bukunya.

"Ya maaf, semalem aku ketiduran, jadi gak bales chat kamu." Beby mengusap bahunya yang sejak tadi menjadi sasaran pukulan Shani.

Mendengar jawaban Beby, Shani menggembungkan pipinya kesal kemudian ia duduk di tempatnya tanpa berkata apa pun.

Beby hanya mengangkat bahunya acuh, ia tak peduli jika Shani sedang dalam mode ngambek. Menurutnya, itu hanya hal kecil yang di besar-besarkan.

                                         ♡♡♡

Shani berdiri dengan kesal di depan gerbang sekolah nya, sekolah sudah sepi. Bel sudah berbunyi setengah jam yang lalu, tapi jemputan Shani belum juga datang.

Viny yang melihat Shani sendirian berjalan menghampiri gadis manis itu. Ia berdiri di sebelah Shani tanpa mengucapkan apapun.

Shani yang merasa ada seseorang berdiri di sampingnya menoleh, ia melihat Viny tersenyum ke arahnya.

"Viny? Lo kok belum pulang?"

"Ini baru mau pulang, tapi malah ngeliat lo sendirian."

"Oh, Beby mana?" tanya Shani melihat ke sekeliling.

"Udah pulang duluan dia, katanya mau ngurus sesuatu yang penting," jawab Viny.

Shani mengangkat sebelah alisnya. "Apaan tuh?"

"Entah, paling dia gak mau ketinggalan nonton kartun favoritnya." Viny mengangkat bahunya acuh.

"Eh, iya, lo kok belum pulang?" tanya Viny.

"Lagi nunggu jemputan, tapi gak dateng-dateng dari tadi," jawab Shani cemberut.

"Bareng gue aja gimana? Tapi naik taksi online, kakak gue gak bisa jemput soalnya."

"Eh? Emang nya gak papa? Nanti malah ngerepotin kamu lagi."

"Gak kok, kebetulan rumah kita se arah, Beby pernah kasih tau rumah lo ke gue."

Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang