39 ⏱️

3.4K 209 13
                                    

.....................................🌹🌹🌹

Setelah acara ejek ejekan menurut quenzi selesai ,kini dua wanita cantik sedang di hadapkan di dalam sangkar  pertarungan, sangkar yg berukuran raksasa itu berisi mantra yg mana tidak ada yg mampu menembusnya kecuali sang pemenang, Sedangka kingze tengah duduk di kursi kebesarannya menyaksikan orang yang di cintainya sedang bermain, karna hanya dalam hitungan detik quen bisa mengalahkan felix tapi memberikan kesempatan orang untuk membuktikan dirinya mampu juga bukan hak buruk pikir  quen.

"kenapa hanya melihatku majulah wanita sialan" tantang felix membuat quen berusah mempertahankan wajah seriusnya, ingin sekali quen menertawakan wanita di depannya.

"karna aku berbaik hati maka aku mempersilahkan anda untuk maju lebih duluh itupun kalau berani, eh tapi kok kakimu gemetaran ya" pancing quen agar felix emosi karena melihat wajah mera felix merupakan hal yg lucu. Dan benar saja wajah felix kembali memerah.

"sreeekkk"

"buuuukkk"

Dalam sekali serangan tubuh quen melayang menabrak dinding tak kasat mata di dalam sangkar raksasa itu.

"ah lumayan juga serangannya, tidak salah jika dia berani menantangku"batin quen, perlahan quen berdiri dengan sangat pelan ekting dikit gakpapa kali ya.

"cih! Seranganku tidak seberapa tapi kamu sudah terpental" ejek felix yg di soraki oleh ayah ibunya.

"sreekkk"

"buukkkkk" serangan kedua di layangkan oleh felix kembali membuat tubuh quen terpental untuk yg kedua kalinya namun kali ini dengan cukup keras membuat quen memuntahkan dara emas, quen molotot  harganya pasti mahal jika di zaman modren ah terbuang percuma dong,ah jika quen tau jika dara emas tidak akan dia mengeluarkannya tadi sih pengen dramaan batin quen sedangkan yg melihat itu tiba tiba saja takjub dara itu bukanlah dara biasa mekainkan dara para dewa tertinggi.

"sial rugikan Jadinya padahal tadi hanya ingin pura pura sakit" umpat quen membuat felix merinding keyakinannya akan menabg jadi berkurang..

Saat quen ingin menyerang felix tiba tiba saja pamannya itu membawa kedua orang tua quen dengan ke adaan mengenaskan membuat perhatianquen teralihkan kesempatan itu felix gunakan untuk menyerang dengan kekuatan penuh termasuk merubah dirinya menjadi mahluk aneh.

"sreeetttt"

"bruukkkkk"

"agrhhhhh"

Terlalu cepat, batin quen saat merasakan tubuhnya kaku terlempar dan merengguk kesadarannya,tak lupa warna emas yg membanjiri tempatnya membuat felix tersenyum kemenangan yg di sambut sorakan dari kaumnya,

"KITA MENANG" teriak felix yg di sambut sorakan yg lebih kencang dari sebelumnya, namun ada yg aneh kenapa pengikut quen tidak beraksi bahkan kingze hanya bertopang dagu seakan pertandingan belum selesai, di tamba kaum penyihir yg entah sejak kapan sudah berad di kelompok quenzi, namun mereka tetap bersorak bahagia seakan lawannya telah tumbang, felix yg melihat kingze  sedang menatapnya langsung saja berbunga bunga dan melangka keara kingze sambil menujukkan senyum manisnya namun, dengan tidak etisnya gadis itu menabrak dinding raksa hingga jatu tersungkur, membuat kelompok quen menertawakannya terkecuali kingze yg tidak berekspresi apa apa,

Felix mengupat berjanji akan menjahit mulut mereka yg menertawakannya, setelah felix berhasil berdiri keadaan kembali sunyi tiada lagi sorakan dari kaumnya, apa yg terjadi pikir felix.

"itu akibat saat melanggar aturan sudah tau pertandingan belum selesai tapi mencoba lari" ucap quen yg kini telah bangkit dengan penampilan yg berbeda, mata hitam pekat dengan taburan bintang rambut zilver bulu mata putih perak dengan alis yg berwarna sama bibir merah ranum jubah emas dengan kilauan berlian dan batu mulia ,zamruda dan masi banyak lagi serta mahkota zilver bertengker indah di wajah cantiknya tak lupa sayap putih seputih susu, selembut sutra begitu indah tak lupa aura mencekam ketika quen menatap mereka, benar benar penampakan yg indah,

"brukkkkk"

"aaahhhkgggg"

Serangan felix berbanding terbalik karna tubuhnya terpental jau saat mencoba mendekati quen hingga tewas seketika karna sangkar raksasa menghilang setelah tubub felix mengenainya, orang tua felix yg tidak terimah anaknya di bunuh memerintahkan pengikutnya untuk menyerang pengikut quen sehingga terjadilah peperangan yg melibatkan dua kubu, kubu milik felix bukanlah kubuh baik dan tidak sepenuhnya jahat sedangkan kubuh quen sudah pasti sebagian besar jahat karna berasal dari naungan exantos dunia hitam sedangkan wilaya driad wilaya putih,

Sedangkan paman dan bibi quen sedang memegangi kedua orangtua quen dan hendak membunuhnya namun dengan secepat kilat quen sudah merebut orang tuanya dan membawanya jau dari peperangan sedangkan kingze mendengkus kessel menyusul quen tampa peduli senjata tajam di samping kiri kanannya, tentu saja dia ridak peduli karna dia tidak bisa di lukai dengan benda.

Sedangkan quen yg sudah menempatkan kedua orangtuanya di tempat aman segerah pergi ke tana lapang namun dia berhenti saat melihat kings di kejauhan sedang berjalan santai hendak meninggalakan peperangan, pantas saja dia di juluki pembunu berdara dingin karna rekyatnya sedabg berjuang untuknya tapi dia.......oh apa quenzi tidak salah lihat kingze bahkan melewati beberapa pengawal yg sedang meminta bantuannya, harus di kasi pelajaran nih batin quenzi.

"bantu nereka atau akau akan mara padamu" ucap quen saat jarak mereka semakin dekat

"biarkan saja, mereka yg memilih untuk ikut peperangan ini,"jawab kingze sambil berbalik ara  memandangi lautan mahluk dari berbangai jenis sedang bertarung.

"baiklah setidaknya hentikan peperangan ini sebelum semakin banyak yg tewas" quen kembali membujuk kings yg dengan santainya melipat kedua tangannya ke dada.

"tidak bisa,mereka harus membuktikan seberapa setia mereka padaku, dan kau diamlah semalam aku mencarikan sekutu untukmu, sampai sampai aku harus berhadapan dengan kaum posaidon yg menyebalkan itu" quen menyipitkan matanya kemudian tertawa saat mengingat semalaman kings berusaha menahan amarahnya demi untuknya benar benar romantis,

"Diamlah" rutuk kings yg membuat quen berhenti tertawa dan mendekati kings yg masi setia melipat tangannya di dada sambil menyaksikan pemandangan indah di depannya,

"kings, hentikan mereka atau kau tidak dapat jatah selama setahun dariku" ucap quen manis ambil  memeluk kings dari belakan, kings menggeram kesel lagi lagi dan lagi dia tidak bisa menolak permintaan quen.

"baiklah,akan aku lakukan demimu" ahirnya batin quen setelah mengatakn itu pada quen kingze terbang ke udara dengan sayap hitam indahnya yg berubah jadi putih zilver dengan sekali tiupan seluru mahluk di bawanya tumbang tak sadarkan diri di susul dengan quen yg terbang ke ara kingze sambil melakukan hal yg sama yaitu meniup kembali mahluk immortal yg ada di bawa mereka segingga mereka bangkit kembali kecuali yg memang sudah mati karna peperangan itu, kings dan quen tidak bisa melawan takdir dengan menghidupkan mereka yg memang sudah mati karna pada hakikatnya semua mahluk pasti akan mati,

"Dengar,kita usaikan perang ini karna tidak akan menghasilkan  apa apa,selain kerugian harta dan jiwa, kami tau kalian adalah mahluk yg kuat dan pemberani tapi kekuatan dan keahlian yg kalian miliki sebaiknya di gunakan untuk melindungi diri saja untuk mereka yg mendukung ku saya godnes dan lord sangat berterimakasih dengan ke setiaan kalian, "ucap quen dari atas langit, serentak yg di bawa bersujud di hadapan lord dan godes mereka. Tampa terkecuali paman dan bibi nya yg pasti akan menerima hukuman setelah ini.





Kasi saran, dan jangan lupa vote yg banyak,

"pergila dimana engkau di hargai bukan di butuhkan"

Maaf lambat post karna authornya lagi sibuk, makasih, selamat membaca

Dinasty emperor(huanzhi reynata)🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang