"Perfect". Katanya bangga setelah melihat pantulan dirinya di depan cermin kamar mewahnya.
Shania Gracia, cewe cantik 3 bersaudara kelahiran Jakarta 31 Agustus 1999 ini begitu puas melihat penampilannya. Rambut panjang hitamnya ia ikat rapih dengan kunciran warna ungu, warna kesukaannya. Ranselnya pun senada dengan warna kunciran yg ia pakai.
"Yups. Im Gorgeous". Sebelum meninggalkan kamar nya, sekali lagi ia melihat pantulan dirinya dari cermin. Cantik.
Sambil menenteng tas ransel ia menuruni anak tangga dengan bersemangat. Sesekali ia mengecek ponsel iPhone miliknya melihat jam, memperhitungkan setiap detik untuk sampai ke sekolah. Sesampainya di meja makan, Papa dan mama nya udah nungguin dimeja makan. Papa nya tengah sibuk dengan gadget ditangannya, seperti sedang membaca berita hari ini. Sedangkan mama nya tengah mengolesi selai di roti untuk sarapan mereka semua.
"Morning semua". Sapa gracia begitu sampai dimeja makan.
"Morning sayang. Cantik banget sih anak papa".
"Iya dong pa. Anak siapa dulu". Balas gracia bangga.
"Anaknya Hilman Harlan emang cantik. Sama kaya mama kamu". Kata papa nya.
"Yauda ayo sarapan dulu". Mama nya udah menyiapkan roti di piring masing-masing.
Hilman Harlan, Pengusaha dibidang batu bara ini sangat menyayangi putri satu satunya di keluarga Harlan. Mempunyai 3 orang anak, 1 perempuan dan 2 laki-laki membuat lelaki itu begitu menyayangi anak perempuannya, tapi tetap saja lelaki tegas itu juga sangat menyayangi ke dua anak laki-lakinya. Terlebih sekarang dirumah besar ini hanya tinggal Gracia saja satu satu anaknya yg tinggal disini. Ke dua anak lelakinya memilih melanjutkan sekolah di luar negri dan tinggal bersama kakek dan nenek mereka. Hanya di perayaan tertentu saja Stanlei dan juga Jonathan, adik gracia pulang ke Indonesia. Imlek misalnya.
"Aku berangkat dulu ya pah mah takut kesiangan". Pamit gracia setelah menghabiskan satu roti dengan sehelai keju, makanan favoritnya. Serta segelas susu rasa vanilla.
"Iya hati hati ya. Jangan ngebut dijalan. Gaboleh langgar lalu lintas ya ci". Kata mama nya yg muka nya mirip banget sama gracia.
"Iya mamaku yg cantik".
Setelah sarapan dan pamit, gracia segera menuju garasi mobil keluarga nya. Disana mobil yg biasa ia gunakan selalu standby dengan manis menunggu gracia untuk mengendarai nya. BMW i8, mobil bmw keluaran terbaru menjadi hadiah ulang tahunnya tahun lalu. Hadiah sweet seventeen dari sang papa tercinta.
"Ok gre sekarang waktunya kita cabut". Kata gracia sambil menstarter mobil kesayangan nya itu.
Memasuki jalan Raya gracia sedikit memelankan laju kendaraannya, sesekali ia melihat kaca spionnya guna memastikan bahwa semuanya aman sampai ia tiba di sekolah. IPhone dengan casing warna unggu ia letakkan di dasbor mobil.
"Dreaming about the day when you wake up ". Sesekali ia mengikuti lagu kesukaan nya, siapa lagi kalo bukan penyanyi country cewe berambut panjang ikal waktu pertama kali keluar, taylor swift.
Tinggal lampu merah terahir, setelah itu ia sampai di sekolahnya, SMA JKT48, SMA negeri yg merupakan sekolah terfavorit se Jakarta Selatan ini merupakan sekolah Negeri dengan kualitas setara internasional school. Sekolah Negeri yg mempunyai kurikulum akselerasi ini melahirkan banyak musisi musisi.
Gracia memarkirkan mobilnya di parkiran yg memang sudah disediakan oleh pihak sekolah. Banyak mobil mewah terparkir disana. Setelah ia berhasil memarkir mobilnya dengan sempurna, ia keluar dan segera menuju kelasnya.
"Pagi ka".
"Pagi gracia".
"Morning princess".
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPSODI ( END )
Fanfiction"Kalo bukan gue siapa lagi yg bakal tahan sama sikap cuek, dingin, angkuh yg lo punya coba?" "Iya Lo cantik. Lo Tinggi. Lo putih. Dan yg paling penting, lo itu tajir. Semua yg cewe cewe mau ada di elo. Everything". "Lo denger gue ngomong ga sih ci...