"Iya sayangnya graciaaa... aku gpp ko. Yauda aku berangkat dulu ya. Nanti aku kabarin kamu kalo udah sampai".
Gracia menutup panggilan teleponnya dan bergegas untuk masuk ke mobil. Hari ini gracia berangkat sendiri karena shani tidak ada jadwal kuliah.
"Udah engga ada yang ketinggalan kan ci?".
"Engga ada pih".
"Oke. Kita jalan".
Hari ini bukanlah hari pertama gracia berangkat sendirian karena jam dan jadwal masuk kuliah nya tidak berbarengan dengan shani, pacar kesayangan nya gracia yg cuek luar biasa. Ini adalah hari kesekian gracia pergi sendiri ke kampus, meskipun begitu kalau pulang Shani masih akan menjemput nya.
Setelah papih nya selesai mengantar dan melanjutkan perjalanannya ke kantor, gracia memutuskan segera ke kelas karena ia malas bersantai santai kalau gada shani. Didalam kelas yang sudah hampir penuh, gracia mengeluarkan ponsel dan mengetik beberapa pesan lalu dengan gerakan cepat ia langsung mengirim nya.
Ci Shani 💜
- Aku udah sampai kampus ya ci shani. Tadi papi lumayan ngebut jalannya hehehe -
Gracia memerhatikan sekitar yang lumayan berisik dengan candaan teman teman sekelasnya. Tidak butuh waktu lama, ponselnya bergetar menandakan ada notif baru dan ternyata dari Shani.
Ci shani 💜
- Alhamdulillah kalau udah sampai. Nanti aku jemput kamu ya, gre. Jangan kemana mana dulu kalau aku belom sampai -
Gracia tersenyum mendapat balasan dari shani nya. Mengetahui seorang Shani yang terlihat sangat cuek diluar namun begitu hangat didalam membuat sosoknya begitu di rindukan oleh gracia. Entahlah, ternyata mencintai seseorang bisa membuat gracia selalu dihantui rasa kangen yang kadang berlebih, dan rasa waswas diwaktu yang bersamaan.
Ci Shani 💜
- Iya sayang, aku tunggu ya 🥰 -
Semenjak status persahabatannya naik satu level ketingkat percintaan, gracia kadang memanggil shani dengan sebutan sayang atau apapun yang gracia inginkan dan Shani menikmati nya. Shani tidak pernah protes sedikitpun panggilan yang gracia sematkan untuknya.
Dan semenjak mereka resmi jadian, gracia baru sadar kalau sosok cuek itu ternyata begitu posesif dan gracia menyukainya. Gracia sangat menyukai apapun yang Shani lakukan untuknya.
Dikamar yang besar dan luas, shani masih asik rebahan menunggu jam kepulangan Gracia yang terasa begitu lama untuknya. Ia sudah mandi, sarapan juga udah karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10 siang.
Karena ia merasa bosan hanya sendirian dikamar, akhirnya gadis itu mempercepat penjemputan nya ke kampus dan ia akan menunggu gracia di kantin.
"Non Shani mau kemana udah rapih aja?". Bi Iyam, bibi kesayangan anggota rumah shani menghampiri anak majikannya yang sudah rapih dengan tas pundak yang dilampirkan.
"Aku mau ke kampus bi".
"Loh bukannya libur ya?".
"Iya libur tapi aku mau jemput gracia, sekalian mau ketemu temen disana".
"Oh, yauda non kalo gitu ati ati ya di jalan. Jangan ngebut loh". Katanya penuh perhatian.
"Iya bi. Yauda aku pergi dulu ya. Assalamualaikum". Pamit shani sambil keluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPSODI ( END )
Fiksi Penggemar"Kalo bukan gue siapa lagi yg bakal tahan sama sikap cuek, dingin, angkuh yg lo punya coba?" "Iya Lo cantik. Lo Tinggi. Lo putih. Dan yg paling penting, lo itu tajir. Semua yg cewe cewe mau ada di elo. Everything". "Lo denger gue ngomong ga sih ci...