Aku mendengar desas desus di jalanan. Ada orang yang melihat pemuda berambut pirang yang tampan dengan senyum menawan, merayu para wanita muda dan membawanya ke suatu tempat. Wanita itu tidak pernah lagi terlihat setelahnya. Aku khawatir jika orang itu adalah Takuma.
Aku memutuskan untuk mengirim beberapa orang untuk memeriksanya. Jika memang itu Takuma, maka dia harus dihentikan. Walaupun di sudut hatiku menyangkal keras Takuma tidak akan melakukan hal itu. Aku sudah mengenalnya dari kecil. Bangsawan muda itu terlalu lembut untuk sekedar memperdaya dan menculik orang.
Pencarian Yuki juga masih ku lakukan walau belum ada progres berarti. Keadaan ini cukup membuatku frustasi, aku merasa berjalan di tempat. Sialnya pengawasan dari Hunter assosiasi tidak membuat keadaan bertambah baik, malah membuatku ingin meledakkan mereka. Kenapa menjadi Pureblood begitu menyusahkan sekali sih.
" Ada apa Seiren?"
Aku merasakan aura Seiren mendekatiku. Hal ini bukan hal wajar mengingat Seiren biasanya tidak menginterupsi ku jika bukan hal yang penting.
"Noir-sama meminta anda datang ke bangsal pengobatan."
Aku menahan diri untuk mengeluarkan ekspresi bingung. Bangsal pengobatan adalah satu tempat yang sangat jarang digunakan, bahkan mungkin tidak pernah karena sifat natural vampir yang tidak pernah sakit. Jika terluka pun itu pasti akan segera sembuh kembali. Tempat itu dibangun sebagai formalitas dalam fasilitas akademi. Siapa yang sakit hingga perlu ke bangsal?
Jika Zero sampai mengirim Seiren untuk memanggilku pasti ada sesuatu yang sangat bermasalah. Aku berdiri dan bergegas ke tempat itu. Tak butuh waktu lama untuk tiba di sana dengan kekuatan vampirku.
Pintu besar bercat putih adalah yang kutemukan saat tiba di sayap kiri asrama tempat bangsal pengobatan berada. Desain elegan pintu itu sama dengan di ruang lainnya untuk memenuhi standar tinggi kami. Aku mendorong pintu besar itu hingga terbuka. Bau terbakar menerpa penciumanku.
Ruangan putih besar itu dibuat layaknya bangsal rumah sakit, dengan tempat tidur besi yang berjejer dan sekat-sekat gorden panjang. Tidak ada perawat disini karena umumnya para noble akan memanggil dokter keluarga jika di butuhkan. Aku berjalan mendekati satu-satunya tempat tidur yang terisi.
Bau terbakar itu sangat menggangu. Diiringi suara rintihan kesakitan. Zero terlihat berusaha menenangkan orang yang terbaring di sana.
"Apa yang terjadi?"
Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. Betapa terkejutnya aku saat melihat salah satu inner circle ku terbaring di sana dengan luka bakar yang mengerikan. Separuh tubuh sebelah kirinya menghitam dari dada hingga bawah leher. Luka sayatan di wajahnya yang terlihat tidak akan sembuh dengan cepat. Rambut blonde yang selalu diikat twintail itu kini berantakan separuh terpotong. Dia seperti habis disiksa.
"Hunter."
Suara tenang Zero menjawabnya.
"Kenapa bisa?"
Ya bagaimana bisa Hunter melakukan hal itu pada seorang vampir noble. Jika level D atau E itu wajar. Tapi ini seorang noble dan inner circlenya. Rasanya darahku mendidih. Berani sekali Hunter rendah itu melakukan ini pada inner circle ku.
"Aku memanggilmu kesini agar kau melihatnya, sebelum aku mulai menyembuhkannya."
Aku mengangguk. Mungkin ada baiknya aku melihat ini. Rima adalah inner circle yang kupercaya. Salah satu orang yang kuutus untuk mencari Takuma. Tunggu dulu, Takuma?
Suara Isak tangis terdengar. Rima mengucapkan nama Shiki dengan lirih. Bibirnya yang robek terlihat bergetar dengan pilu berusaha mengucapkan nama itu.
YOU ARE READING
Silver Chain (Complete)
FanfictionMata penuh kalkulasi Kuran Kaname tak bisa berpaling melihat hunter sekaligus level D itu. Di balik punggung tegap dan sikap keras kepala pemuda silver itu menyimpan segudang rahasia yang menarik sang pureblood Kuran. Vampire Knight milik Matsuri Hi...