Happy reading...Pagi itu Eunha benar-benar datang ke kantor milik Jung Suho atau lebih tepatnya ayahnya yang sangat brengsek.
Umji menatap kearah kakaknya yang mengeluarkan senyum dengan berjuta-juta misteri. Ini menyenangkan Eunha nya kembali.
'Bersiaplah untuk kejutan mu Jung Suho.'
Ketika Eunha membuka pintu ruangan milik tuan Jung, Eunha hanya bisa terdiam. Siapapun tolong lenyapkan Eunha dari sini bahkan Umji pun tak jauh berbeda dari Eunha. Oh, ayolah ... Siapa yang ingin bertemu kekasihnya disaat mereka sedang bekerja seperti ini?
"Eunha?"
"Umji?" ujar Jungkook dan Yoongi bersamaan.
Eunha dan Umji masuk kedalam ruangan itu. Entah kenapa suasana ini terasa sangat canggung bagi kedua kakak beradik itu.
"Yoongi oppa? Apa yang kalian lakukan disini?" tanya Umji dengan senyum canggung miliknya.
"Ah ... Tuan Jung meminta bantuan kami untuk menyelidiki siapa yang menyebarkan rumor hingga membuat tuan Jung kehilangan banyak investor." Eunha hanya menganggukkan kepalanya.
"Tapi, kenapa harus Jungkook dan Yoongi oppa?" Eunha dapat melihat Jungkook yang memejamkan matanya sebentar. Ada apa?
"Karena tuan Jung adalah calon mertua Jungkook."
"Apa?" Eunha melangkah mendekati Jungkook. "Yakk! Kim Umji. Beritahu Mingyu untuk membantu menyelidiki kasus ini," ujar Eunha kepada Umji tapi dia hanya menatap mata Jungkook.
Baiklah. Tadi itu sedikit membuat Jungkook takut. Dia kira Eunha akan membentaknya tadi.
"Jadi opsir Jungkook dan opsir Yoongi, bisa berikan kami sedikit ruang?" Jungkook dapat mendengar nada mengusir dari kalimat yang Eunha ucapkan.
"Baiklah." Yoongi pergi lebih dulu dan disusul oleh Jungkook yang terus menatap kearah Eunha.
'Rasanya aku ingin melenyapkan Jungkook sekarang juga, menyebalkan.'
Jungkook hanya bisa menatap datar kearah Yoongi. Sepupunya ini benar-benar tidak bisa diajak kompromi.
"Hyung, kenapa kau memberi tahu Eunha, tadi?"
"Dia 'kan bertanya tidak mungkin 'kan aku tidak menjawabnya?" bisakah Jungkook menembak sepupunya ini menggunakan pistolnya sekarang?
"Min Yoongi. Kau mau umurku jadi pendek, ya?" Yoongi mengernyitkan dahinya heran.
"Apa maksudmu, eoh?" tanya Yoongi.
Jungkook menghela napasnya pelan. "Kalau Eunha membunuhku bagaimana? Apa kau tidak tau? aku bisa merasakan tatapan mengerikan darinya tadi. Membayangkannya saja membuatku merinding."
"Bagus. Setidaknya di dalam keluarga Jeon berkurang manusia bodoh sepertimu."
"Yakk! Hyung! Tega sekali kau? Kau tidak tau Eunha itu saat sedang marah benar-benar menyeramkan."
"Itu artinya Eunha lebih cocok denganmu daripada dia 'kan?" ucapan Yoongi membuat Jungkook terdiam.
"Dia? Maksudmu ... Tidak hyung. Jangan menyebutnya lagi."
"Baiklah," ujar Yoongi pasrah. Ketika pembicaraan mereka selesai Umji datang dan melihat kearah Yoongi.
Umji mendekat kearah Yoongi. "Oppa, kau ini suka sekali membuat kak Eunha marah."
"Aku? Siapa bilang?" tanya Yoongi.
"Setidaknya tadi oppa tidak sejujur itu pada kak Eunha. Kalau dia sampai marah, aku tak bisa menyelamatkan diriku lagi." Jungkook menganggukkan kepalanya karena setuju dengan ucapan Umji.