MMB 14

601 82 11
                                    


Happy reading luv!





Umji menatap kesal kearah ponselnya. "Shit! Bagaimana Pria itu bisa ada disini?"

Eunha menatap Umji yang terlihat gelisah. "Ada apa? Apa ada sesuatu yang menganggumu?"

"Apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya Umji.

"Ada apa?"

"Dia ada disini. Park Jihoon!" teriak Umji dan membuat Eunha menyemburkan air yang diminumnya kearah gadis itu.

"Hah?" Umji menatap tajam sang kakak. Kenapa jadi dia yang kena semburan?

Eunha tertawa sekilas dan mengambil tissue lalu membersihkan wajah Umji yang terkena semburannya. "Maaf ya? Aku terkejut jadi ...."

"Sudahlah. Tak ada untungnya bertengkar dengan si bantet," ujar Umji yang berjalan sambil mengelus dadanya.

"Kau bilang apa? Yakk! Kim Umji!" Eunha melemparkan sendalnya kearah Umji. Namun sendal itu justru mengenai kakaknya yang baru tiba. Kim Taehyung.

"JUNG EUNHA!" Eunha meneguk air liurnya kasar. Jika Taehyung sudah menyebut marga aslinya. Itu artinya 'tamat riwayatmu Eunha'.

Eunha mendumel kesal kearah Umji yang sedang meledeknya.

"Angkat yang benar!" begini lah nasib dari Kim Eunha. Dihukum oleh sang kakak laki-laki, untuk berdiri dengan membawa buku yang begitu banyak dikedua tangannya. Ditambah lagi dengan kakinya yang terangkat.

"Kak Taehyung ... Maafkan aku. Aku tidak sengaja. Tadi Umji meledekku bantet, aku berniat membalasnya. Tapi ... Itu malah mengenai kakak." Eunha tersenyum setelah mengatakannya berharap sang kakak mau memaafkannya. Kedua tangannya benar-benar butuh pertolongan sekarang.

"Sayangnya aku tidak tertarik dengan pertengkaran kalian. Sekarang berdiri benar dan pegang bukunya dengan benar!" Taehyung berakhir pergi setelah mengatakan itu.

"Kim Umji! Lihat! Gara-gara kau, aku jadi dihukum oleh kak Taehyung," ujar Eunha menatap adiknya kesal.

Umji menggelengkan kepalanya. "Astaga ... Aku tak pernah menyangka seorang Kim Eunha yang merupakan pemimpin dari mafia terkenal begitu takut dengan kakaknya bahkan sekarang sedang dihukum."

"Memangnya kau berani, hah? Coba saja kalau kau berani dengan kak Taehyung." Eunha dapat melihat Taehyung yang berdiri dibelakang Umji.

"Untuk apa aku takut? Aku itu yang paling kecil, meski aku melempar kak Taehyung dengan kotak sampah pun dia tidak akan pernah menghukumku seperti ini," ujar Umji bangga sedangkan Eunha hanya bisa tertawa.

Umji kebingungan melihat sang kakak tertawa begitu keras. "Dimananya yang lucu?"

Eunha menghentikan tawanya dan menatap Umji. "Dibelakang mu."

Umji membalikkan tubuhnya. Dan yang dia lihat adalah Taehyung yang sedang menatapnya datar jangan lupakan aura menyeramkan yang begitu sangat terasa.

"Melempar kotak sampah ya?"

"Tidak! Kak Taehyung aku tadi hanya bercanda," ujar Umji dengan tawanya.

"Tidak akan dihukum seperti ini? KIM UMJI! Meski kau yang paling kecil jangan kira aku tidak bisa menghukummu. Sekarang kau keluar dan bersihkan seluruh rumah ini." Umji membelalakan matanya terkejut. Bagaimana caranya membersihkan rumah sebesar ini. Ayolah, jika Umji punya kekuatan ajaib tidak masalah. Tapi dia hanya manusia biasa dengan tubuh kecil dan imut seperti ini.

"Baiklah." Umji berjalan keluar dengan pasrah.

"Tunggu! Kau tadi bilang apa? Mafia?" Umji kembali terkejut mendengar ucapan sang kakak begitu pula dengan Eunha.

"Kalian berdua, apa kalian kembali membentuk organisasi itu? Bukankah kalian sudah berjanji pada ayah untuk berubah dan meninggalkan organisasi itu? Kim Eunha, Kim Umji!" teriak Taehyung.

"Kak Taehyung. Kenapa suka sekali menuduh kami sih? Aku itu hanya berbicara tentang game yang ada di ponsel kami. Disitu kak Eunha berperan sebagai mafia, makanya kau meledek dia," ujar Umji yang mencoba menjelaskan sedangkan Umji hanya bisa menatap Eunha agar berusaha meyakinkan Taehyung.

"Benar! Aku berperan sebagai mafia disana dan Umji sering kali membuat ku kesal!" jelas Eunha yang akhirnya mendapat helaan napas dari sang kakak.

"Huh ... Kuharap apa yang kalian katakan ini adalah sebuah kejujuran. Karena kalau sampai ayah tau, kalian tau kan ayah akan sangat marah?" ujar Taehyung yang mengingatkan adik-adiknya ini.

"Kami tau kak." Taehyung mengangguk dan meninggalkan ruangan itu.

Eunha dan Umji hanya bisa menghela napas lega. Dan memikirkan perkataan Taehyung tadi.

●●●

"Perkenalkan namaku adalah Jung Jaehyun." pria itu mengulurkan tangannya dan tersenyum ramah kearah Jungkook dan Yoongi.

"Aku Jeon Jungkook dan ini hyung ku Min Yoongi," ujar Jungkook dan menyambut uluran tangan Jaehyun.

"Senang bertemu denganmu tuan Jeon." entah kenapa Jungkook merasa bahwa pria ini sedikit mencurigakan.

"Jadi ... Tuan Jung Jaehyun. Bisa kau beritahu kami informasi apa yang kau punya?" tanya Yoongi.

Jaehyun tersenyum dan menatap Jungkook. "Kalau kalian ingin menemukan organisasi mafia itu gunakan otak kalian untuk menangkap mereka. Jika mereka memasang jebakan maka biarkan mereka terperangkap dalam jebakan mereka sendiri."

"Apa maksud anda?" tanya Jungkook tak mengerti.

"Ini sangat mudah, sama seperti kau bermain catur. Gunakan otakmu untuk mengelabui lawan. Buat dia masuk kedalam perangkapnya sendiri," jelas Jaehyun.

Jaehyun tersenyum senang melihat raut bingung kedua polisi ini.

"Intinya adalah ... Kedua pemimpin mafia itu berada disekitar kalian. Menyamar menjadi orang terkasih untuk mengelabui kalian." Jungkook dan Yoongi terlihat bingung dengan kalimat yang Jaehyun ucapkan.

"Bisakah kau langsung memberi tahu kami siapa mereka?" tanya Jungkook.

"Kukatakan pun kalian tidak akan percaya," ujar Jaehyun santai.

"Katakan saja. Yang lain akan menjadi urusan kami." Jaehyun mengangguk dan menatap mereka serius.

"Kedua pimpinan mafia itu adalah ...."

























Hai hai, luv!
Apdet! Semoga suka ya.
Jangan lupa vomentnya.
Gini-gini aku hapal loh siapa aja yang sering vote sama coment di cerita ini. Makasih banget buat dukungan dan apresiasi kalian!Sayang kalian banyak-banyak♥♥
Bagi yang masih sider, kamu itu berdosa banget...
Semoga dapet hidayah...

Paii!
Borahae gess💜

My Mafia BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang