Happy reading luv...
Jangan lupa tinggalin vote dan komentar kalian!Eunha mendesis tak suka mendengar laporan dari salah satu bawahannya.
'Ayolah, berpikir Eunha! Bagaimana caranya menjauhkan mereka?'
Eunha berdiri dan mengambil kunci mobilnya. Apapun yang terjadi setidaknya ia harus disana terlebih dahulu.
Kondisi Eunha saat ini benar-benar buruk. Wajah dinginnya yang begitu terlihat, aura mafia yang tiba-tiba saja keluar membuat siapapun yang melihat akan menundukkan kepala mereka.
Setelah sampat tujuan Eunha menatap Jaehyun yang sedang bicara dengan Jungkook dan Yoongi. Dasar gila! Benar-benar pria gila. Haruskah ia membunuh pria itu?
Eunha mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. "Hubungkan aku dengan perekam suaranya."
Eunha memakai earphone miliknya dan mendengar setiap inci percakapan mereka. Hingga pada saat Jaehyun akan mengungkap identitasnya. Eunha melempar ponsel dan earphone miliknya lalu berjan keluar memasuki kafe tersebut.
"Jungkook!" teriak Eunha dan membuat semua orang disana terkejut melihat kehadiran gadis itu.
"Eunha? Kenapa kau bisa ada disini?" tanya Jungkook.
Eunha dapat melihat smirk tertempel dengan jelas diwajah tampan milik Jung Jaehyun. Siapapun tolong tahan Eunha untuk tidak membunuhnya saat ini juga.
"Aku dan Umji lapar, jadi kami ingin membeli sesuatu. Dan tidak menyangka kalian ada disini," jelas Eunha.
"Umji? Dimana Umji?" tanya Yoongi yang mencari keberadaan kekasih kecilnya itu.
"Dia ... Tadinya bersama ku tapi aku menyuruhnya mengurus sedikit pekerjaan kantor." semua orang mulai mengerti.
"By the way, kalian sedang apa disini?" tanya Eunha pada kedua pria dihadapannya.
"Ah, kami mendapat sedikit informasi mengenai mafia yang sedang kami cari," jelas Jungkook.
Eunha tertawa sinis,"Mengandalkan informasi dari pria ini? Come on, kalian tidak mungkin tertipu kan?" ujar Eunha yang menatap mata Jaehyun.
"Maaf nona, kau mungkin tidak mengenalku. Aku ini jauh lebih menarik jika sudah serius," jelas Jaehyun dan membuat Eunha mendesis tak suka.
"Kau pikir orang mana yang dengan senang hati memberikan informasi ini tanpa ada maksud apapun? Atau kau itu termasuk dalam golongan orang suci?" Eunha dapat melihat tatapan santai dari Jaehyun.
"Upss, ternyata kau menarik juga ya," ujar Jaehyun dan mengelus wajah Eunha. Sedangkan Jungkook pria itu menahan tangan pria yang hendak menyentuh sang gadis.
Jungkook menghentak kasar tangan pria itu. "Aku sudah curiga sejak tadi, ada yang tidak beres dengan kalian."
"Apa maksud kedatangan kalian ini? Apa kau mencoba membohongi polisi?" selidik Jungkook.
"Menurutmu ... Apa aku berani melakukannya? Percaya atau tidak, itu urusan kalian. Yang jelas aku sudah memberitahumu semua yang kutahu," ujar Jaehyun dan berlalu pergi.
Eunha menatap sinis kearah Jaehyun. Benar-benar pria gila! Sekarang Jaehyun ancaman baginya.
"Eunha kau baik-baik saja? Apa dia menyentuhmu?" tanya Jungkook bertubi-tubi.
"Tuan Jeon, apa aku terlihat seperti wanita yang dengan mudahnya disentuh pria lain?" Jungkook menggelengkan kepalanya dan memeluk sang gadis.
"Eunha, aku benar-benar merindukanmu." Eunha membalas pelukan prianya.