MMB 13

656 87 12
                                    


Happy reading...



"Ternyata kau sudah berani ya?" Jaehyun mendekati Eunha dan mengambil alih pecahan gelas itu.

"Baiklah. Tidak ada yang akan membunuhnya," lanjut Jaehyun dengan senyumnya.

"Bagaimana dengan organisasi mafia milikmu? Atau kau sudah berpindah profesi menjadi presdir Kim Eunha?" Eunha mengabaikan ucapan Jaehyun dan melangkah pergi dari sana.

"Jung Eunha. Kalau kau punya waktu kenalkan aku dengan pria itu. Dia pria yang kau sukai, jadi aku harus berteman dengannya bukan?"

"Dasar brengsek." ucap Eunha dan pergi dari sana.

●●●

Eunha menjalankan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Jung Jaehyun, pria itu benar-benar membuatnya menjadi gila.

Eunha mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. "Awasi Jungkook. Jangan biarkan pria gila bernama Jung Jaehyun menyentuhnya."

Eunha tahu Jungkook adalah seorang polisi yang hebat. Tapi Jaehyun adalah seorang mafia gila yang begitu terobsesi padanya dia tidak bisa membiarkan Jungkook berada dalam bahaya.

Ponsel Eunha kembali berbunyi dan tertera nama ayahnya disana Jung Suho. Atau haruskah dia menganggap pria itu sebagai musuh.

"Halo, presdir Jung. Ada apa menghubungi ku di jam istirahat kantor?" Eunha tersenyum miring mendengar nada khawatir dari lawan bicaranya.

"Aku akan segera disana. Tenang saja adikku akan berada disana sebelum mereka tiba." ujar Eunha dan mematikan ponselnya.

Eunha melajukan mobilnya dengan santai memakai kembali kacamatanya dan smirk andalannya yang tentu saja membuat orang mengira-ngira apa yang membuat gadis cantik ini tersenyum penuh arti.

Melangkahkan kakinya kedalam gedung pencakar langit itu. Eunha dapat melihat Umji yang berada tepat di hadapan nya.

Kedua kakak beradik itu tersenyum dan saling mengerlingkan mata. Astaga! Mereka berdua benar-benar penuh dengan misteri.

Eunha membuka pintu ruangan itu dan melihat banyak orang yang hadir dalam rapat menegangkan ini.

"Hai! Apa aku telat?" Eunha dan Umji mendudukkan diri mereka lalu menatap mereka semua dengan santai.

"Kenapa kalian semua menatap kami seperti itu? Ada yang aneh?" tanya Eunha yang melihat raut wajah terkejut mereka.

"Kenapa kedua pimpinan Kim's company ada disini?" tanya salah satu dari mereka.

"Pertanyaan mu terlalu memuakkan." semua orang menatap terkejut dengan jawaban yang dilontarkan oleh wanita imut bernama Kim Umji itu.

"Maaf kan Umji. Aku terlalu memanjakannya hingga dia bicara seperti ini. Ada pertanyaan lain?" ujar Eunha dengan senyum yang masih saja menempel di wajah cantiknya.

"Apa kedatangan kalian kemari ada hubungannya dengan rumor yang baru saja ada?"

"Rumor? Ah, rumor yang mengatakan bahwa presdir Jung Suho membunuh keluarganya, betul kan?" tanya Eunha dengan raut wajah biasa.

"Huh, ternyata pengusaha-pengusaha di Korea sangat membuatku kecewa. Bukan kah orang sering bilang bahwa kita harus profesional dalam bekerja? Aku kemari karena aku punya kontak kerja sama dengan perusahaan ini bukan karena ingin membicarakan masalah rumor yang tidak tahu dari mana datangnya." semua orang menundukkan kepalanya mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Eunha.

"Terlalu memuakkan." setelah mengatakan itu Umji berjalan keluar meninggalkan ruangan yang penuh dengan ketegangan itu.

Eunha tersenyum penuh arti dan menatap presdir Jung. "Presdir Jung, kami akan datang lain kali."

Eunha keluar dari ruangan itu dan berjalan bersama dengan Umji di sampingnya.

"Kim Umji. Bukan kah kau terlalu kejam?" tanya Eunha dengan smirk nya.

Umji tersenyum sekilas. "Kau yang kejam kak."

Entah berapa banyak lagi rencana yang kedua gadis mafia itu akan lakukan.

●●●

Jeon Jungkook dan Min Yoongi kedua polisi itu hanya bisa mendesah kesal karena mereka baru saja di marahi oleh atasan mereka. Alasannya karena sampai saat ini kedua polisi tampan itu belum menemukan keberadaan mafia yang mereka cari.

"Sial! Bagaimana caranya kita bisa melacak mereka?" Jungkook mendesah kesal karena mereka belum bisa menangkap kedua mafia itu.

"Mereka terlalu pintar." Yoongi berdiri dan memikirkan jalan yang tepat agar bisa menjebak kedua mafia itu.

"Kita ikuti mereka. Jika mereka tak ingin keluar dari sarang mereka. Kalau begitu kita yang akan datang dan menghabisi mereka semua." Jungkook menganggukkan kepalanya setuju.

"Jungkook, untuk sementara kita ikuti rencana mereka," ujar Yoongi.

"Baik hyung."

Jungkook kembali menatap komputernya. Ada sesuatu yang aneh tentang kedua mafia ini. Jungkook yang sedang melamun berakhir terkejut karena pesan masuk yang muncul pada komputernya.

"Hyung! Yoongi hyung, Lihat ini." Yoongi menatap komputer dan mereka pun saling menatap.

Disinilah mereka berakhir. Jungkook dan Yoongi berada di sebuah cafe karena pesan yang muncul di komputer milik Jungkook.

"Hyung, apa menurutmu pesan itu benar?" tanya Jungkook.

"Masalah benar atau tidaknya, ini satu-satunya cara agar kita tahu." Yoongi menatap sekeliling nya dan melihat seorang pria yang berjalan kearah mereka.

Pria itu menjadi tatapan semua gadis disana. Tampan, itu adalah satu kata yang keluar dari mulut para gadis disana. Namun, bagi Yoongi dan Jungkook, pria itu tidak tampan, biasa saja. Mereka berdua jauh lebih tampan.

"Apa aku terlambat?" pria itu berada tepat dihadapan Jungkook dan Yoongi.

"Silahkan duduk," ujar Jungkook.

"Bisa kami tau siapa namamu?" tanya Yoongi.

"Perkenalkan aku adalah ..."




















Heyoo! Apdet!
Semoga suka sama part ini:)

Aku mo curhat deh
Gess aku tuh suka bingung apa susahnya sih mencet tombol bintang yang ada dibawah? Kalian gak aku suruh bayar kan? Baca buku ini.
Aku tuh jadi gak semangat karena ngeliat yang baca banyak tapi yang ngevote dikit banget. Sedih tau rasanya, kalo kalian ngevoment kan akunya jadi semangat buat nulis. Kalo kaya gini kan rasanya kaya gimana gitu. Males, cape, percuma aku apdet kalo yang ngehargain cuman dikit. Aku tuh cuman minta kalian ngehargain aku juga yang nulis. Bukannya aku ngemis ke kalian tapi setiap orang pengen kan karyanya bisa dihargain?

Udahlah sekian atas unek-unek ini.

Jan lupa vomentnya!
Paii!
Borahae gess💜

My Mafia BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang