{9} (Selesai Revisi)

560 32 0
                                    

Mereka semua menginap di rumah Hanum dan sekarang mereka lagi makan malam, mereka makan malam dengan tenang dan damai sampai mereka semua selesai.

"Ken, bisa makan nasi?" tanya Zafyra dengan polos nya.

"Ya, bisalah... Kan dia manusia, gimana sih dek? " jawab Devano yang heran dengan pertanyaan adek sepupu nya itu.

"Bukan gitu... Ken kan- aww! Sakit Bella!" ucapan Zafyra kepotong akibat cubitan dari Bella.

"Maaf kak, Zafyra kalau ngomong suka nglantur, biasa agak gak nyambung" jawab Bella

"Aku nyambung kok tapi kan-"

"Zafyra! " semua sepupu Zafyra kecuali Devano dan Valinda menyerukan nama nya dan menatap nya tajam, yang di tatap kicep sambil mengedipkan mata nya.

"Udah, sekarang kalian ke kamar masing - masing, biar Aunty yang beresin" kata Aisyah mencegah perdebatan itu.

"Yakin Aunty gak mau di bantuin?" tanya Adara

"Iya, kalian cepet - cepet tidur, besok kalian kan mau berangkat"

"Berangkat kemana mah?" tanya Farrel

"Nanti mamah jelasin, mendingan papah mandi terus tidur"

Semua pun mengikuti perkataan Aisyah, Farrel mengetahui identitas Aidan dkk, tapi belum sepenuhnya mengerti tentang itu, karna Ayah nya dulu hanya menceritakan semua detail kepada kakak pertama nya yaitu Johan ayah Bella, jadi ia hanya mengetahui sebagian dan tidak terkejut akan kehadiran juga identitas Aidan dkk.

Malam jam 12:00

Zafyra storys....

"Eh, jam berapa nih... Hoam...." kata Zafyra yang terbangun karena haus.

Ia pun melihat jam waker di nakas yang menunjukkan angka 24:00.

"Haus nih, eh! Air nya habis" saat ia mengambil teko di samping ternyata air nya habis, terpaksa ia bangun dan menuju dapur untuk mengisi gelas nya dengan air.

"Eh! Ya Allah, gelap banget" kata nya mencari saklar lampu.

Dengan mata setengah tertutup ia merasa dinding dan....

Cklek!

Lampu menyala, ia segera mengambil air lalu meneguk nya. Saat selesai minum, ia melihat cahaya dari jendela kaca dapur itu.

"Eh, paan tuh, seperti nya dari taman deh?, lihat dulu a..." kata nya menaruh gelas yang tadi ia bawa dan pergi menuju sesuatu yang bikin ia tertarik.

"Afra?" gumam nya saat melihat siapa yang menyebabkan sebuah cahaya di taman.

Ya lord, Afra ganteng banget! Eh, itu dia ada sayap ya? ~batin Zafyra

Afra sedang dalam wujud Fairy nya dan dia tengah mengeluarkan sebuah cahaya yang ia arahkan pada sebuah pohon.

Dengan sayap berkilau transparan dan juga memakai baju bangsawan serta mahkota, membuat Afra menjadi semakin tampan.

"Kalau pengen tahu sini lihat, jangan sembunyi di balik tembok gitu" kata Afra keras tanpa menoleh ke arah Zafyra.

Zafyra pun keluar dengan wajah datar nya, padahal tadi senyum - senyum.

"Kok tahu?" tanya Zafyra mendekat ke arah Afra

"Kami kaum Fairy walaupun gak punya kemampuan jarak jauh, bisa merasakan kehadiran seseorang, apalagi kamu" jawab Afra.

"Oh, kamu lagi buat apa sih? Serius amat?" tanya Zafyra.

"Benatar lagi juga tahu" jawab Afra.

PUTRI ELEMEN (Tamat) <Revisi Ulang>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang