{13} (Selesai Revisi)

495 31 0
                                    

Pagi menyapa seperti biasa nya dan Hanum sudah siap dengan pakaian kerajaan.

Jika kalian membayangkan pakaian yang di kenakan Hanum itu adalah gaun yang ribet dan berat kalian salah. Ia memakai sebuah gaun tapi tentu saja tidak ribet, gaun simple di atas mata kaki dengan bahan ringan lengan pendek serta bagian bawah yang seperti bunga tapi tidak mengembang di tambah dengan warna Orange yang sangat cocok dengan tubuh mungil Hanum.

Rambut nya di kepang dengan pita Orange  sebagai ikatan nya dan juga sepatu tanpa hak tinggi karena ia tak terbiasa menggunakan nya, untung Aidan pengertian.

"Ekhm!" deheman seseorang membuat para pelayan yang sedang membereskan kamar Hanum pergi.

"Sudah siap honey?" tanya Aidan

"Sudah dong, oh ya.. Masa nanti aku latihan pakai gaun kek gini?"

"Ya, enggaklah nanti kamu ganti pakai celana, terus atasan nya baju biasa" jawab Aidan

Hanum pun mengerti, lalu Aidan mengulurkan tangan nya.

"Ayok, aku akan ajak kamu berkeliling sekitar sini"

Dengan antusias Hanum menyambut uluran tangan tersebut.

Aidan mengajak nya menuju pasar, pasar tradisional yang terdapat berbagai makhluk imortal.

"Aidan mereka gak tahu kalau aku manusia?" tanya Hanum.

"Tentu saja mereka tahu, tapi mereka juga tahu kalau kamu pasangan aku... Pasangan calon raja demon" jawab Aidan.

"Oh"

Setiap ia lewat banyak rakyat yang menyapa Aidan, diri nya? Hanya sebagai pajangan mungkin.....

"Aidan itu makanan apa?" tanya Hanum melihat penjual makanan dan makanan nya itu terlihat aneh.

"Oh itu, kamu mau?" tanya Aidan

"Bisa di makan manusia?"

"Bisalah"

"Halal gak?"

"100% halal, itu terbuat dari rumput laut dan juga ikan, terus di jadiin kue"

"Oh, itu kue... Iya, aku mau"

Aidan pun membelikan sebuah makanan yang tidak terlihat seperti kue tapi Aidan berkata itu kue yang terbuat dari bahan laut, bayangin sendiri kue nya kek gimana.

"Nih, coba deh satu" kata Aidan menyerahkan sekantung kue itu.

Hanum mengambil satu lalu memakan nya dan mengunyah nya dengan pelan, merasakan rasa kue itu yang sedikit emmmm 'aneh'.

"Ha.. Ha..., kue nya aneh, terus bikin aku ingin ketawa" kata Hanum setelah menelan kue tersebut.

"Iya, itu nama nya kue ketawa, itu di buat untuk para kaum yang di tinggal mate nya atau pun yang belum menemukan mate sampai ajal akan menjemput"

"Aneh banget, tapi seru juga sih... Buat orang depresi bisa kali yak, ha... Ha..."

"Kalau kamu di dunia manusia kek gini, di anggap gila tahu"

"Ih... Jahat bilang aku gila"

Hanum pun memukul pelan lengan Aidan dengan bertubi - tubi.

"Udah - udah... AW, aww, udah honey..." kata Aidan berpura - pura mengadu kesakitan.

"Kita lanjut lagi jalan - jalan nya" kata Aidan.

Hanum pun menghentikan acara memukul nya , lalu meninggalkan Aidan yang masih diam.

PUTRI ELEMEN (Tamat) <Revisi Ulang>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang