“Sere,”
“Mingyu.”
Tolong kasih tau Rose hari ini hari apa, kalau dia tau yang tadi ketuk pintu itu cogan webtoon ya gabakal dia buka. Sialnya—Wendy ada bareng dia di sofa, Wendy juga nyaut waktu Mingyu panggil pake nada dalam.
Mingyu lewatin badan Rose secara gampang, dia langsung peluk badan lemes Wendy yang ternyata masih bisa bales pelukan suaminya.
Kalau gini sih Rose cuma bisa lipat tangan didepan dada tanda jengkel. Planet gurita mendukung sekali datengnya Mingyu, kemarin-kemarin heboh sama air hujan yang jatuh sesuka hati, tapi sekarang cuacanya cerah bukan main. Tambah kesel Rose mah.
“Ayo pulang, jangan disini. Ibu nyari kamu.”
Dari arah pintu kedengeran suara decihan Rose yang sengaja.
“Ibu katamu kak, Ibumu mana pernah nanyain kak Sere. Mending kak Mingyu pulang aja sendiri. Dia masih masa pemulihan. Gausah banyak omong, disini pintu keluarnya.”
Orang yang gak tau-tau banget sama sikap Rose mah pasti udah gak kuat pengen gampar, untung disini adanya cuma Mingyu. Cogan ini tau banget semisal Rose dilawan omongannya, ya dia bakal lebih ngelawan. Personal yang kaya Rose lebih baik dianggap angin lalu aja.
Mingyu bantu Wendy berdiri, Wendynya juga nempel terus. Rose makin berdecih—semalem dia udah bahas masalah ini sama Wendy; yang kalau Mingyu nemuin tempat tinggal baru mereka, Wendy gausah mau diajak pulang. Apalagi sekarang disisi Wendy sudah ada Irene.
Ya tapi gak bisa, Wendy gak bisa kalau liat Mingyu ada di dekatnya pasang wajah khawatir. Dia juga rindu Mingyu.
“Gyu, aku pengen pulang kerumah.”
“Iya, kita pasti pulang.”
“Aku juga mau jenguk Abraham.”
Disini semuanya mendadak senyap. Tadi pernyataan terakhir Wendy sukses hantam perasaan Mingyu, bahkan Rose sampai tutup matanya itu erat. Kalau bisa gausah buka lagi sebelum Mingyu sama Wendy pergi.
“Aku mau ketemu Abraham. Gyu,”
“Iya sayang, iya.” jawab Mingyu nadanya lembut. “Kita jenguk Abraham kalau kamu sudah sembuh total.”
Didipan dia—Sere senyum simpul, senengnya Sere memang sesederhana ini, biar badan lemes juga Sere bakal semangat kalau Mingyu iyain permintaannya.
Sedih yang paling kentara ada di hati Mingyu, ya sedih karena semenjak dari rumah sakit dia harus tempuh waktu selama hampir sepekan buat tau diamana Serenya berada. Waktu Sere masuk rumah sakit dia taunya paling belakang, terus sekarang bagian Sere sudah sembuh—Mingyu juga jadi orang yang paling belakang.
Bukannya Rose punya niat nyembunyiin, tapi menurut nona Park, Mingyu sama Ibunya itu gak bisa bawa situasi baik buat penyembuhan kakaknya.
“Rosie, aku bawa Sere pulang, tabung infusnya tolong lepasin. Biar nanti Sere diinfus dirumah aja.” Rose diem gamau jawab. Mingyu wajahnya melas, Rose akhirnya berdecih dan jalan buat lepasin infusannya.
“Awas kalau kak Sere buta lagi. Aku tuntut kamu sama ibumu.”
“Rosie!” sentak Wendy agak kuat, itu tandanya kalau ngomong sama Mingyu gaboleh pake ancaman. Rose beralih puterin bola matanya itu jengah.
Karena seburuk-buruknya Mingyu, tetap aja dia suami dia.
;
Sidang sudah diputusin beberapa menit lalu, jaksa juga sudah ketok palu—sekarang Seulgi sama Krystal beneran pisah, sudah hal yang wajar juga kalau acara dieman seolah mereka orang asing dipersidangan itu ada. Baik Krystal maupun Seulgi gak banyak ngomong, mereka cuma duduk dan jawab pertanyaan seseuai apa yang ditanyain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insecure (WenRene) | Completed ✔️
Fanfic"Don't let fear or insecurity stop you from trying new things. Believe in yourself. Do what you love. And most importantly, be kind to others, even if you don't like them." - Stacy London