bab 2

481 38 0
                                    

CERITA REKOMENDASI ★:

-I And My Murderer Reincarnated As A Twin Mob To Help The Hero Secretly

-I And My Murderer Reincarnated As A Twin Mob To Help The Hero Secretly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Don't Go Near Me, Ariel!

-Don't Go Near Me, Ariel!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Beyond the history

-CHARON:The Demonic God and The Ancient God.

-CHARON:The Demonic God and The Ancient God

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-CROSS PATH: As you pass by me

-I Transmigrated Into A Mob Character And Decided To Troll The Protagonist

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-I Transmigrated Into A Mob Character And Decided To Troll The Protagonist.

-I Transmigrated Into A Mob Character And Decided To Troll The Protagonist

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**************

Sudah 2 bulan kejadiannya berlalu. Tidak satu kabar tentang penulis muncul. Erin hanya bisa membaca kembali bab yang sudah ia baca. Dia merasakan penyiksaan batin karena komentarnya.

"Mungkinkah karena komentar ku, penulisnya kerasa tertusuk dan menyerah? Atau mungkin dia tidak akan melanjutkan ceritanya karena kecewa?" Pikir Erin dalam batinnya

Erin berjalan ke kamar Rena. Dia mengetuk pintunya, tapi tidak ada jawaban. Dia lalu masuk ke kamarnya dan berganti baju. Ia mengenakan sebuah kemeja putih dan jaket biru tuanya beserta celana jeans hitam.

Erin berencana untuk mengunjungi salah satu teman penggemar hitamnya. Namanya, Genki. Rumahnya terletak sekitar 3 km dari kos-nya. Dia menyewa taksi untuk ke sana. Sesampai disana, Erin melihatnya sedang tertidur di taman.

"Genki, bangun!" Sahut Erin sembari meninju perutnya

Genki hampir menyemburkan air liurnya ke muka Erin. Dia kemudian, duduk sambil terbatuk-batuk. Erin membawakan segelas air hangat pada nya.

"Oi, sinting yang Rin, merasa lagi di pertarungan tinju apa, berlagak macam preman aja!"

"Iya, iya, tuan bin sok ngomel. Princess Erin, butuh bantuan Tuan sok pintar ini," ucap Erin dengan sarkasme

***

Erin menghentakkan badannya ke kursi taman. Dia memainkan jari jarinya sambil duduk bersantai. Dia menunggu laptop dan makanan yang di bawa Genki. Setelah beberapa menit, Genki datang dengan membawa laptop dan 2 gelas jus apel.

"Haaaaah...? Apa apaan ini?! Mana kue nya?! Lalu apa ini air seni?" Ngomel Erin

"Jus apel, goblok. Minum ini dan siapkan kantong sebelum minum ini"

"Hah?! Kenapa kantong?" Tanya Erin sambil meminum jus apelnya.

"Tiba tiba, aku teringat kejadian memakan kotoran anjing liar dan lalat ketika aku berkemah di hutan. Rasa jus apel ini sama seperti saat itu. Aku bisa menebak dia memasukkan bahan bahan aneh pada minuman ini," ucap batin Erin sambil memuntahkan jusnya

"Hahaha.. baiklah, kembali pada masalah inti, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Genki

"Entahlah, aku bingung," kata Erin sambil meminum air putih

"Mungkin saja, dia bunuh diri," ucap Genki seketika Erin menyemburkan jusnya

".. tidak mungkin, tidak mungkin, aku menentangnya!"

"Mungkin saja, ada kemungkinan 56%"

"Haaah?! Kenapa tinggi sekali?!"

"Jumlah Pembenci dan penggemar hitam digabung karena termasuk hinaan sehingga menjadi 56%," jawab Genki

"Kumohon, jangan sampai bunuh diri, kumohon!" Mohon Erin sambil berlutut menyembah dewa khayalannya

Tiba tiba sebuah notifikasi masuk. Di sana tertulis sebuah pesan oleh Yu Yuan Shao beserta 7 bab baru.

[ Penulis: aku akan membuat lebih banyak bab baru pads kalian, terima kasih atas inspirasi nya, tee-hee ; p]

"Syukurlah, bab barunya muncul! Dewa Novel terima kasih banyak! Hore, hore!" Seru Erin

"... Pfft.. e, Erin," panggil Genki seketika liurnya menyembur keluar

Mereka pun mulai membaca chapter itu.

"Apa apaan ini?!"

The Reader became an antagonist and saved the Heroine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang