ONCE IN A BLUE MOON
Bagian enamTAEHYUNG menyukai fakta jika dirinya adalah seorang idola yang dapat menghibur penggemar dengan suara maupun tariannya ketika di atas panggung. Ini bukanlah mimpi utamanya, namun kecintaannya terhadap bidang ini lebih besar daripada kecintaannya terhadap mimpi utamanya; menjadi petani. Andai saja saat itu BIGHIT ENTERTAINMENT tidak membuka audisi terbuka di Daegu tempat dia tinggal sejak kecil, mungkin sekarang dirinya tengah berada di ladang milik keluarganya, menjadi petani stroberi yang mempunyai banyak penggemar karena paras rupawannya. Dirinya bahkan tidak menyangka akan lolos audisi hanya karena permainan saxophone nya yang katanya terdengar sangat unik. Sungguh aneh, Taehyung bahkan tidak bisa menebak isi pikiran para staff dan juga CEO BIGHIT ENTERTAINMENT sendiri.
Tapi satu fakta yang Taehyung tak suka dari kepopuleran grup nya sekarang. Dirinya maupun anggota lainnya tak bisa bergerak bebas seperti orang lainnya. Berjalan-jalan di kota adalah hal yang menakutkan, butuh seorang manager untuk ikut ataupun satu bodyguard agar ia bisa berjalan-jalan dengan aman di hiruk pikuk kota Seoul. Kim Taehyung tak suka itu. Ia ingin menjadi pria normal yang bisa menghirup udara kota dengan bebas tanpa ada yang mengawasi. Ia tidak ingin naik mobil mewah yang dirinya beli cash dengan uangnya sendiri. Sesekali, ia juga ingin pergi ke tempat-tempat indah dengan menggunakan MRT. Namun lagi-lagi keadaan harus memaksanya untuk mengendarai VAN khusus jika ingin berpergian ke suatu tempat.
Seperti sekarang, Taehyung dengan beraninya pergi tanpa manager atau bodyguard untuk menemui teman-teman Hwarang nyaㅡ wooga squadㅡ di salah satu cafe yang letaknya lumayan jauh dari gedung BIGHIT ENTERTAINMENT. Biasanya, diantara kesibukan yang masing-masing pribadi jalani, setiap dua bulan sekali atau jika tak sempat maka tiga bulan sekali, mereka akan berkumpul bersama di tempat yang telah dijanjikan sebelumnya. Saling menyeduh minuman bersoda sambil menyelipkan hal-hal lucu di tengah perbincangan hangat layaknya keluarga. Menceritakan kegundahan masing-masing dan meminta solusi dari teman yang lebih tua. Kadangpun mereka sering berolahraga di gym yang sama.
Karena semua dari mereka sibuk, perbincangan di dalam cafe diakhiri setelah lebih dari satu jam. Mereka semua beranjak dan saling menawarkan tumpangan pada Taehyung yang tidak mengendarai mobil ke sini. Namun semua tawaran tersebut Taehyung tolak dengan halus karena ia tidak ingin merepotkan hyung nya. Arah mereka berlawanan, hanya Taehyung yang muncul dari arah timur sedangkan yang lainnya dari arah barat dan selatan. Lagipula, banyak transportasi umum yang bisa ia gunakan. Kekhawatiran jelas nampak ketika Taehyung menolak tawaran mereka. Akan sangat tidak baik jika pria muda ini jalan sendirian mengingat jika para penggemar terkadang bisa berubah menjadi ganas hanya karena terobsesi untuk mengambil gambar dan menyentuh. Bukan Kim Taehyung namanya jika ia tidak bisa menyakinkan semua hyung nya bahwa dirinya akan baik-baik saja. Hingga setelah semuanya saling mengundurkan diri, Taehyung mulai memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana lalu mulai berjalan menyusuri kota Seoul yang padat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE IN A BLUE MOON
FanfictionJika kau bisa memutar balikkan waktu, kesalahan apa yang ingin kau perbaiki?