ONCE IN A BLUE MOON
Bagian sebelasSuara helaan nafas itu terdengar jelas di telinga Sakura dan juga Taehyung. Kebetulan, gadis itu baru saja keluar dari dalam ruang rekaman setelah sebelumnya Produser Jay mengakhiri sesi rekaman yang belum usai secara sepihak. Produser yang telah menghasilkan banyak lagu ini merasa frustasi. Harusnya, rekaman satu lagu ini bisa diselesaikan dalam kurun waktu satu sampai dua hariㅡ paling maksimal. Tapi untuk kasus ini, sudah lima hari pasca mereka memulai rekaman, dan sampai sekarang sama sekali tidak mendekati kata selesai. Produser Jay terbiasa bekerja sama dengan penyanyi-penyanyi berbakat yang tak perlu waktu lama untuk berada di studio rekaman. Seperti RED VELVET, MAMAMOO, atau bahkan yang baru-baru ini bekerja sama dengannya, BLACKPINK dan ITZY. Semuanya memiliki vokal yang luar biasa bagus dan layak mendapat pujian serta tepukan tangan meriah. Membuat Produser Jay tidak perlu memakan waktu lama di dalam studio.
Tapi kali ini, Produser Jay harus mengurung diri di dalam sebuah studio rekaman yang tak begitu luas. Duduk di kursi putar yang kurang empuk dan selalu saja memberikan perintah agar Sakura terus mengulang bagian yang ia nyanyikan. Disuguhi dengan hal tak biasa seperti ini seakan dirinya telah keluar dari zona nyamannya. Jay tidak terbiasa dengan kemampuan vokal seorang penyanyi yang buruk, dan saat ini ia harus menangani seorang calon idola yang bahkan tak memiliki suara indah seperti idola kebanyakan. Membuat kualitasnya dipertanyakan dan diragukan. Sebenarnya apa alasan Bang PD-nim merekrut seorang Miyawaki Sakura yang sama sekali tidak memiliki kemampuan vokal?
"Maafkan aku PD-nim. Aku berjanji akan berusaha dengan lebih baik lagi. Mohon pengertiannyaㅡ"
"Kim Taehyung, tidak bisakah kau mencari pasangan duet yang baru saja? Diluar sana masih banyak penyanyi dengan kualitas suara diatas rata-rata. Aku bahkan tidak bisa menjamin lagumu yang bagus ini akan dibawakan dengan bagus juga," Produser Jay mengabaikan permintaan maaf Sakura dan justru menyindir gadis itu secara terang-terangan, membuat wajahnya merah padam karena merasa dipermalukan.
Mengetahui kondisi yang tidak kondusif untuk meladeni Produser Jay yang nampak frustasi, Taehyung segera menjatuhkan pandang kearah Sakura. Gadis itu terlihat tengah menahan tangisnya pun kedua tangannya mulai meremas kaos oversizes mickey mouse yang dikenakannya. "Menggunakan anak ini sama saja dengan melakukan tindakan bunuh diri. Kau pasti tidak ingin menghancurkan lagumu, kan?" Produser Jay kembali angkat bicara dengan pandangan yang mengarah kepada Sakura. Sengaja ingin membuat Sakura sadar diri, jika gadis itu tidak ada apa-apanya. Mengatakan secara tak langsung jika gadis itu sama sekali tak ada jiwa untuk masuk ke dalam dunia tarik suara. Visual memang segalanya, tapi visual tanpa bakat sama seperti hidup tanpa passion. Jika ditelisik lagi, seharusnya Sakura tidak memenuhi kriteria untuk menjadi seorang idola yang berdiri di atas panggung dengan tangan kanan menggenggam microphone.
"Apa isi kepalamu sesungguhnya? Asal kau tahu, penggemar hanya berkontribusi sebanyak tiga puluh persen dari kesuksesan lagumu. Selebihnya, para penikmat musiklah yang mengambil alih. Tak cukup hanya penggemar saja yang mendengarkan lagumu, hal itu akan membuat lagumu tak bertahan lama di chart musik domestik," perkataan Produser Jay sungguh membuat hati Sakura merasa sakit. Seharusnya ia menolak saja tawaran yang PD-nim berikan untuknya. Yang ia lakukan sekarang hanyalah memperlama waktu produksi dan mengacaukan segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE IN A BLUE MOON
FanfictionJika kau bisa memutar balikkan waktu, kesalahan apa yang ingin kau perbaiki?