ONCE IN A BLUE MOON
Bagian dua belas
TAEHYUNG menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Semua perkataan Produser Jay seolah menjadi kenyataan, dimana lelaki berkumis tipis itu berkata jika lagu terbarunya kali ini tidak akan bertahan lama di peringkat atas tangga lagu domestik. Nafasnya terhela ketika maniknya menangkap lagu terbarunya yang berjudul DESTINY harus puas berada di peringkat dua puluh, turun sebanyak sembilan belas peringkat dari satu jam pertama setelah rilis. Baiklah, Taehyung tidak mempermasalahkan lagunya yang bisa dibilang gagal dari lagu-lagu solo anggota BTS lainnya. Toh, berada di posisi dua puluh tidak terlalu buruk juga. Justru lebih baik dari lagu debut mereka yang bahkan sama sekali tidak berhasil masuk peringkat lima puluh besar di seluruh platform musik domestik."Kenapa sangat banyak sekali?" Ujarnya dengan jempol yang sibuk menekan komentar-komentar kebencian yang ditujukan untuk Sakuraㅡmelaporkannya. Pria itu tidak menyangka jika semua orang memiliki pendapat yang sama dengan Produser Jay. Beberapa dari mereka justru menyalahkan Sakura, membandingkan gadis itu dengan penyanyi terbaik lainnya. Melihat ini, Taehyung sungguh merasa bersalah dengan Sakura. Gadis itu pasti akan merasa terguncang saat membaca beberapa komentar kebencian ini. Dulu, pria itu selalu membuat Sakura sakit, tapi sekarang dirinya justru tidak terima saat orang lain membuat Sakura sakit. Ingin rasanya ia meninggalkan komentar disana dengan tulisan capslock agar semua orang dapat membacanya, mengatakan sebuah kalimat yang pernah diucapkan oleh Kim Namjoon; tutup mulutmu dan diam jika kau tidak bisa menghargai orang lain. Entahlah, Taehyung tidak ingat secara menyeluruh kalimat yang leader BTS ucapkan, yang pasti kurang lebih seperti kalimat diatas. Kim Taehyung bukan pengingat yang handal.
Pria itu melemparkan ponsel ke sisi kursi yang kosong, melemaskan jari-jarinya yang mati rasa, menekuk dan membunyikan kesepuluh jari tangannya dengan punggung yang bersandar pada sofa. Tiba-tiba ia jadi mengkhawatirkan kondisi Sakura. Gadis itu pasti telah membaca komentar kebencian yang belum sepenuhnya menghilang tersebut. Berpikiran seperti itu lantas membuat Taehyung segera menghubungi managernya, berkata jika ia ingin kembali ke agensi karena ada barang penting yang tertinggal. Niatnya ingin meminta izin untuk mengendarai mobil sendiri karena belum lama ini dirinya sudah mendapat surat izin mengemudi. Tapi sang manager justru berkata jika ia akan mengantar Taehyung dan akan tiba dalam lima belas menit. Setelah dipikir-pikir, apa guna mercedes benz miliknya yang terpajang di basement dorm BTS?
Sesuai perkataannya, sang manager datang tepat lima belas menit setelah panggilan telepon berakhir. Van hitam yang biasanya mengangkut dua sampai tiga anggota BTS datang menjemput. Taehyung tentunya langsung masuk ke dalam dan segera disuguhi dengan pertanyaan beruntun dari sang manager yang terlihat lelah. "Sepenting itukah sampai kau harus datang langsung ke agensi? Sudah hampir melewati jam sepuluh malam, seharusnya kau istirahat karena besok pagi harus terbang ke Los Angeles untuk menghadiri acara talk show lusa," sang manager mulai berceletuk. Hanya merasa heran saja, padahal sebelum-sebelumnya Taehyung selalu meminta bantuan manager atau staff BIGHIT untuk membawakan barangnya yang tertinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONCE IN A BLUE MOON
FanfictionJika kau bisa memutar balikkan waktu, kesalahan apa yang ingin kau perbaiki?