Pak Handoko membuka berkas, dan membacanya. Sementara Restu dan Bang Togar duduk terdiam menunggu respon pak kepala.
"Baiklah, saya serahkan kasus ini pada kalian !" Ujarnya kemudian menyerahkan berkas itu pada bang Togar.
"Kalian boleh pergi, tapi kalian harus hati-hati karena kasus ini tidak main-main melibatkan seseorang yang termasuk terkenal, aku yakin media pasti juga ikut memberitakan kasus ini !" Ujar pak Handoko.
"Baik pak ... siap pak ! Kami akan melaksanakan pekerjaan ini hati-hati !" Jawab bang Togar. Kemudian bang Togar berdiri sambil memberi hormat, begitu pula Restu dan mereka ke luar ruangan.
"Restu, mulai sekarang kita akan disibukan dengan investigasi dan mewawancarai para saksi dan calon tersangka korban !" Ujarnya pada Restu dan mengangguk.
--------------
Sementara itu di sebuah kantor perusahaan media terbesar di indonesia, seorang pemuda baru saja datang. Wajahnya tampan dengan bulu kasar di bagian kumis dan dagu karena tidak mencukurnya sampai habis, bertubuh gagah dan kekar. Dia sudah bergabung dengan perusahaan ini selama 3 tahun sebagai wartawan koran, tentu saja keadaan sekarang berbeda dengan 3 tahun lalu.
Dulu media koran dan majalah masih banyak beredar di masyarakat, sebelum akhirnya di libas oleh adanya smartphone, orang lebih suka membaca berita gratis dari berbagai situs berita di hp tinggal memilih saja tanpa membeli. Tapi perusahaannya mungkin hanya sedikit yang masih mengedarkan koran sebagai media informasi kepada masyarakat. Untuk itu tidak semua berita dapat diangkat menjadi berita utama koran, karena untuk berita yang hangat dan pertama sudah terupdate di situs beritanya. Sementara koran hanya sebagai penjelasannya saja.
Sekarang dia harus bersaing dengan media televisi dalam mencari berita.
"Rey, elu baru datang ?" Tanya seorang perempuan.
"Iya, Lin ... sialan gue hanya dapet secuil saja berita tentang bandar narkoba yang ditangkap di Surabaya !" Ujarnya menghela nafas sambil duduk di mejanya.
"Eh si bos sudab datang ?" Tanyanya sambil berbisik. Perempuan cantik itu mengangguk sambil tersenyum.
"Dan elu di panggil !"
"Kapan ? Sekarang ?" Tanya Reyhan pada Lina.
"Besok Rey ! Ya sekarang, cepet ! Nanti elu dimarahi lagi !" Reyhan kembali menghela nafas. Dia bangkit dan pergi menuju ruangan bosnya. Tak lama hp nya berdering di melihat siapa yang nelpon, dia terdiam dan mengangkatnya.
"Rey ?"
"Iya ini gue, ada mas ?"
"Ada berita buat mu !"
"Apaan ?"
"Masa elu engga tahu beritanya ?" Reyhan kemudian melirik ke arah layar televisi di ruangan, kantornya selain koran juga mempunyai stasiun televisi. Salah satu beritanya mengenai penemuan mayat wanita di kali ciliwung !
"Iya mas gue udah lihat, sorry mas gue baru datang dari Surabaya langsung ke kantor !" Ujar Reyhan.
"Oke nanti kita ketemuan di tempat biasa !"
"Ya udah kalau begitu !"
Reyhan menutup hp nya karena sudah ada didepan pintu bos nya.
"Tok ... tok ... !"
"Masuk !"
Pintu di buka, Reyhan membukanya dan melihat seorang perempuan berambut pendek, agak gemuk dan berkaca mata sambil melihat laptop nya.
"Maaf bu ! Ibu memanggil saya ?" Tanya Reyhan dan wanita itu mengangkat wajahnya dan menatap lelaki di hadapannya.
"Oh, kamu baru datang Rey ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JAKARTA UNDERCOVER !
Mystery / ThrillerAda satu lagi cerita kosong jadi harus diisi, slow update ... karena yang lain belum beres 😁 ... ceritanya tentang kasus pembunuhan seorang wanita kaya yang melibatkan Suami, Selingkuhannya... dan kasus-kasus lainnya yang melibatkan seorang polisi...