Bagian 6. KASUS CINTA SEGITIGA 5

3.1K 108 1
                                    

Kasus yang ada disini yang ringan saja tidak terlalu berat, hanya penambah cerita utama saja ... maaf kalau ada salah dan typonya... 😊

---------

Keesokan harinya, giliran pak Herman suami nyonya Marina yang di bawa ke ruangan khusus untuk dimintai keterangan. Bang Togar kembali yang bertanya.

"Selamat pagi, pak Herman maafkan saya ! Kembali anda dipanggil untuk diminta keterangannya kembali, apa tidak keberatan ?" Tanya bang Togar.

"Ya, silahkah saja !" Jawab Pak Herman tenang.

"Baik ! Betul nama saudara Herman, usia 40 tahun ?"

"Betul !"

"Pekerjaan wiraswasta ?" Pak Herman mengangguk.

"Anda menikah dengan almarhum istri anda sudah berapa tahun ?"

"10 tahun !"

"Punya anak ?"

"1 tapi dari suami pertama !"

"Oh jadi anak tiri ?"

"Betul !"

"Bagaimana pernikahan anda dan istri anda akhir-akhit ini ?"

"Maksudnya ?"

"Maksud saya apa ada masalah ?"

"Namanya suami istri yah, pasti ada bertengkarnya !"

"Anda pernah cerita ada telpon dari seorang laki-laki, anda curiga istri anda selingkuh ?"

"Begitulah !"

"Menurut anda siapa ?"

"Saya tidak tahu !" Jawab pak Herman, bang Togar menatapnya.

"Yakin anda tidak tahu ?"

"Tentu saja, yang saya tahu dia sering sms istri saya !"

"Anda pernah bertanya pada istri anda ?"

"Belum sempat !"

"Pak Herman anda kenal dengan orang di foto ini ?" Bang Togar menyerahkan sebuah foto, pak Herman tertegun.

"Tidak pernah !"

"Yakin ? Dia bernama Kevin seorang pria penghibur ! Anda pasti kenal dengan namanya bukan ?" Tatap bang Togar pada pak Herman, lelaki itu terdiam sikapnya menjadi gelisah dan gugup.

"Pak Herman tolong jawab dengan jujur !"

"Iya saya tahu .."

"Pernah bertemu dengannya ?" Pak Herman menatap bang Togar tapi dipalingkan wajahnya.

"Iya ... saya pernah bertemu dengannya !"

"Untuk apa ?

"Menjauhi istri saya agar jangan bertemu lagi, dia itu masih bersuami dan menikah !" Suaranya agak meninggi.

"Anda mengancamnya ?" Pak Herman mengangguk.

"Hanya sekali itu, setelah itu tidak !"

"Istri anda mengetahuinya kemudian ?"

"Iya dia marah !"

"Kenapa marah ? Harusnya kan berterima kasih ?"

"Dia memang seperti itu sifatnya dari dulu, apapun keinginannya harus dituruti !"

"Kapan itu kejadiannya ?"

"Sebelum berangkat ke Bandung !"

"Begitu ... !"

JAKARTA UNDERCOVER !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang