Happy Reading📍
"Apa lo mau jadi pacar gue?"tanya Vindra pada akhirnya,ia berharap semoga cinta nya tidak di tolak oleh Fanny,mari kita doakan bersama.
"Hmm gimana ya kak,kalau Fanny jawab besok gk papa kan?"ini bukan jawaban tapi pertanyaan balik yang di lontarkan Fanny.
Vindra mengira Fanny akan menjawab sekarang ternyata dirinya salah menduga,mungkin terlalu cepat Vindra beranggapan bahwa Fanny juga menyukai dirinya.
Bahkan saat ini Fanny pun berfikir apakah dirinya menyukai Vindra atau sekedar suka atau rasa sayang itu mulai tumbuh atau ah sudahlah Fanny pusing sendiri jadinya kalau begini.
"Eh gitu ya yudah gk papa besok gue tunggu jawaban dari lo".
"Gue balik,jangan lupa segalanya oke?"lanjut Vindra seraya menampilkan senyum paksa yang ia punya saat ini lalu dengan sedikit gerakan mengelus puncuk kepala Fanny.
***
Malam ini di sebuah kamar yang bernuansakan biru laut terlihat seorang gadis tengah berbaring di kasur king size kesayangannya,Fanny berbaring seraya memandang langit kamar nya dan memikirkan semua yang baru saja terjadi hari ini."Apa minta solusi sama bang Gio aja ya?"tanya nya pada diri sendiri.
Fanny beranjak dari kasurnya lalu ia berjalan menuju lantai bawah untuk menemui Gio yang sedang duduk di sofa ruang tamu seraya menonton acara yang sedang tayang di telivisi.
Merasa ada seseorang yang tiba-tiba duduk di samping nya lantas Gio menoleh ke arah samping terdapat Fanny dengan raut muka yang terlihat bingung atau sedang memikirkan sesuatu yang Gio tidak ketahui.
"Ngapain di sini?tidur sono"ucap Gio pasalnya sekarang sudah jam 10 malam dan adik nya belum juga tidur kalau dirinya si tidur jam berapapun bebas.
"Emm itu..kak Vindra tadi kan anterin Fanny pulang sekolah,terus pas di depan gerbang tadi kak Vindra bilang suka,sayang,cinta sama Fanny terus katanya Fanny mau gk jadi pacar dia menurut bang Gio Fanny harus jawab apa?"Fanny menceritakan yang terjadi pada dirinya dengan sedetail detail nya.
"Terima aja kalo kamu punya perasaan yang sama,abang restuin kamu dengan siapapun asal dia bisa buat kamu bahagia,tapi kalo sampe dia bikin kamu sakit hati ya abang gk akan tinggal diam"terlalu lebay gk si Gio bilang gini?no ini bukti bahwa Gio benar benar menyayangi adik satu satu nya ini.
Fanny diam tidak tau harus menjawab apa mungkin sudah cukup saran yang di berikan oleh abang nya sepertinya sekarang dirinya sudah mulai tau apa yang harus ia katakan besok kepada Vindra,semoga keputusan nya besok tidak mengecewakan siapapun.
***
Pagi ini Sinta akan membangunkan kedua putra kembar kesayangan nya ia menaiki satu persatu anak tangga karena kedua kamar putranya berada di lantai atas,pada saat di anak tangga terakhir Sinta sudah melihat sang kembar keluar dari masing masing kamar."Eh tumben pagi pagi udah pada rapih semua"celetuk Sinta sang mamah.
Karena tidak biasanya mereka berdua pagi pagi sudah rapih dan seperti biasa memakai seragam yang bisa di bilang berantakan catatan ya bukan rapih dalam artian memakai seragam lengkap,maksudnya rapih aja udah siap untuk ke sekolah.
"Iya dong"jawab Wira dan Vindra serempak.
Melihat ada yang aneh dari sang kembar Sinta pun tidak mau ikut campur masalah anak muda sudah biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanny and Twins
Teen FictionJudul awal Innocent Girl vs Badboy Real imajinasi✔ Maaf kalo bahasa dan kata kata nya masih acak acakan dan typo bertebaran😊 Budidayakan voment sebelum/sesudah membaca:) Menceritakan tentang kisah hidup gadis polos yang mempunyai teman super cerewe...