💔 patah hati💔

112 16 0
                                    

🥺Aku tuh sedih loh, nyeritain bagian ini tuh. Seorang kakak kecewa sekaligus sayang sama adiknya, ade kesayangan loh. Mending kalau pacar, kecewa marah jadi benci terus tinggal tinggalin. Lah ini ade kesayangan, gak bisa gitu saja diasingkan dan dilupakan 😥🥺


**************


Sepulang dari rumah Yessa, Maira melewati rumah Nathan dan tertarik untuk mampir sambil ingin meminta minum. Dirumah sepi tapi pintu terbuka, Maira masuk dan kaget melihat Nathan sedang memegang kue ulang tahun.

"Siapa yang ulang tahun Kak?" Tanya Maira heran.

"Ka Yuni" jawab Nathan

"sebentar lagi dia sampai, dan kaka mau kasih dia surprise". ucap Nathan dengan wajah sumringah.

Maira mengernyitkan dahinya dan kesal dengan perhatian Nathan pada Yuni. Maira teringat kembali kejadian Yuni dengan Rafly. Nathan tersadarkan dengan penampilan Maira yang sedikit berbeda sedikit feminim dan rapi. Nathan mencubit pipi Maira karena gemas.

"Ka, cantikan mana aku sama ka Yuni", tanya Maira.

"Tentu cantik kamu lah", jawab Nathan dengan suara gemas sambil mencubit lagi pipi Maira.

" Kalau gitu kenapa enggak aku aja yang jadi pacar kakak?" tanya Maira dengan nada lugas dan asal ceplos.

Nathan terkekeh-kekeh geli.

"ya ampun Maira mana ada adik-kakak pacaran, kamu aneh sekali",ucap Nathan sambil tertawa kecil.

Maira menghadapkan tubuhnya ke arah Nathan, menengadah melihat wajah Nathan yang tubuhnya lebih tinggi darinya.

"kenapa ga bisa ka? Kamu bukan kakak kandungku" Ucap maira dengan tegas dan menampakan wajah manis.

Nathan kaget dan memandang Maira seperti mencoba memahami maksud Maira. Nathan melihat mata kejujuran, karena tak sulit bagi Nathan memahami Maira.

"Kamu bicara apa Maira? Bersikap yang sopan, ini kakak mu!" Ucap Nathan dengan nada lirih dan pelan sambil membelai rambut Maira.

Tiba-tiba Yuni nampak sudah berdiri di pintu yang sudah terbuka dan Maira menyadari kehadiran Yuni dan teman-teman Nathan. Maira merangkulkan tangannya ke bahu Nathan dan tiba-tiba mengecup bibir Nathan.

Yuni kaget begitu pula Nathan dan teman-teman Nathan. Suasana pun menjadi gaduh dan tanpa basa-basi Yuni lari keluar. Nathan memanggil Yuni dan mengejarnya tapi tak berhasil dikejar.

Di dalam rumah, Maira syok dan berdiri mematung tak bisa berucap bahkan terasa susah bernafas, dia kaget sendiri dengan tingkahnya yang begitu berani dan spontan. Maira memegang bibirnya dan meneteskan airmata, di dalam dada nya mulai terasa bergemuruh dan keringat dingin mulai terasa bermunculan. Nathan menghampiri Maira kemudian meraih tangan Maira dengan sedikit kasar. Nathan mendudukan maira dikursi. Bu sifa merasa kaget dengan kegaduhan dan menghampiri teman-teman Nathan menanyakan ada apa.

Nathan : kenapa kamu kurang ajar Maira?

Maira terdiam airmatanya terus mengalir, kedua tangan nya mengepal dan mulai merasakan keringat dingin, lemas dan seperti mati rasa. Bibir nya sulit berucap dan merasakan ketakutan yang luar biasa.

Kenapa diam ?Jawab!, Teriak nathan.

Maira bangkit dari duduknya lalu membalas teriakan Nathan, "karena aku suka sama Kak Nathan! Aku hanya ingin Kak Nathan yang jadi pacarku! Yang akan menikahiku nanti! Kenapa enggak? Kita gak sedarah?" Jawab Maira dengan nada keras.

MERAIH CINTA DI PENGHUJUNG AYATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang