🌻terbakar api cemburu🌻

107 11 0
                                    

🌻Assalamualaikum,,,kenalin aku khumaira (aira) ini aku di usia 22 tahunbismillah,,,,semoga di usiaku ini yang menuju dewasa bisa menjadi bagian dari inspirasi untuk kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻Assalamualaikum,,,kenalin aku khumaira (aira) ini aku di usia 22 tahun
bismillah,,,,semoga di usiaku ini yang menuju dewasa bisa menjadi bagian dari inspirasi untuk kalian...barakallahufik🌻



Maira masih termenung duduk di tepi ranjangnya.

"Aku sekarang ada di rumah, dan kenapa Nathan mendirikan rumah depan rumahku, bagaiaman aku bersikap pada Nathan? bagaimana sikapku kalau berpapasan dengan Nathan? aku serba salah, aku ga bisa mendreskripsikan perasaanku sendiri. Sedih dengan semua yang telah terjadi, aku dulu begitu menyayangi nya, seluruh perhatiaanya membuatku ketergantungan padanya, tapi tiba-tiba semua berubah, jangankan bercanda, kami tidak saling menyapa sama sekali benar-benar canggung seperti belum pernah kenal sama sekali".Pikir Maira yang terus berputar putar dengan kalimat itu.

Maira memang telah berubah banyak setelah 3 tahun mesantren dan 4 tahun kuliah di Al-Azhar Kairo. Tentunya lebih religius dan feminim, pakaiannya selalu tertutup dan mengenakan hijab, kulitnya pun sangat putih saking lama tertutup, percis seperti saat dia usia 6 tahun sebelum tomboy.

Maira pun lebih ramping dari sebelum nya terlihat lebih ideal dan tirus makanya matanya tetlihat bulat dan hidungnya terlihat mancung mewarisi dari papa nya. Siapa sangka yang dulu hitam kucel cuek tomboy kasar bisa menjadi wanita cantik yang sopan dan religius. Maira benar-benar tidak salah mengambil keputusan berangkat ke pesantren. Walau tak ada yang tau Maira sempat sakit dan depresi karena perasaannya pada Nathan dan penyesalannya atas perbuatannya. Maira benar-benar tangguh menjaga perasaan keluarga nya dan bergelut dengan perasaannya sendiri.

Pagi hari, hari pertama Maira dirumah nya setelah sekian tahun lamanya. Mama mengajak Maira ikut pengajian di mesjid. Maira pun antusias sambil ingin silaturahmi dengan tetangganya. Ibu-ibu yang hadir di pengajian merasa terkagum pada Maira seolah tak percaya itu adalah Maira yang dulu selalu digunjingkan karena bersikap bandel dan galak. Ibu-ibu pengajian terus memuji Maira dan menyapanya. Dengan penuh hormat dan santun Maira menyalami semua ibu-ibu pengajian. Mereka makin menyukai Maira. Iyaaa Maira yang dewasa yang lebih anggun cantik dan sopan.

Bubar pengajian, Maira pulang berjalan bersama mama dan tante Sifa. Saat menuju rumah, tak disangka Nathan ada depan rumahnya sedang siap -siap berangkat kerja, terlihat rapi tampan dan berwibawa dengan pakaian seragam dinasnya. Maira sempat meliriknya tapi langsung memalingkan pandangannya, tapi Nathan tak bisa memalingkan pandangannya terus menatap Maira sampai masuk ke gerbang rumahnya.

Nathan begitu kaget dan terpana dengan tampilan Maira dengan balutan dress dusty pink, kerudung dusty pink yang menjuntai menutupi dada, kulit putih mata cerah bulat,pipi merona dan bibir merah muda juga hidung mancung nya yang membuat Maira terlihat seperti bunga matahari yang cerah dan mekar (dalam bayangan Nathan). Benar-benar tampilan yang sempurna untuk selalu dipandang.

MERAIH CINTA DI PENGHUJUNG AYATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang