S1 / 18 : Dimanfaatkan

811 97 6
                                    



"Selamat Oh Sehun, anda telah resmi menjadi pemilik perusahaan O.S di tahun ini, sekali lagi selamat."

Kang Daniel, pemilik perusahaan S.T memberi ucapan selamat pada CEO baru dari O.S Group. Oh Sehun terlihat sangat bahagia karena impian nya sudah tercapai, ini semua berkat dirinya menikahi seorang Park Jiyeon

Jika dulu Sehun terpaksa maka sekarang tidak lagi. Lelaki itu sudah sepenuhnya mencintai Jiyeon dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyatakan cintanya pada gadis itu

Sehun mulai berjalan meninggalkan Daniel dan seluruh tamu di kantor nya. Dia masuk ke ruangan nya sendiri dan mengambil handphone di kantong celana

Sehun mulai menggeser layar handphone dan terlihat memanggil nomer sang ayah

"Appa, bolehkah aku meminta segelas milk tea dari Jiyeon?"

"Ha? Bilang saja kau ingin orang nya datang kesana!"

"Appa benar juga, aku memang lebih suka orang yang membuat dari pada milk tea nya. Ah sudahlah bilang saja padanya jika aku ingin bicara padanya."

"Pasti kau ingin berterima kasih ya kau jadi CEO karena menikahi dia."

"Sudahlah appa, bilang saja aku ingin bicara padanya sekarang, suruh dia datang ke kantor."

"Baiklah, tunggu saja dia disana."

Sehun menutup handphone nya, lelaki itu kemudian menduduki tempat nya. Ini adalah hari dimana dia akan menyatakan perasaan nya pada Jiyeon


•°•°•°•


Di sisi lain, Kim Jiwon tersenyum penuh arti di belakang Minhyuk. Sadari tadi, gadis itu mendengar pembicaraan Minhyuk dan Sehun lewat handphone. Ternyata Jiyeon hanyalah poin untuk mendapatkan perusahaan yang Sehun impikan

Artinya, Jiyeon hanya di manfaatkan saja oleh Sehun untuk mendapat kekuasaan di perusahaan milik Minhyuk. Jiwon tersenyum licik, ini adalah bisa menjadi senjata untuk memisahkan keduanya

"Park Jiyeon, kau sudah merebut Sehun dari ku, sekarang akan ku rebut kembali lelaki itu."


•°•°•°•


Oh Sehun merapikan berkas nya di atas meja. Hari ini, Nayeon sedang mengambil cuti karena keinginan sendiri. Dari pada mengurung gadis itu terus dalam kerja nya akan lebih baik jika Sehun melepaskan nya sejenak

"Ah padahal banyak sekali tamu yang datang, tapi tidak ada Nayeon yang membantu, tck!" Jika sudah begini, Sehun harus merapikan ruangan nya sendiri

"Halo Sehun." Sehun menoleh ke arah pintu. Lelaki itu mengernyitkan alisnya bingung saat melihat ada seorang Kim Jiwon di ambang pintu nya saat ini

Sehun menatap Jiwon dengan rasa tidak suka. "Mau apa kau?"

Jiwon tak menjawab, gadis itu malah masuk ke ruangan Sehun dan semakin mendekat pada lelaki itu. "Aku masih mencintaimu Sehun." Wajah nya memelas, padahal kedok nya sudah di ketahui oleh Sehun masih saja menggoda lelaki itu

Sehun tersenyum remeh. "Kau bilang apa barusan? Mencintai ku? Bagaimana mungkin gadis murahan seperti mu bisa bersanding dengan pria terhormat seperti ku?"

Secara tidak langsung Oh Sehun telah menghina Jiwon. Gadis itu tentu saja tidak terima, agar amarah nya tidak semakin memuncak. Jiwon mencoba tenang, ini juga demi rencana busuk nya memisahkan Jiyeon dan Sehun

"Aku akui aku memang murahan, tapi kau tau--" Jemari lentik Jiwon membetulkan jas Sehun sejenak dan smirk yang terkesan licik kemudian muncul

"Kau lebih murahan Oh Sehun, demi mendapatkan semua ini--" Jiwon menunjuk berbagai benda di ruangan Sehun. "Kau memanfaatkan Park Jiyeon? Miris sekali hidup gadis itu."

Mata Sehun membulat. Dari mana Jiwon tau segalanya? Dirinya bertanya tanya, padahal hanya Sehun dan Ayahnya saja yang mengetahui tentang itu. Lalu Jiwon?

"Dari mana kau tau, itu semua--?"

"Sudahlah Oh Sehun jangan mengelak, aku prihatin dengan gadis lugu itu. Dia mencintai tapi seseorang yang dia cintai ternyata memanfaatkan dia. Huh kasian!" Jiwon memelas dan raut wajah nya berubah menjadi senang kemudian

"Tutup mulut mu Kim Jiwon, jangan pernah mengatakan itu lagi." Sehun bahkan mengangkat tangan nya menunjuk wajah Jiwon

"Bukankah itu semua benar Sehun?"

Sehun menunduk, memang itu semua benar tapi sekarang dia sudah mencintai gadis itu. Dia sudah bisa membuka hatinya untuk Jiyeon. Lalu tentang masalah pemanfaatan Sehun akui dia memang sudah sangat salah, dan dia ingin sekali meminta maaf untuk itu

"Kau benar, tapi aku sudah mencintai Jiyeon. Kau tau, aku bahkan akan menyatakan perasaan ku pada gadis itu sekarang. Tapi entah dari mana, seorang wanita murahan datang." Sehun memandang Jiwon sejenak dengan tatapan tajam nya lalu keluar dari ruangan nya begitu saja

Jiwon yang tertinggal sendiri. Tersenyum menang ke arah Sehun yang sudah tidak terlihat lagi. "Skakmat, kau tidak sadar ya jika Jiyeon sudah ada disini dari tadi?"


•°•°•°•


"Hiks hiks Sehun." Jiyeon menangis di jalanan Seoul, gadis itu duduk sendiri di sudut kota. Meratapi nasibnya yang ternyata hanyalah sebatas di manfaatkan oleh Sehun

Sungguh miris nasibnya!

"Sebegitu buruk nya kah diriku, hingga kau hanya memanfaaatkan ku hiks, appa apa aku harus mati saja?"

"Kau lebih murahan Oh Sehun, demi mendapatkan semua ini, kau memanfaatkan Park Jiyeon? Miris sekali hidup gadis itu."

"Dari mana kau tau, itu semua--?"

"Sudahlah Oh Sehun jangan mengelak, aku prihatin dengan gadis lugu itu. Dia mencintai tapi seseorang yang dia cintai ternyata memanfaatkan dia. Huh kasian!"

Sampai saat ini, suara itu masih saja terus terdengar di gendang telinga Jiyeon. Niat nya datang ingin mendatangi Sehun ke kantor malah hanya membuat dadanya sakit

Tidak sengaja gadis itu mendengar percakapan antara Jiwon dan Sehun. Dia sudah mengetahui kebenaran jika Sehun hanya memanfaatkan nya saja. Lelaki itu tidak pernah mencintai Jiyeon

Sama sekali tidak pernah!

"Aboji, seharusnya sudah dari dulu aku sadar jika Sehun sama sekali tidak mencintai ku hiks." Perlahan, Jiyeon mengusap air mata nya dengan kasar. Ini semua salah besar, tidak seharusnya dia sakit hanya karena mengharapkan yang tidak pasti

Bagaimana terbang di atas langit dan langsung di jatuhkan begitu saja. Jiyeon sama sekali tidak menyangka jika Sehun hanya memanfaaatkan dirinya saja untuk mendapatkan perusahaan ayah nya

Apakah sebodoh itukah Jiyeon?

"Aku memang bodoh hiks, aku membencimu Oh Sehun!!" Teriak nya, gadis itu sudah sangat terluka, sekejam inikah hidup? Jiyeon terlalu lugu hingga mudah di manfaatkan

Detik itu juga nama Oh Sehun menjadi nama Kramat di dalam hatinya. Secara resmi telah menghancurkan hidup Park Jiyeon seutuhnya. Kenapa juga Jiyeon berharap, padahal dirinya sudah tau jika Sehun tidak akan pernah mencintai nya

Sudah Jiyeon duga sebelumnya. "Aboji bawa aku pergi hiks!!" Jiyeon menenggelamkan wajah nya pada kedua lipatan tangan nya. Hari sudah mulai gelap dan Jiyeon tidak menemukan tempat tujuan






TBC😘

𝐴𝑝𝑜𝑙𝑜𝑔𝑦 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang