Jungkook bertingkah manja akhir-akhir ini, memeluk, mencium rambutnya, mengusal padanya di depan kamera juga publik.
Taehyung tak apa, sungguh, benar-benar tak apa.
Ia malah senang dengan tingkah manis kekasihnya itu, tapi ada satu hal yang akhirnya disadari.
Jungkook ketakutan. Jungkook ketakutan akan dirinya. Jungkook ketakutan akan kehilangan dirinya.
Ia dengan malas merebahkan tubuhnya di atas ranjang, telentang sembari memainkan ponselnya juga membalas komentar penggemar di sosial media.
Jungkook tiba-tiba datang, merangkak naik ke atas tubuhnya, menindihnya dan menelusupkan kepalanya masuk ke dalam ceruk lehernya.
Taehyung sendiri tersenyum tipis, “Jungkookie kenapa, hum?”
Mendapat respon gelengan dan usalan semakin dalam di lehernya sebabkan Taehyung letakkan ponselnya sembarang tempat dan jalarkan tangan miliknya untuk melingkari pinggang sempit milik kekasih manisnya. Pun dengan lembut beri usapan halus disana.
“Tak mau berbagi dengan hyung, cantik?”
Menggeleng pelan, “Tak ada yang bisa dibagi, jadi aku harus bagi apa?” gumamnya.
Taehyung masih dengan kegiatannya, ditambah dengan kecupan-kecupan kecil di rambut hitam panjang milik manisnya.
Berdiam cukup lama dalam posisi itu, menunggu Jungkook yang akan bercerita sendiri. Taehyung tak mau buat kesayangannya tertekan.
Jungkook menggigit-gigit kecil lehernya, “Uhmm.”
Taehyung tertawa geli, “Bayi kecil lapar hey? Kenapa gigit-gigit begitu?”
Jungkook sedikit angkat tubuh bagian atasnya, tatap yang lebih tua dengan senyum kelinci menggemaskan. “Sayang hyungie banyak-banyak!”
[ FIN ]
Jadi, maafkan aku yang memang mental cupu ini ya. Wkwkw.
Aku butuh waktu buat nenangin diri, butuh waktu juga buat persiapan UNBK, UTBK.
Doakan yang terbaik saja ya.
Ini mungkin story terakhir yang bakal aku update sampai semuanya selesai.
Terima kasih!💜
Sayang kalian banyak-banyak ❣️
Purple —
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
