Chapter 11 Kisah 3 serangkai

70 7 0
                                    

🌻
❄❄❄

Hari minggu, saat nya aku bermalas-malasan.  Jam di atas meja sudah menunjuk pukul 08.23 pagi. Setelah sholat subuh tadi aku masih berbaring memainkan telpon pintarku.

Aku menscrol beranda dan membuka instagram. Saat aku ingin bangkit tiba-tiba telponku berbunyi ada yang memanggil. Ku ambil hpku dan ku baca nama si pemanggil.

Ros cantikku  ❤

"Hallo Assalammualaikum "

"Waalaikumsallam. Ada apa ros Pagi-pagi udah nelpon aja"

"kemana hari ini? "

"Di rumah aja. Lagi mager" jawabku dan berjalan menuju balkon kamarku.

"gue sama Satria ke rumah lo ya? sekalian mau ngenalin lo ke Riyan sahabat kita juga"

Aku langsung tak bersuara. pikiranku tentang yayan sahabatku. Sudah lama aku menunggu ingin di kenalkan oleh Ros dan Satria tapi selalu ada alasan yang membuat tidak pernah ketemu.
Lama terdiam akhirnya Ros membuka suara lagi.

"Hallo Al lo masih hidup kann? "

"Ehh-e  i-iya Ros jam berapa mau kesininya? " jawabku gugup

"bentar lagi. Kita main ps3 di rumah lo ya? "

"iya. Aku tunggu ya. See you "

"okeyy. Assalamualaikum "

"Waalaikumsallam "

❄❄❄

Kini jam sudah menunjuk kan pukul 10.32 siang, masih tidak ada tanda-tanda kedatangan Ros dan Satria. Aku memutuskan untuk memasak di dapur untuk makan siang bersama-sama nanti. 

10 menit aku sibuk di dapur tiba-tiba bel rumah berbunyi. Aku segera membuka pintu aku yakin itu pasti Ros dan Satria.

"Assalammualaikum Al" teriak Ros dari luar

"Waalaikumsallam, tunggu bentar" jawabku dan segera berjalan menuju pintu utama.

"lama banget sih ka-" belum selesai aku mengomel ke Ros dan satria aku langsung mematung melihat 3 orang di depanku.

Bukan karena Ros dan Satria, tetapi karena satu orang lelaki yang bersama mereka. Dia Yayan sahabatku.
'Bruk' aku langsung memeluknya. Jika saja yayan tidak menahan kami mungkin sudah jatuh ke lantai.

"hiks hiks aku kangen yan" aku berbicara sambil menangis di pelukan yayan.

"gue juga kangen kamu ngil. Lo apa kabar? " yayan melepaskan pelukan nya dariku dan langsung menatapku.

"Aku gak mungil lagi ya udah besar sekarang " jawabku ketus.

"lo tetap sama, si putri mungil yayan dan Reza yang selalu kita sayang"

"itu dulu, setelah kalian pergi aku merasa kalian sudah tidak menyayangiku lagi" aku menunduk lesu.

"lo salah ngil, 3 tahun yang lalu gue pergi karena ikut orang tua dan selama itu juga gue selalu mengirim surat untuk lo. Tapi apa, semua surat yang gue kirim tidak ada balasannya"

"Aku tak sanggup untuk sekedar membalas surat dari mu yan, karena aku merasa kalian sudah tidak menyayangiku dan melupakanku" aku melirik ke arah satria dan Ros

SENJA DAN CERITA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang