Chapter 20 Hallo Hujan!

61 7 0
                                    

🌻
❄❄❄

Hari ini langit sedang tidak bersahabat, hujan turun membasahi seluruh tanah. Hujan tidak terlalu lebat hanya saja anginnya yang dingin bertiup kencang membuat ku yang menunggu di halte memeluk diriku sendiri karena kedinginan.

Aku baru selesai sidang skripsi pukul empat sore dan memutuskan segera pulang untuk beristirahat. Kepalaku sedari tadi celingak-celinguk mencari kendaraan umum yang biasanya lewat, tetapi setengah Jam menunggu kendaraan umum satu pun tidak ada yang melintas.

Hujan memang tidak lebat tetapi jika aku terobos mampu membuatku basah kuyup dalam hitungan menit. Aku membuka tas ku dan mencari payung yang biasa aku bawa. Setelah aku cari ternyata tidak ada. Apa yang harus aku lakukan? Hujan begini pasti akan awet jika aku tunggu. Aku berdiri dan menadahkan tanganku di bawah rintikan hujan, lalu berkata

'Hallo hujan! Apa kabar? Sekian lama kamu Akhirnya turun ya hehe tapi sayangnya saat kamu turun aku lagi gak bawa payung. Kalaupun aku bermain denganmu aku takut besok demam soalnya besok aku ada Persiapan graduation.

Hujan, Gilbran apa kabar ya? Satu minggu tidak bertemu dengannya kok ada yang beda. Aku tau dia lagi tugas di luar kota. Tapi masa iya untuk menanyakan kabar saja dia gak bisa.

Hujan please berhenti sebentar saja, aku mau pulang. Di sini tinggal aku sendiri dan sebentar lagi mau magrib " aku menghela nafas lalu melangkah menerobos hujan.

Bagaimanapun caranya aku harus pulang baru dua langkah aku menerobos hujan tiba-tiba ada mobil berhenti di depanku yang membuat aku mundur. Orang yang punya mobil langsung keluar dengan menggunakan payung.

"kalo mau main hujan jangan sekarang, ini udah mau magrib entar sakit" ucap seseorang itu. Aku masih diam mematung di tempat. " pulang udah malam" sambung nya lalu membawaku masuk ke dalam mobil.

" kenapa tadi nolak pulang bareng Ros dan satria? "

"hmhm it-itu tadi aku mau ke supermaket bentar belanja bulanan takut merepotkan mereka" ucapku gugup

" kalo gak ada kendaraan umum itu nelpon minta jemput " ucapnya datar

"ponsel aku baterai nya habis" ucapku lirih

" untung saja tadi Satria bilang kalo kamu belum pulang. Sekarang kita ke supermaket dulu buat belanja bulanan kamu" aku langsung menggangguk.

"kamu kapan sampai? " tanyaku. Ya orang yang menjemputku ini adalah Gilbran.

" siang tadi. Gimana hasil sidang kamu?"

"Alhamdulillah lulus"

"Alhamdulillah "

❄❄❄

Kita sampai di depan supermaket. Aku turun terlebih dahulu lalu di susul oleh Gilbran.

"apa aja yang mau di beli biar cepat"

"gak usah merepotkan kamu nanti" ucapku yang tak enak hati

" gak apa-apa. Apa aja nih? "

" hmhm. Mie, makanan buat pusi, deterjen, pewangi, sama cemilan. Udah itu aja sisanya biar aku"

"oke" kita berpencar. Aku mencari sayur, buah, softex, handbody dan perlengkapan lainnya.

❄❄❄

20 menit berlalu akhirnya kita ketemu di kasir. Setelah semua di bayar kita langsung menuju mobil.

"Gib ini uang kamu aku ganti ya"

"gak usah. Aku iklas "

"tapi gib ini uang udah mama transfer buat aku belanja bulanan"

SENJA DAN CERITA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang