chapter 10 Suara Hati Gilbran

85 9 1
                                    

Hari ini aku memutuskan untuk pergi ke pantai karena sudah lama tidak refreshing.  Aku menggenakan baju berwarna putih dan kemeja yang sengaja tidak aku kancing, untuk celana aku menggunakan celana jens cream. Tak lupa jam tangan yang aku pakai dan kamera yang selalu ku bawa.

Aku merasa hidupku terlalu menoton setelah kepergian nenek. Setiap hari hanya kerja, kerja dan kerja karena tidak minat melakukan aktivitas lainnya.  Di rumah aku hanya berdiam diri di kamar, keluar hanya untuk makan.

Hari ini aku sedang libur, jadi aku putuskan untuk ke pantai sendirian. Awalnya aku menelpon sepupuku untuk menemani, tapi ternyata dia sudah pergi bersama sahabatnya jadi mau tidak mau aku pergi sendirian.

❄❄❄

Sudah setengah jam aku berada di pantai, kegiatanku di sini hanya mengambil gambar permandangan pantai. Ku rasa sudah cukup akupun berjalan-jalan.

Saat sedang asik berjalan menelusuri pantai sesekali melihat ke arah senja tanpa sengaja aku melihat seorang gadis yang sedang duduk memandang kagum ke arah senja, lama aku perhatikan ternyata dia menangis. Sebelum ku hampiri aku sempat mengambil gambarnya menggunakan kameraku. Hasilnya sangat bagus dengan view senja.

Aku mendekat ke arahnya saat dia memejamkan mata.

"Hay nona senja" ucapku. perlahan-lahan dia membuka mata. Aku duduk di samping nya.

" Do you like senja? " tanyanku

Lalu dia kembali memandang senja "Yes, I like twilight. Satu hal yang sangat aku suka dari senja adalah janjinya, dia berjanji pergi untuk datang kembali dengan keindahan yang tetap sama tak pernah berbeda"
Jawabnya

" Setidaknya dia memberi sebuah cahaya untuk pantai sehingga laut pun ikut bahagia. Bahkan tak hanya sebuah janji tapi juga sebuah kepastian yang nyata" jawabku

Dia melihat ke arah ku

"sebuah kepastian? "tanyanya

"iya  sebuah kepastian. Lo bakal mendapatkan kepastian itu, sabarlah dalam menunggu".

Dia menunduk, aku rasa karena bingung  apa maksud ku yang Sangat ambigu.

"Do you also like twilight? " tanya nya

"yes, because he has a characteristic that I like"aku tersenyum dan mengarahkan kamera ke arah senja.

"Di bawah langit senja ini gue mau bilang,. Nama gue muhammad Gilbran Azhari, senang bisa melihat senja denganmu" aku menatap ke arahnya dan mengulurkan tangan

Dia menjabat tanganku " A-aku Allena Azhara putri. Senang bisa melihat senja bersama orang asing sepertimu" ucapnya gugup dan segera melepaskan tangannya.

Aku menatap ke arah laut, matahari masih saja jengkal di atas laut. Sebentar lagi matahari itu akan tenggelam. Aku menikmati detik-detik pergantian malam yang sangat indah ini. Cahaya matahari seperti masuk ke dalam laut yang perlahan menjadi gelap. Sepertinya aku tertarik dengan gadis ini. Karena tidak biasanya aku mengajak seseorang untuk berkenalan terlebih dahulu.

"Aku pamit. Assalamualaikum " ucapku

"Waalaikumsallam "

Aku beranjak dari tempatnya memutuskan untuk sholat magrib dan pulang ke rumah.
.
.
. Tolong di hargai, karena aku sampai ga tdr siang demi next cerita ini.

SENJA DAN CERITA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang