Chapter 35 TAMAT

134 8 0
                                    

Happy reading!

***
Setelah makan siang bersama yang diadakan secara resmi di rumahnya keluarga Gilbran untuk memperkenalkan ke keluarga masing-masing akhirnya Gilbran dan Aku bisa istirahat.

Aku duduk di meja rias setelah berganti pakaian, lalu melirik Gilbran yang memejamkan matanya di atas kasur king size. Ku raih ponsel ku lalu melihat-lihat foto tadi (lihat pict) aku tersenyum.

 Ku raih ponsel ku lalu melihat-lihat foto tadi (lihat pict) aku tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setengah jam berlalu, tiba-tiba Gilbran memanggilku.

"Al" panggil Gilbran, aku menoleh

"iya? " jawabku

"siap-siap "

"mau ngapain? "

"pergi"

Aku mengangguk kemudian mengganti pakaian ku lagi dengan pakaian untuk pergi. Setelah siap aku langsung turun dan menemui Gilbran di ruang tengah.

"udah siap? " tanya nya. Aku mengangguk

"mau ke mana sih? " tanya ku penasaran

"pantai" jawabnya datar. Ini nih bedanya Gilban sama pria lain, meskipun sudah menikah tapi sikap cueknya tidak pernah hilang. Sekali manis sekali cuek.

🌿🌿🌿

Hampir dua jam perjalanan akhirnya sampai di sebuah pantai. Aku takjub sesaat, menikmati keindahan alam yang begitu menggagumkan. Aku terpesona melihat cakrawala di kala senja. Aku beranjak dari mobil menuju bibir pantai ingin menikmati keindahan senja di sana.

Langit masih terlihat terang meski sudah bercampur dengan cahaya malam.

"indah ya" ucap Gilbran yang membuat lamunanku buyar. Aku melirik Gilbran di sampingku.

"oh, eh... Iya" jawabku gugup

"kamu ingat pantai ini? " tanya nya. Aku mengangguk

"Disini, tempat ini aku menemukan seorang gadis yang sedang patah hati" ucapnya kemudian terkekeh.

Wajah ku memanas menahan malu "ishh bukan patah hati. Kecewa aja sih " ujarku membela diri

Gilbran mengusap kepalaku "aku bersyukur karena senja di sini aku menemukan kamu" dia tersenyum

"terimakasih sudah mau menerima aku apa adanya. Terimakasih sudah mau menunggu beberapa tahun ini. Sorry kalo pernah bikin kecewa"

Dibawah langit senja yang keemasan ini, kubiarkan pikiranku menyatu dengan semua tentang keindahan dan nikmat Allah. Aku mencoba meresapi lebih  dalam tentang kenikmatan memiliki-Nya.

"iya, sama-sama. Aku juga berterima kasih karena kamu sudah menerima aku yang tidak sempurna ini"

Ku pandangi gelombang yang saling bekejaran. Susunan lampu mulai terlihat dan hidup. Malam sebentar lagi akan datang, tetapi aku masih ingin berlama-lama menikmati senja. Aku mencintai senja dengan segala sketsanya.

Tentang harapanku pada siang, semoga terangnya mentari hari ini bisa memberikan inspirasi kepada semua makhluk Allah yang berada di bumi.

"Kamu tau? Senja dan waktu magrib adalah tulisan yang indah dan suci"

"hah? " tanyaku tidak mengerti

"tulisan takdir kita, kita di pertemukan saat senja dan waktu magrib di pantai ini"

Kutelisik secara mendalam, kunikmati lebih menyeluruh. Yang ku temukan adalah sajak-sajak perenungan tentang hidup.

Gilbran mendekat, lalu memeluk ku "I Love you my wife" bisik nya di telingaku

Aku balas memeluknya "I love you too my husband " jawabku lirih

Kemudian senja tenggelam berganti dengan malam. Lampu yang tadinya mati sekarang sudah hidup semua menemani gemerlap malam.

Di kota jogja, aku menemukan mu Gilbran Ansyar Ramadhan. Kita memulai kisah ini dengan pertemuan di sebuah pantai di bawah langit senja. Inilah senja cinta dan cerita kita.

"Aku yakin, kamu adalah jawaban atas segala doa-doa ku selama ini. Dan jika di tanya seberapa cinta, aku sangat mencintai kamu. Saat ini aku hanya ingin setiap pertama kali aku membuka mata yang ku lihat adalah kamu, dan aku ingin kamu selalu tertawa karena aku. Rumah tangga yang sebenarnya adalah ketika kita sama-sama mencari Ridho Allah"

Aku mengangguk, kemudian menatapnya

"semua berawal dari Bismillah dan InsyaAllah berakhir dengan Alhamdulillah "

***

TAMAT

SENJA DAN CERITA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang