Happy Reading
Aku berlari sepanjang koridor yang sangat asing bagiku.Aku berharap aku tidak terlambat.Antrian di wc ternyata cukup melelahkan.
Huhh,akhirnya.
Aku sampai diruangan ini,semuanya tampak menoleh padaku,tak terkecuali gadis dengan rambut sebahu yang melambaikan tangannya untuk menyuruhku duduk disamping nya.
Jessya,dia sahabat ku.Untuk kesekian kalinya kami mengikuti Olimpiade fisika bersama.Bagaimana menurut kalian?membosankan?
Tentu,sangat.
Bel berbunyi,semua sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti Olimpiade ini.Dua orang pengawas masuk dengan lembaran soal di tangan mereka.Duduk,dan mengambil alih perhatian semua orang yang ada diruangan ini.
Menjelaskan tentang peraturan dalam mengikuti tes yang sangat membosankan ini.Setelah lembaran dibagikan,semuanya bungkam.Fokus pada lembaran masing-masing.
"Fighting!!!" bisik jessya disebelah ku,aku mengangguk tersenyum,kemudian kembali mengalihkan atensiku pada kertas berisi kan angka-angka yang bisa membuat otak meledak kapan saja.
15 menit berlalu,kepala ku mulai pusing.Dalam peraturan tidak ada yang boleh keluar ruangan selama Olimpiade berlangsung.
Masa bodoh,peraturan dibuat untuk dilanggar kan?
Aku ingin mencuci muka untuk menjernihkan kembali otakku.
Tanpa izin apa pun aku berdiri,berniat melangkah keluar.
"Lu hyena!sedang apa kamu?".
Suara seorang pengawas berkacamata hitam menatapku tajam,sekarang semua orang yang ada dalam ruangan ini menoleh padaku.
"Ke kamar mandi".Jawabku singkat,tidak menatap pengawas yang seperti nya mau memakan ku.
"Jika ingin gagal,silahkan"
Aku keluar,membuat semua orang menatap ku heran.Entahlah kepala ku sangat pusing.Malas sekali melakukan hal yang tidak kita sukai,dasar guru-guru.Mereka hanya mementingkan kepentingan mereka daripada memikirkan perasaan kita.
Lihat saja sekarang,seenaknya dia menyuruhku untuk melakukan kegiatan membosankan seperti ini,emang mereka pikir mereka siapa?
Yang benar saja
Lingkungan ini tampak sangat asing.Tapi disini banyak pepohonan yang sangat menyejukkan.
Sekolah bergengsi,itu yang kudengar sebelum aku menuju kesini.Tidak jauh beda dengan sekolah ku,disini cukup mengesankan
Aku memicingkan mata, melihat ada keramaian di lapangan basket tepat dibelakang gedung bertingkat dua ini.Seperti keributan,banyak sekali kumpulan laki-laki yang seperti nya pelanggar peraturan alias langganan guru bk.
Aku mengeluarkan permen karet rasa strawberry,memasukkan nya kedalam mulut,dan tetap berjalan lurus sambil mencari udara segar,menghiraukan keramaian yang tampak biasa saja itu.
Tapi...
Baru saja aku ingin melangkah,banyak sekali orang yang menabrak ku dari arah berlawanan menuju kerumunan orang yang ku bilang tampak biasa saja tadi itu.
Aku melihat jessya kembali melambaikan tangan untuk kedua kalinya kearahku.Dengan nafas tergesa-gesa ia memegang tanganku,membuat ku kebingungan.
"O-olim-piade-nya batal!" ucapnya dengan kalimat tersenggal-senggal tapi masih dengan gaya elegan ala dirinya
Aku mengangkat bahu tidak peduli "Lalu?" tanyaku sambil berusaha menenangkan nya
"Ada kasus bullying i mean,kamu liat ga tadi ada keributan? , and cause that pembimbing bawa murid-muridnya pulang kayanya polisi mau kesini".
Aku sedikit mengangkat alis,yang benar saja?sekolah bergengsi punya kasus seperti itu?Ahh aku salah,justru sekolah seperti ini lah yang memiliki banyak masalah hati,maksud ku berupa kecemburuan sosial atau apa lah sebagai nya.
"Bukan urusan kita,pulang aja yuk".Ajak ku,mencoba membawa jessya dari kerumunan yang tidak jelas sumber nya ini.Tapi justru jessya menahan tangan ku.
"Jessya lee,apalagi?" ucapku sambil memutar badan menghadapnya.
"look" jessya menunjuk 5 orang siswa laki-laki yang di borgol oleh polisi,dan 2 orang siswa lainnya yang penuh luka memar di sekujur tubuh nya,aku mengernyit ngeri.Apa sebenarnya yang terjadi?
mereka menjauh dari kerumunan dan masuk kedalam mobil milik kepolisian,2 orang siswa lainnya yang tadi tampak memar-memar masuk ke mobil ambulance yang berada disamping mobil polisi.Aku dan jessya hanya menatap mobil yang semakin menjauh itu.
"sekolah bergengsi,tapi Olimpiade dibatalkan secara tidak wajar,terjadi kasus bullying,ini sekolah aneh banget".Gumamku,jessya ikut mengangguk,"Iya aneh banget".Lanjutnya.
"yaudah ah ayo pulang,serem".Ujar jessya,sembari menarikku menjauh.
aku berdecak heran."Idihh,orang tadi kamu yang nahan disini".
"Hehehe kepo"
aku kembali ditarik oleh jessya,menuju parkiran.Melewati kerumunan orang yang satu persatu juga pergi dari lingkungan ini.
"lohh jes,kamu bawa mobil?".Tanyaku pada jessya,melihat ferrari hitam nya terparkir dengan angkuh,se angkuh pemiliknya.
jesya mengangguk "kamu sih tadi main tinggal-tinggal aja,aku males desak-desakkan dimobil murah pak han".
"Sombongnya kumat".Sahutku,jes hanya tersenyum tipis,kemudian masuk ke mobilnya.
Jessya memiliki kepribadian sangat dingin.Bisa dibilang hanya aku yang menjadi teman baik nya selama 3 tahun kebelakang.Ia satu-satunya pewaris harta keturunan keluarga Lee yang kekayaan mungkin bisa membeli burj khalifah sekalipun.Ia tidak suka bergaul dengan sembarangan orang.
Dingin.
aatu kata itu bisa mendeskripsikan seluruh sikap jessya.Tapi tidak denganku,ia juga hanya gadis lemah butuh perhatian dan kasih sayang.
kami hampir keluar dari area parkir,tapi aku tidak sengaja melihat 2 orang laki-laki yang sedang bersalaman di ujung area parkiran.
tunggu,wajahnya tampak familiar.
ohh benar,dia yang tadi babak belur akibat bullying itu kan?tapi sekarang terlihat sudah baikan,mungkin sudah diobati.
mereka bersalaman,saling tersenyum.Mataku teralihkan pada siswa yang lebih terlihat sembab di pipi kirinya.Senyumnya teduh,penuh keikhlasan.Mereka berpelukan,seperti saling berbagi penderitaan satu sama lain.
saat aku dan jessya melewati mereka,aku melihat name tag yang terpasang di seragam nya.
xiaojun,itu yang kulihat.
Hari ini,aku melihat senyuman yang teduh dan indah.Senyuman membuat ku luluh,pada sosok yang baru ku kenal.
.
.
.
.
.
lets begin
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave [Xiao Dejun]
Fanfictiongimana jadinya kalo anak baru penuh misterius bertemu dengan pujaan hatinya? kemudian bertemu dengan circle gila yang menerima dirinya apa adanya how surprise it.. but the end,he must leave everything?