19.Siapa?

182 16 1
                                    

Happy Reading

Aku menggeleng kukuh sambil terus menatap pria didepan ku ini dengan matanya yang memerah,"ini keputusan ku,tolong jangan diungkit lagi".

"Lalu melukai diri sendiri juga keputusan kamu?bahkan sampai sekarang kamu gabisa mengontrol diri tanpa aku",doyoung mendekat dan ia meraih tanganku.

Aku menghempaskannya begitu saja,"Lo tuhh!gue teriak niii?!"

"Hyena?"

Ucapan doyoung terhenti begitu saja saat ada seseorang tidak jauh dari kami berjalan mendekat dan menyapaku dengan lembut,aku tersenyum kearahnya lalu sedikit membungkuk sopan.

"Maaf baru berkunjung,kamu udah baikan?kenapa diluar?",kak jaehyun melontarkan banyak pertanyaan dan sekilas melirik kearah doyoung dengan kebingungan.

"Ah pengen cari udara seger aja kak,kenalin ini doyoung kak,temen satu sekolah".

Temen satu sekolah

"Ohh perkenalkan saya Jung Jaehyun,bisa saya bicara dengan Hyena sebentar?"

Doyong membalas jabatan tangan kak jaehyun kemudian tersenyum tipis dan mengangguk pelan"Tentu,saya permisi"

Saat doyoung berbalik,aku tiba-tiba oleng dan merasakan nyeri di jantungku,aku akan jatuh kelantai jika saja kak jaehyun tidak menahan tubuh ku,"hyena!hey kamu kenapa?ayo kakak anter kedalam"

Aku mengangguk pelan,kemudian berpengan pada tangan kak jaehyun.

Mendadak,ingatan masa lalu kembali berputar dia otakku.

.
.
.

Sejak 20 menit yang lalu,mereka hanya saling diam di dalam mobil mewah itu.Keduanya bergelut dengan pikiran masing-masing.Hingga akhirnya mobil berhenti tepat di pagar besi yang tinggi menjulang bak istana itu.

"Kita sampai,lo istirahat jangan keluyuran",jeno mulai melepas seatbelt nya,sampai kalimat dari jessya yang terluncur begitu saja membuat jeno terpaku.

"Lo bener-bener ga nyembunyiin apapun kan dari gue?".

Jeno memejamkan matanya lalu menghela nafas sejenak,ia tau sepupunya ini selalu pandai membaca situasi.Sejak dari rumah sakit hingga mereka mengantar jaemin pulang,jessya tidak berkutik sama sekali,dan sekarang kalimat pertama yang terlontar dari gadis itu dapat membuat jeno bungkam seketika.

Ia kini berbalik,menatap gadis cantik disampingnya itu,"busetttt gue ini jeno,lo percaya ga sih sama gue?"

"Dan jangan rusak kepercayaan itu",Jessya kemudian beranjak keluar dari mobil ya setelah melepas seatbelt nya,jeno yang mendengarkan itu mengatup bibirnya rapat.

2 langkah berjalan,Jessya tersadar akan sesuatu,"mobilnya gue pinjemin,jangan sampe lecet".

Kemudian gadis itu melangkah menuju pelantaran rumah mewahnya,meninggalkan jeno dengan segenap kekesalannya,"Ferrari doang anjir,gue punya sport aja ga gitu amat"

.
.
.

Jessya sampai dikamarnya dengan perasaan berkecamuk,ia melempar tas dan sepatu nya kesembarang arah dan membuka gorden kamarnya,memperlihatkan hamparan taman belakang rumahnya yang sangat indah.

Ah,ibu dan ayahnya sangat suka berkebun.

Keadaan dirumahnya masih sangat sepi,ayahnya masih dikantor dan ibunya sedang mengurus restoran milik keluarga mereka.

Leave [Xiao Dejun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang