21.U?

305 17 6
                                    

Happy Reading

Aku bersyukur karna kembali ke sekolah hari ini,tentu saja diantar lucas.Entah bagaimana pria aneh itu tiba-tiba ada diruanganku pagi ini sambil membawakan bubur.Katanya semalam ia menginap dirumah sakit,lucas juga mengantarku pulang pagi-pagi sekali dan menyuruh supirnya mengantar seragam sekolah nya kerumah ku,lalu mandi,sarapan dan ganti pakaian dirumahku.

Ia bertingkah seenaknya,bahkan pagi ini sempat adu mulut dengan kak ten karna mencuri handuk dikamarnya tanpa izin.

Bukan lucas namanya kalau tidak bertingkah seenak jidat.

"Sepi amat kek kuburan",lucas berbicara dengan permen karet di mulutnya,kedua tangannya berada dalam saku hoodie.

Aku hanya mengangkat kedua alisku,memang masih sepi.Tidak ada satu pun teman ku yang terlihat pagi ini,jessya bahkan tidak tau hari ini aku memaksakan diri untuk sekolah.Aku tidak tau apa reaksi nya nanti saat melihatku.

"Oi kantin lah,males di kelas".

Aku menoleh kearahnya sebentar,ia seperti orang mengantuk.Kantung matanya terlihat jelas dan ia sedikit pucat,"Lo kenapa?aman?".

"Lo pikir gue gila?gue laper buruan",ia menarik tangan ku dan aku terpaksa mengikuti langkah besarnya menuju kantin.

.
.
.

Ketiganya merapikan seragam sekolah mereka masing-masing dan bersiap-siap untuk keluar dari mobil.

"Nanti saya jemput tuan?",chenle yang mendapat pertanyaan dari supirnya itu menggeleng sambil terus menyeruput sekotak susu coklat ditangannya.

"Nanti chenle pulang sama saya aja pak,kita mau kerumah sakit dulu",Renjun yang berada di kursi belakang merespon dengan sopan,kemudian menarik lengan seragam jisung untuk ikut turun dengannya,begitu juga dengan chenle.

Mereka berjanji untuk berangkat bersama pagi ini,chenle minta diantar supirnya karna nanti mereka berjanji akan ke rumah sakit sepulang sekolah menggunakan mobil jeno dan jessya.

Simple saja,ia malas menyetir.

Setelah mobil berlalu,mereka bertiga berjalan beranjak dari sana dan segera menuju kelas.

Diwaktu yang sama,ditempat yang berbeda kedua pria seumuran itu segera turun dari motornya begitu mereka sampai.Dejun merapikan rambutnya yang berantakan akibat hendery terlalu ngebut karna takut terlambat.

Hendery meletakkan helmnya,kemudian merapikan jaket denim nya yang sedikit berantakan dan langsung menoleh kearah dejun,"hahah maaf ya kenceng banget tadi,kan takut telat Jun",ia kemudian menepuk-nepuk pundak sepupunya itu yang masih sibuk merapikan rambutnya.

Dejun kemudian melirik hendery yang tengah tertawa,ia pun juga ikut tersenyum,"gapapa selow aja".

"Lagian juga mau rapi mau berantakan hyena bakal tetep suka sama kamu",lawan bicaranya kemudian tersenyum simpul,entah apa yang ia bayangkan saat ini.Tapi seperti nya ia sedang bahagia.

Bahagia karna menyukai dan disukai oleh seseorang?entahlah,tidak ada yang tau bagaimana perasaannya saat ini,bahkan ia sendiri.

Mereka mulai beranjak dari area parkir,tapi entah perasaan mereka atau bagaimana,setiap mereka berpapasan dengan siswa lainnya,orang-orang itu selalu menatap mereka seperti-

Leave [Xiao Dejun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang