Happy Reading
Sudah hampir 1 jam chenle dan jisung berada dirumah ku.Memikirkan teori yang sulit ditebak.
Kalian ingat saat aku pulang dari rumah sakit dan dijemput jessya?Saat itu aku dan jessya mampir di basecamp chenle untuk menjemput Jeno.Basecamp itu ruang kosong disamping rumah chenle yang di jadikan tempat tongkrongan oleh teman-temannya.
Disana ada mainan orang kaya semua.Mulai dari hoverboard,meja billiard disudut ruangan sebelah kanan,camera hasselblad milik jaemin,proyektor JVC,2 komputer dan PS,satu kaca besar di salah satu sisi dinding,dan satu kulkas 2 pintu di pojokan sebelah kiri,ada juga beberapa alat musik disini,seperti piano dan gitar.Tidak lupa sofa besar di tengah ruangan.
Menurutku itu bukan ruang kosong,melainkan ruangan manusia kaya.
Kita skip dulu tentang ruangan bau uang itu.
Disana ada anak kelasanku,mereka membicarakan anak baru.Siapa lagi kalau bukan Dejun dan hendery.
Semua warga sekolah tau fakta bahwa hendery pindah karna ketahuan membobol markas milik kepala sekolah dan dejun melindungi temannya itu.Rumor itu membuat mereka terasingkan disekolah ku.
Tapi,ada satu hal yang mengganjal,chenle mendengar dari temannya bahwa tidak ada bukti yang akurat kalau mereka melakukan nya.Hanya ada rekaman CCTV yang memperlihatkan hendery keluar dari ruangan dengan beberapa berkas lalu disusul oleh dejun.
"Gue liat mereka anak baik-baik kok,ga ada tampang maling kek haechan" jeno membuka pembicaraan saat aku dan jessya duduk disalah satu sofa.
"HEHH!" haechan melempar kaleng bekas minuman nya sambil melototi jeno.
Jaemin terlihat mengerutkan keningnya,tidak memperdulikan haechan dan Jeno "kayanya kita harus bantuin mereka deh,gue yakin ini salah"
"Gue setuju!" sorak renjun heboh bersemangat.
Dan semenjak hari itu,aku terus mendesak chenle untuk terus menggali informasi pada temannya yang berada di sekolah lama dejun.Kudengar namanya yangyang.
Benar,semua temanku yang ada di basecamp chenle hari itu sudah mengetahui hal ini,tapi mereka pura-pura tidak tau,mereka bersikap seperti anak pada umumnya pada dejun dan hendery.Katanya bermain halus.Entahlah aku tidak mengerti.
Dan tebak apa yang kulihat sekarang?
Chenle menunjukkan rekaman video di dalam ruangan kepala sekolah.Yangyang temannya berhasil membobol beberapa CCTV di sekolah dengan beberapa peralatan canggih dengan mudah.Kurasa dia juga orang kaya.
Tapi yang terlihat si video itu bukan hendery ataupun dejun.Melainkan sosok jangkung memakai topi,jaket dan masker hitam!
Sangat berbeda dengan video yang sebelumnya beredar,video yang menunjukkan hendery dan dejun keluar dari ruang kepala sekolah.
Aku menutup mulut tidak percaya,begitu juga jisung.Ternyata dugaannya benar.Chenle biasa saja,mungkin ia sudah mendengar beberapa informasi dari yangyang.
"J-jadi mereka dituduh kan?" tanya ku gugup pada chenle.
"Exactly!Tapi, kita baru punya rekaman ini,ini ga bakal memperkuat bukti. Lagian dejun juga anak baru disekolah Itu,dia baru pindah dari Cina" jelas chenle sambil bersandar ke sofa.
"Jadi?" aku mengangkat alis.
"Dia ga punya banyak temen selain hendery,ga ada yang bisa kita tanyain,hendery juga anaknya tertutup" chenle sangat benar.Ia dan jisung tampak berfikir tentang apa yang harus mereka lakukan.
Jisung kemudian memukul pundak chenle "temen lo si ayang gimana?Mereka ga temenan apa?".
"Engga,mereka cuma satu kelas.Awalnya yangyang juga sempat curiga sama hendery.Tapi ternyata engga,mereka anak baik-baik.Makanya yangyang mau nolongin gue" jawab chenle dan kemudian meneguk sodanya.
"Trus sekarang kita harus gimana?"tanyaku penuh frustasi,entah kenapa pikiran ku selalu tertuju pada dejun.
Chenle mendengkus kasar,begitu juga jisung yang keliatan pusing "otak gue lagi buntu,gimana kalo besok kita ngumpul di basecamp gue dulu,tanya yang lain manatau mereka punya ide,jangan bilang hendery ataupun dejun dulu"
Aku mengangguk,lalu jisung melakukan hal yang sama denganku,"dikelas hendery emang kaya anak baik-baik banget,ga banyak omong beda sama mantan lo yang berisik kek tukang sayur".
"ENAK AJA!!" aku melempari bocah tengil yang mulutnya hampir sama dengan jaemin itu dengan bantal sofa.
Chenle menggeleng melihatku dan jisung "jangan kayak bocah dah,lo setuju kan?" chenle melirik ku.
"a-ahh oke-oke,gue setuju.Lo pada mau makan malam dulu ga?" tawarku pada chenle dan juga jisung,aku baru sadar belum menyediakan apapun untuk mereka,hanya ada makanan yang tadi mereka beli diatas meja.
"ga deh,gue pamit dulu,gue mau kerumah jaemin" chenle mengemas barangnya dan juga jisung ikut merapikan sampah akibat ulah mereka.Aku mengangguk sambil membantu jisung menyeka sampah-sampah itu.
"titip salam sama ayah bunda lo deh,bg ten sekalian,kita pulang dulu.Sorry nih ga bisa lama,kalo ada apa-apa kabarin gue" lanjut chenle kemudian berjalan menuju pintu dan aku mengekori nya dari belakang.Kucingku lily juga ikut mengantarkan chenle dan jisung ke depan.
Chenle masuk kedalam mobil merah menyala itu bersama jisung,kemudian melambaikan tangan padaku dan hilang diujung komplek.
Aku menutup pintu,menatap gelang ditanganku yang beberapa hari lalu dejun kembali kan padaku.
Kemudian tersenyum.
.
.
.
.
.
.
TBC*yang lagi piral
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave [Xiao Dejun]
Fanfictiongimana jadinya kalo anak baru penuh misterius bertemu dengan pujaan hatinya? kemudian bertemu dengan circle gila yang menerima dirinya apa adanya how surprise it.. but the end,he must leave everything?