Happy Reading
Aku mengeraskan volume ponsel membuat lagu NCT Dream memenuhi kepala ku.Ini lebih baik dari pada harus mendengarkan ceramah panjang lebar kak ten.
Ia kemudian menarik headset ku tanpa menoleh padaku.
"Untung ayah bunda kamu udah tidur,bikin khawatir orang aja" ketus nya kemudian.
Aku hanya menyandarkan kepala sambil menatap tetesan hujan yang mengenai kaca mobil.Tubuhku dingin,tanpa sadar aku segara memakai jaket yang tadi diberikan dejun padaku,wanginya seperti embun pagi,sangat segar sekali.
"Jaket siapa?" kak ten meliriku,kemudian memarkirkan mobil di bagasi samping rumah,ternyata sudah sampai.
"Kak ten ku sayang,ga boleh bawel,ntar jodohnya susah" aku mengejeknya kemudian membuka pintu mobil dan berlari ke teras rumah,membuka pintu dan langsung berlari ke kamar,sampai dikamar aku ketawa habis-habisan melihat ekspresi kakakku tadi.
"Dasar durhaka!" aku mendengar kak ten teriak dari luar pintu kamar ku,kamar kami berhadapan.
"Biariinnnn" sahutku,aku kemudian melepaskan segala peralatan sekolah ku,termasuk jaket dejun.
Aku memandang nya sambil tersenyum,ternyata dia sangat manis sekali.Aku mengganti baju tidur,pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahku,dan keluar kamar dengan sandal kelinci ku.
Aku membuka kulkas,mencari sesuatu yang bisa dimakan,bahkan aku lupa belum makan malam.Ternyata lily kucingku belum tidur,ia masih berkeliaran di ruang keluarga,mencari tempat tidur yang nyaman.
Setelah menyantap roti dan susu yang tadi ibu buatkan,aku kembali ke kamar.Membuka laci kecil di bawah nakas.Disana ada puluhan kaos kaki zebra koleksiku.Asal kalian tau saja,aku tidak bisa tidur kalau tidak memakai kaos kaki,walaupun cuaca panas sekalipun.
Malam ini aku memakai kaos berwarna abu-abu belang hitam.Aku merebahkan diri,mematikan lampu tidur dan menarik selimut.
Sebentar,aku lupa mengecek ponsel ku.Ada beberapa pesan dari dejun?darimana dia mendapatkan nomorku?
Dejun
Sudah tidur?maaf menghubungi mu tanpa meminta izin dulu.
Tidak kedinginan kan?Aku tersenyum,kantuk ku hilang seketika.Aku membalas pesannya.Ternyata sudah 20 menit yang lalu ia mengirimi ku pesan.
Tidak sama sekali,terimakasih
Besok akan ku kembali kanIa tidak membalas pesanku,mungkin sudah tidur.Aku meletakkan ponsel ku di nakas dan membenarkan posisi untuk tidur.
Dejun
Selamat malam..
.
.
.
Pria itu bergegas memasuki rumah kecilnya dengan keadaan basah kuyup,setelah menutup pintu,ia meletakkan mie instan yang tadi ia beli dari minimarket dan segera mencari handuk untuk mengeringkan badannya.Memakai pakaian seadanya dengan rambut acak-acakan,ia segera ke dapur untuk memasak mie yang baru ia beli.Setelah selesai dengan kegiatan nya,ia kemudian duduk di meja mini dekat jendela menikmati mie yang telah ia buat sendiri.
Cuaca malam ini,dapat menggambarkan suasana hatinya saat ini.Dengan semangkuk mie instan dan cahaya remang-remang lampu kota Seoul yang menemaninya malam ini,membuat ia hanya tersenyum tipis.
Dejun menghabiskan mie nya,kemudian mengambil ponsel dan melihat pesan yang baru saja ia kirim kepada wanita yang akhir-akhir ini membuat semangat hidupnya kembali menyala.
"Mungkin ia sudah tidur" gumam dejun dengan seutas senyum di bibir nya yang indah.
Ia kembali memandangi langit malam,kemudian tersenyum,kembali menguatkan hati yang perlahan rapuh di makan waktu.Ia harus bertahan sendirian di kota yang begitu ramai ini.
Dejun sempat berfikir tidak ada harapan baginya sembuh.Dunia seakan membenci nya,bahkan cahaya satu-satunya dalam hidup dejun sekarang jauh darinya.Ia kemudian memandang foto yang terletak di nakas kecil disamping tempat tidurnya.Ada ibu,ayah,dan dirinya yang tengah digendong oleh ayah.
Bahkan Tuhan lebih menyayangi ayahnya,laki-laki paruh baya itu pergi,tanpa izin darinya.Ibunya di Cina,dan sekarang ia harus berjuang demi kesembuhan nya sendiri di kota ini,agar segera bisa pulang ke cina,ia rindu wanita itu.
Telinganya memanas,matanya mulai mengeluarkan cairan bening,kemudian dengan cepat dejun menggelengkan Kepala,berusaha menguatkan dalam hati setiap kata-kata ibunya,agar ia kembali sembuh.
"Hendery?" dejun menoleh pada pria dengan topi setengah menutupi kepala nya tersebut,terlihat membawa dua kantong besar makanan di tangan kanan dan kirinya.
Bukan hal yang biasa Hendery masuk tanpa izin,mereka memiliki kunci rumah itu masing-masing.Satu untuk Hendery dan satu untuk dejun.
"Kamu makan mie lagi?udah berapa kali aku bilang jun!kamu ga bakal sembuh kalo gini caranya!", hendery meneriaki dejun sambil menunjuk mangkuk mie yang sudah kosong itu.Dejun tersenyum,bukannya sedih dimarahi,ia malah senang.
"Ga usah senyum-senyum ya!ini aku bawain makan malam,awas aja kalo ga kamu makan lagi!".
"Kamu kok kesini?ntar dimarahin mama kamu hen,aku bisa kok sendiri".Tolak dejun mengambil gitar yang tadi tergeletak disamping nya.
Hendery lagi-lagi ingin melempar dejun keluar jendela,kesal dengan penolakan yang selalu keluar dari mulutnya.Hendery terduduk,ia menunduk sambil membuka topi yang tadi menutupi wajahnya." Ini semua salah aku,maaf".ujarnya.
Dejun tersenyum sambil menepuk pundak sepupu nya itu."Bantuan ini udah lebih dari cukup".Ujarnya sambil terus mencoba membuat Hendery untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri.
Hendery merasa sangat bersalah,karnanya dejun diusir dari rumah dan harus hidup sendiri.Walau terkadang dibantu ayahnya secara diam-diam,ibu Hendery akan marah besar.Ibunya mengira karna dejun lah nama Hendery menjadi buruk di sekolah lamanya dan dituduh mencuri uang kepala sekolah.
Ayah Hendery tidak pernah membanggakan kekuasaannya sekalipun,ia meminta maaf kepada pihak sekolah dan memindahkan Hendery dan dejun ke sekolah yang baru.
"Aku merasa gagal jagain kamu jun,aku takut langgar janji sama eomonie", hendery kembali membuka topik pembicaraan dan beralih menatap dejun.
"Pokoknya kamu harus sembuh,baru kita ke cina lagi,aku sama ayah berusaha buat kamu gimanapun caranya".
Malam itu,bagian dari dalam tubuhnya yang hilang serasa dikembalikan oleh Tuhan lewat senyuman tulus Hendery.
.
.
.
.
.
.
TBCThanksyou for waiting dan makasih juga yg udah baca
Seeyouhhh in the next capt^^
-dn-
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave [Xiao Dejun]
Fanfictiongimana jadinya kalo anak baru penuh misterius bertemu dengan pujaan hatinya? kemudian bertemu dengan circle gila yang menerima dirinya apa adanya how surprise it.. but the end,he must leave everything?