5.Catatan Kecil

300 32 4
                                    

Happy Reading


Setelah lucas melacak ke penjuru sekolah,akhirnya drone 200 juta jessya ditemukan tergeletak tidak berdaya akibat ulah jeno.

Lucas menggeleng melihat keributan mereka yang tiada habis nya sambil terus mengotak-atik drone ditangannya.

"Lo sihh ga hati-hati!" bentak jessya sambil menuding Jeno

"Drone lo aja kelewat mahal,main jauh-jauh sembarangan!" Jeno tidak mau kalah

"Itu kan lo yang ngendaliin nya bego!!".

"Marahin dia juga dong!kok gue doang yang dimarahin", Jeno menunjuk Ryan yang sedang diotak-atik oleh lucas sedangkan jaemin berdiri dibalik tubuhku,takut diamuk Jessya.Haechan sibuk nge videoin mereka yang lagi adu mulut.

"Ryan kan benda mati!ngotak ga sih jeenn!!"Jessya lalu menghela nafas kasar,kemudian pandangan nya beralih ke haechan.

"Itu handycam murah mau gue lempar kelaut hah?!!".Haechan hampir saja menjatuhkan handycam nya ketika mendengar teriakan jessya,ia segera mematikan benda itu dan memeluknya.

"Idihhh,enak aja murah-murah,PS jaemin lebih murahan!".Ketus haechan tidak kalah heboh.

Sekarang jaemin yang gantian menuding haechan "hehh maill,besok awas aja ya minjem PS gue lagi!"

"Heheh ga jaem,becanda".Haechan akhirnya ngalah,ngalah demi PS malam minggu

"Finish!" Lucas bersorak,membuat kami semua lega,lalu ia kembali memberi drone itu ke jessya dan pergi begitu saja.

"Wuiih keren cas,heh mau kemana lo?" tanya haechan,sementara Jeno dan jessya sibuk mencoba menerbangkan drone itu lagi.

"Nyebat" jawab lucas singkat,kemudian pergi menghilang dibalik labor kimia.

"Gua ikut dong ah-AWWWW!"Jaemin meringis karna aku pukuli,ia menatapku meminta penjelasan.

"Ga usah ikut-ikut,lo juga jen,chan!" tukasku,melototi jeno dan haechan yang juga menatapku.

Jessya menghela nafas "nih drone nya,kalo ilang lagi gue ceburin kalian semua!" bentak jessya lalu membawa ku pergi dari teman-teman elektronik ku itu.

Bagaimanapun jeno tetap sepupu jessya,ia akan tetap meminjamkan drone 200 juta nya walaupun hilang sekalipun.Kalau dia bisa beli lagi,kenapa tidak?

.
.
.
.

Kelas berakhir,aku berjalan menuju loker dengan tumpukan soal-soal Olimpiade ditangan ku.Tadinya aku ingin mengembalikan ini ke perpustakaan saja,karna Olimpiade nya juga batal kan.Tapi perpustakaan keburu tutup.

Jessya dan jeno pulang duluan meninggalkan ku.Sedangkan Haechan dan jaemin sibuk di ruangannya mengedit video bersama renjun si anak TIK.

Brukkk

Seseorang menabrakku hingga semua soal-soal yang ada ditanganku jatuh berserakan.

Ohh tidak!semuanya kacau berantakan.

Aku memungutnya kembali tanpa memperdulikan orang yang tadi menabrak ku.Tapi siapa sangka ia juga membantuku,saat aku mendongkakkan kepala...

"Doyoung?"

Ia memberi lembaran yang ada di tangannya padaku "maaf aku ga sengaja na" ucapnya.

Aku mengambil lembaran dari nya,dan pergi begitu saja.Tapi ia menahan tanganku.

"Aku pengen ngomong sebentar bisa na?"

Kuharap ada seseorang yang membawa ku pergi darinya.

"Hyenaa!"

Baguss!!!kulihat hendery sedang berlari kearahku.Aku kemudian menoleh pada doyoung dan melepaskan tanganku dari genggaman nya.

"Ehhh hendery,buku lo ada di loker gue,ayoo ikut" aku menarik hendery yang tampak sangat kebingungan,menjauh dari doyoung intinya.

Doyoung hanya menatapku sendu,dan ia membalas senyum hendery.Hendery seperti nya tidak enak kubawa kabur begini.Tapi biarlah,aku benci berurusan dengan orang itu lagi.

Aku sampai diloker,memasukkan soal-soal tadi dan mulai mengatur nafas,hendery tampak kebingungan.

"Lo kayak dikejar setan aja" ujarnya sambil terkekeh pelan,bersandar pada dinding loker.

"Makasih yaa" aku menoleh padanya sebentar

Ia mengangguk."Btw buku apa ya?gue ga pernah minjem tuh" tanya hendery,dasar bodoh,ia sama sekali tak mengerti kondisi.

"Engga,cuma mau ngajak lo pergi dari sana.Lo tadi manggil gue ya?".

Hendery terkejut dan menepuk jidatnya "astagaa kenapa bisa lupa sihh!ayooo pergii"

Hendery berlari membawa ku ke stasiun bis,tepat sekali saat ada bisa berhenti ia membawa ku naik.Kami duduk di kursi paling belakang,mulai mengatur nafas masing-masing.

"Maaf gue main narik-narik aja,gue mau ngajak lo ke rumah sakit,lo ada jadwal ga?".Hendery tampak merasa bersalah.

"Gue ga ada jadwal kok,ngapain?" tanyaku kemudian.

"Liat dejun,gue takut jam besuknya abis,makanya tadi buru-buru".

Dejun,tanpa ku sadari nama itu selalu ku pikiran belakang ini.

"Ehh naa?kok begong?".Hendery mengguncang bahuku,aku langsung menoleh padanya.

"Gapapa hen" jawabku singkat.

"Btw yang tadi siapa na?"

Aku langsung mengingat kejadian tadi."Ohh si wakil ketua OSIS".

"Semua orang juga tau dia waketos kali na,kan gue sekelas sama doyoung,maksud gue dia siapa nya elo?" tanya hendery.

"Bukan siapa-siapa,temen doang".Jawabku singkat,kemudian kami saling diam hingga sampai dirumah sakit.

.
.
.
.

Saat sampai dirumah sakit,hendery membawaku ujung koridor,disana ada ruang VIP bertuliskan nama dejun.

Hatiku berdegup kencang saat hendery memegang kenop pintu.Aku mengepalkan tangan,ini aneh,aku belum pernah merasakan ini sebelumnya.

Dugaan ku salah,yang kubayangkan dejun terkapar lemah di ranjang pasien,tapi kenyataan ia sedang memainkan gitar dengan buku kecil diatas pahanya tepat di depan gitar.

Aku cengo menatap nya,ia balik menatap ku.Kemudian hendery hendak berbalik keluar.

"Loh hen?Kemana?" tanya ku saat hendery sudah sampai didepan pintu.

"Gue tunggu di luar deh" katanya dan langsung pergi keluar.

Aku beralih menatap dejun yang masih memasang senyum tipis diwajahnya,indah sekali.

"Kamu kangen?"

Pertanyaan macam apa itu?!aku gelagapan salah tingkah,kemudian ia menyodorkan buku kecil yang tadi ada didepannya kepada ku.

"Liat,aku nulis lagu"

Ia kembali tersenyum,seakan duniaku lenyap saat itu juga.

.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Dejun suka nulis lagu bangettT^T

Leave [Xiao Dejun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang