12.Fight

206 26 3
                                    


Happy Reading


Setelah memasang sepatu dan membenarkan topinya,iya keluar dan mengunci pintu.Tidak lupa dengan gitar kesayangannya di tangan kirinya.

Tujuannya bukan kesekolah,melainkan ke suatu tempat yang akhir-akhir ini sangat ia rindukan.Setelah sampai di halte bus,ia duduk sejenak,menatap jalanan kota yang begitu sangat ramain.

Bus berhenti didepan nya,ia masuk dan memilih duduk didekat jendela.Cuaca pagi ini gerimis,ia tersenyum menatap keluar jendela,entah kenapa hatinya terasa begitu damai.

Mengambil headset di dalam tas kemudian menyambung kan nya ke ponsel dan menyetel lagu-lagu yang akhir-akhir ini iya dengar,dejun kemudian membenarkan posisi gitar nya.

"Accros the ocean accros the seaa eh bukan-bukan"

"Startin'to forget the way you look at me now~"

Dejun menggeleng sambil terus sibuk menyetel kunci gitar dan lagi-lagi bergumam dengan lagu-lagu nya.

"Ini kemaren di a gasalah,duhh kok lupa sih" dejun menepuk jidatnya kemudian meringis sendiri karna kesakitan,mencoba lagi dan lagi.

Tanpa ia sadari bus berhenti di halte berikutnya,yang berarti ia sudah sampai di tempat tujuan nya.Ia turun dan menatap suatu tempat tepat di depan matanya.

Ia memasuki tempat itu perlahan,menghirup aroma bunga-bunga yang begitu sudah terbiasa oleh indra penciuman nya.Menuju satu lagi tempat yang merupakan tempat tujuan utamanya.

Dejun menatap nisan itu sambil tersenyum,kemudian berlutut dan mengusap nisan itu perlahan.

"Ayah,dejun kangen" masih dengan senyum diwajahnya,matanya perlahan memerah.Dejun memperbaiki duduknya,mulai menghirup nafas bersiap untuk bercerita.

Perlahan ia menunduk,cairan bening berhasil lolos membasahi pipinya.Dalam nafas terisak,ia terus bergumam.

"Se capek itu", ucapnya dengan tangan bergetar,sambil memegangi gitar pemberian ayahnya.

.
.
.

"Anak baru bolos lagi ya?" tanya chenle,yang lain hanya mengangguk.Aku mendengarkan sambil tetap mengunyah makanan yang ada dimulutku.

Sekarang kita lagi di kantin. Ada jeno dan jaemin yang sibuk dengan ponsel masing-masing. Haechan dan lucas yang berebutan makanan sambil saling melototi satu sama lain. Sedangkan aku,chenle dan renjun,kami mengobrol hal-hal yang tidak penting.

Seperti jeno yang kemarin dikejar kucing, bedcover warna pink punya jaemin,dan haechan yang ngegosongin roti bakar lucas.

Brruuukkkkk

"Hahahahh mamposs!"

Kami semua menoleh kearah sumber keributan,aku bisa melihat hendery yang terjatuh  sambil memegangi dadanya dan tangan yang lainnya bertumpu ke lantai,mataku melebar begitu juga jessya.Kami semua yang berada dimeja pojokan langsung menghentikan aktivitas kami.

"Sok keren banget si lo,maling aja sombong".

Seisi kantin menoleh kearah 3 pria yang baru saja memaki hendery.Kami tidak kalah kaget,lucas berdiri sambil melempar botol minum yang tepat mengenai kepala Felix.

Reflek mereka semua menoleh kearah lucas.Aku melihat mark dan jisung berlari dari arah luar kantin dan segera menolong hendery berdiri.

"Eh itu ada anak the tycoon"

"Wahh wah lucas woi lucas bakal seru nih"

"Omg ada geng the tycoon dongg!Felix mah kalah tanding!"

Keadaan kanti menjadi rusuh,saat Felix berjalan kearah kami dan memegangi kerah baju lucas.Mataku memerah,chenle dan jessya membawaku menjauh,sedangkan jaemin,Jeno dan renjun ikut berdiri melihat lucas ditantang oleh gerombolan Felix.

Haechan berlari ikut menolong hendery.

"Bangsatt!!" satu pukulan mendarat dipipi lucas,aku meringis saat melihat darah mengalir dari sudut kiri bibirnya.

Lucas tersenyum sinis,ia balik memukuli felix. Sebagian siswi ada yang berteriak ngeri dan sebagian ada yang mengambil ponsel mengarahkan nya pada lucas dan felix.

"Mau apa lo hahh!nantangin gue loh?!", Felix menantang tatapan lucas "lo ngelindungin si maling itu?cihh,ga ada bedanya emang" Lucas diambang emosi dan langsung kembali memukuli Felix,bangchan yang dibelakang nya menahan Felix untuk tidak tersungkur.

"Nyawa lo bahkan bisa gue beli!yang punya sekolah bukan mak lu pada,bikin sekolah sana biar bisa seenak jidat lo,dasar berandalan brengsek!" semua memekik setelah lucas melempar gelas ke lantai,tepat di depan Felix dan kawan-kawan nya berdiri.

"Turunin HP kalian!kalo sampe videonya nyebar jangan harap bisa sekolah disini lagi!" Jessya berteriak tepat disamping ku,tubuh ku semakin menggigil,aku takut keributan.

"Bubar semuanya bubarr!!!" kali ini Jeno yang berteriak,Felix dan rombongan nya pergi meninggalkan kantin dengan meninggalkan tatapan tajam kearah lucas dan jaemin.

Kulihat mark memopong tubuh hendery untuk pergi dari sini,seperti nya mereka pergi kearah UKS. Aku langsung berlari ke kamar mandi,menetralkan nafasku.

Aku melihat pantulan diriku di kaca kamar mandi,darah mengalir begitu deras dari hidungku.Aku segera mencucinya,tapi tidak membantu sama sekali.Sial,ini sudah lama tidak terjadi.

Aku berusaha untuk keluar dari kamar mandi,kurasa udara segar bisa menghilang rasa panikku.Tapi saat di ambang pintu aku menghentikan langkah,melihat sapu tangan yang disodorkan oleh seseorang padaku.

"Dejun?" aku menatapnya tidak percaya,ia dengan gitar di tangan kiri dan tangan kanannya menyodorkan sapu tangan padaku.

"Ambil,kamu gapapa kan?"

Aku menatap wajahnya sendu,ia terlihat khawatir sambil tetap menatap wajahku.Aku tersenyum padanya,kemudian mengangguk mengisyaratkan aku tidak kenapa-kenapa.

.
.
.
.
.
.
TBC

Congratulations on ur graduation bro🎉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Congratulations on ur graduation bro🎉


Thank's yang udah baca sampai sejauh ini,i love you all^^

Leave [Xiao Dejun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang