Night

770 104 5
                                    

Note: masih berada di bulan September 🧡


   Yeonjun pikir 4 hari tak sesingkat yang dia bayangkan
Rasanya Busan terlalu berat untuk di tinggalkan...

     Keluarga Yeonjun terasa bertambah 1 orang anggota saat kursi meja makan terisi 4 tidak seperti biasanya. Ada hari dimana Taehyun bisa bermain petak umpet bukan hanya dengan Yeonjun, Beomgyu sudah masuk ke dalam keluarga Choi tanpa di sadari. Beomgyu selalu menyempatkan diri untuk datang pada sore hari menemani Taehyun dan membantu membuat makan malam bersama Yeonjun, itu anjuran sang ayah agar Beomgyu bisa menikmati makan malam bersama dan tak merasa kesepian.


Beomgyu type orang yang terbuka dan gampang beradaptasi dengan keluarga Yeonjun, tentu saja membuat yang lebih tua senang karena dengan kata lain ayah dan adiknya sudah menerima Beomgyu dengan baik.


Hari ini adalah hari terakhir Yeonjun berada di Busan, ada jadwal kuliah untuk 2 hari yang akan datang dan juga pekerjaan nya yang tidak mungkin di tinggal terlalu lama.

  


  Jam masih menunjukkan pukul 8 setelah acara makan malam selesai, sang kepala keluarga belum pulang karena ada pekerjaan yang mengharuskannya tetap tinggal di kantor dan meminta Beomgyu untuk menginap saja setelah makan malam karena tidak ada yang menjaga Taehyun yang memang sedang tidak enak badan  kalau Yeonjun mengantarnya pulang.

   Taehyun masih betah memakan buah apel yang sudah di kupas Beomgyu  dan membawanya ke ruang televisi bersama sang kakak yang sudah berada disana lebih dulu.

"Kak Gyy ngupas apel" ucap bocah itu dan duduk di samping Yeonjun.

"Terimakasih Gyu-ya," ucap Yeonjun saat melihat pria manisnya juga bergabung di sofa.

"Sama-sama."

"Oh iya, besok pagi mungkin aku harus kembali ke Seoul."

"Kenapa pagi kak, Sorenya kan bisa," protes yang paling muda.

"Biar santai di perjalanan Hyunie, nyampe sana bisa istirahat juga," Yeonjun memberi pengertian kepada sang adik, rasanya terlalu berat untuk meninggalkan adik lucunya di rumah.

Ucapan Yeonjun di balas anggukan oleh Taehyun, tidak apa-apa.. kakanya harus tetap pergi untuk berkuliah agar cepat lulus dan kembali lagi bersama Taehyun dan ayahnya.

"Berarti kak Yeon harus cepat istirahat kan berangkat nya pagi-pagi," Beomgyu ikut menimpali ucapan Yeonjun dengan nada biasa saja, bukankah beomgyu tidak bisa berharap apapun?

"Ya, ayo tidur lebih awal Taehyun-ie."

"Aku belum ngantuk kak."

"Nanti kakak bacain dongeng mau?"

"Mauuu."

Yeonjun tersenyum senang melihat adiknya semangat sekali hanya karena dongeng, dia mengalihkan atensi kepada Beomgyu yang masih berada di sampingnya.

"Gyu masuk aja ke kamarku, aku juga mau masuk kamar Taehyun."

"Baiklah, selamat malam Taehyunie, malam kak."

  "Selamat tidur kak Gyu," Taehyun sudah berada pada gendongan sang kakak menuju kamarnya.

"Mimpi indah Hyunie."

"Kak Gyu juga."


  Niat membacakan dongeng batal karena Taehyun cepat sekali tertidur setelah minum obat flu setelah masuk kamar.
Yeonjun masih disana, memperhatikan sang adik yang tidur miring menghadapnya, sepuluh tahun dan Yeonjun masih belum bisa menjadi kakak yang baik untuk adiknya.

Yeonjun terlalu sibuk mengenyahkan rasa traumanya dari pada mensyukuri apa yang masih dia punya, bodoh sekali memang.

"Taehyun-ah, maafin kakak ya" Yeonjun memberi kecupan ringan pada puncak kepala Taehyun sebelum turun dari ranjang, dia ingin sekedar berganti baju agar tidur lebih nyaman.













  

   

Beomgyu sudah naik ke atas ranjang Yeonjun dan menggulung diri pada selimut tebal berwarna kelabu, kamar sang kekasih lebih dominan berwarna putih dan abu di beberapa sudut, simple dan sangat rapi. Ini pertama kalinya beomgyu menginap dan rasanya canggung karena bukan kamarnya sendiri.

   Pukul 10 malam, tetapi mata beomgyu belum bisa terpejam sama sekali sampai suara pintu terbuka membuat Beomgyu membuka selimutnya lagi.

"Gyu belum tidur? Aku ngagetin kamu ya?"

"Belum kak, mungkin karena masih jam sepuluh."

"Anak kecil harus cepet tidur."

"Siapa yang anak kecil?"

"Kamu lah" Yeonjun tersenyum menang karena pacar mungilnya sudah menekuk bibir kesal.

"Gak usah ngambek, nanti tambah gemesin."

"Ishh gak gitu."

Yeonjun memilih mengabaikan Beomgyu dan memilah baju tidur untuk dirinya dan beomgyu pakai.

"Pakai ini aja, kalau kebesaran maaf ya."

"Makasih kak."

"Maaf minta kamu nginap, padahal ayah  jarang lembur, Taehyun juga sakit."

"Padahal aku bisa pulang sendiri, tapi nginap juga gak apa-apa."

"Aku cuma mau  kamu aman, pulang sendiri kan bahaya."

Beomgyu mengerti dengan Yeonjun yang protektif  kalau menyangkut tentangnya, di bandingkan sebagai hal yang merepotkan Beomgyu lebih memilih bersyukur karena Yeonjun perhatian padanya.

"Aku mau ganti baju dulu setelah itu pergi ke kamar Taehyun lagi," Yeonjun sudah masuk ke dalam kamar mandi di kamarnya tanpa menunggu jawaban Beomgyu.

 
"Kakak bisa nemenin aku di sini sampai aku tidur?" Beomgyu takut-takut mengatakannya.

"Boleh aja, apa bayiku yang satu ini takut tidur sendirian?" Yeonjun sudah bergabung di atas ranjang dan duduk bersandar pada kepala ranjang.

"Rasanya sedikit gak nyaman karena ini baru pertama kalinya aku tidur disini."

Yeonjun mengusap surai Beomgyu teratur tatapan mereka saling beradu satu sama lain, manik coklat Beomgyu memang seperti magnet yang menarik Yeonjun untuk masuk ke dalamnya. Beomgyu memang secantik itu.

Kantuk juga menyerang Yeonjun setelah mendapati si mungilnya sudah tertidur lebih dulu. Tubuh Yeonjun turun agar sejajar dengan Beomgyu mencuri satu kecupan lalu turun ke hidung bangir Beomgyu.

"Mimpi indah Gyu-ya," dan tanpa sadar Yeonjun juga terjatuh tidur di samping Beomgyu.




______________🧡🧡🧡______________


Hello..

Selamat hari Selasa

Semoga hari mu menyenangkan

Sampai ketemu chapter depan~

R la vu 💙

Edited: 23 Maret 2021

Tata🐿️

13 September [YeonGyu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang