Aku satu-satunya atau salah satunya, sih?
Aku terjebak di semua tentang dirimu. Wajahmu yang teduh, air muka yang tenang, mata yang sendu, dan kesemuanya tentangmu.
Kau membawaku ke tempat paling atas.
Namun, ternyata kau tidak jauh berbeda dengan mereka. Setelah kau membawaku ke tempat paling atas, menjejaliku dengan kata 'cinta' yang keluar dari mulutmu. Kau menjatuhkan diriku jauh ke dasar sana.
Ternyata aku bukan satu-satunya yang kau bawa ke tempat paling atas.
Untaian kata manis darimu, kalimat indah yang keluar dari mulutmu, ternyata hanya sebatas ucapan yang tidak pernah sepenuh hati. Bodohnya, aku tersenyum diatas ucapan palsu itu dan hanyut dalam zona nyaman milikmu.
Hingga akhirnya aku tahu, aku hanya salah satu yang terjebak semua kalimat manis milikmu.
Dan aku sepenuhnya kepada kamu yang secukupnya.
Baiklah, aku memang harus menyadari. Semesta hanya mengirimmu untuk mengihiasi sedikit hariku, sebelum akhirnya merusak hariku. Dan aku yakin, akan ada yang datang kembali, dengan membawa hati yang tulus
Satu-satunya adalah kalimat yang tidak akan pernah melekat padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Diriku
Kurgu OlmayanUntuk yang sedang berdamai. Yang sedang mencari. Yang sedang patah. Yang sedang tumbuh. dan untuk diriku.