One Of Our Love [Panwink]✓

End of Misunderstanding [2]

Hehehe... Lanjut yakk;v

◽️◽️

Guanlin menyandarkan tubuhnya pada batang pohon tempat ia dan Jihoon sering menghabiskan waktu mereka bersama, dahulu. Ya, dahulu.

Kalau untuk sekarang, ia hanya duduk sendiri, ah ditemani semilir angin menyejukkan juga daun daun yang berguguran.

Hah! Guanlin rindu kekasih manisnya itu. Terhitung ia jarang menghabiskan waktu berdua, karena sejujurnya justru mereka jauh lebih sering bertengkar. Tentu saja permasalahannya hanya karena Ji Heon juga Chanyeol.

Tapi sekalinya mereka kencan, moment itu benar-benar membahagiakan.

Terhitung dua bulan sudah kepergian Jihoon. Guanlin pun menjalani hari-harinya seperti biasa.

Begitu kabar kematian Jihoon menyebar di sekolahnya, banyak sekali teman-teman sekolahnya yang datang ke pemakaman. Banyak juga yang mengucapkan turut berduka untuknya, entah itu dari jejaring media sosial, maupun secara langsung.

Ah! Sekarang Guanlin mengerti, bahwa banyak yang mengenal Jihoon sebagai sosok yang baik, meskipun sifat anak itu lebih sering membantah.

Bahkan tak sedikit tang menangisi kepergiannya. Chanyeol yang mendengar sosok Jihoon yang lain pun benar-benar merasa terpukul.

Jihoon tidak seburuk itu.

◽️◽️

Guanlin memetik pelan gitar yang berada di pangkuannya. Bibirnya melantunkan pelan bait per bait lagu dengan judul Everything I Need itu dengan merdu.

Ia menyanyikan lagu itu dengan penuh penghayatan. Karena lagu ini pernah Jihoon nyanyikan untukknya.

Guanlin memiliki satu kebiasaan baru semenjak kepergian Jihoon. Yaitu menyanyikan lagu dari Skylar Grey tersebut. Terlebih ketika ia sedang merindukan sosok Jihoon di hidupnya.

‘And everytings happens for a reason
It's all a blessing in disguise
I used to questions who I was
We'll now I see
The answer in your eyes...

'Cause baby, everything you are
Is everything I need
You're everything to me
Baby, every single part
Is who you're meant to be
'Cause you're meant to me
And you're everything I need’

Guanlin menyelesaikan lagu tersebut dengan seutas senyum lirih. Tangannya pun kini beralih merogoh tasnya dan mengeluarkan kertas yang ia dapatkan dari dalam buku diary Jihoon.

Ia rasa Jihoon membuatnya kala ia sedang bertengkar dengan kekasih manisnya tersebut. Dari bait nya saja tentu sudah tertebak benar?

Dan Guanlin merasakan sesak itu kala membacanya.

Otaknya kembali memutar ulang kala pertengkaran itu. Jihoon yang selalu merengut kala ia berjalan pada Ji Heon yang terluka, ia baru menyadari bahwa ada setitik kesedihan disana, yang jika kau melihatnya dengan jelas setitik itu bahkan sudah melebar kemana-mana.

Ibarat kata sebuah susu dalam gelas, lalu kau teteskan pewarna ke dalamnya, susu itu akan berubah warna. Maka begitulah kesedihan seorang Park Jihoon.

Apakah terlalu rumit jika dijelaskan dalam sebuah kata? Kurasa tidak juga.

Sebenarnya banyak curahan hati Jihoon pada buku diarynya tersebut, hanya saja Guanlin lebih mengambil lembar ‘Tersesat pada padang kerinduan.’ itu karena, maknanya yang mendalam.

Ah! Harus Guanlin akui semua curahan hati Jihoon memiliki makna yang berbeda dan menusuk hati. Kekasihnya sangat berbakat dalam menyampaikan rasa melalui sebuah goresan tinta diatas kertas.

Ah, ia juga mengambil satu curahan yang berbeda.

Guanlin tersenyum karenanya.

‘Untuk Jihoon dari suara hati yang tak sempat tersampaikan.

Terimakasih untuk cinta yang terukir dengan apik pada hati yang kosong. Terimakasih untuk tinta emas yang tersemat mengukir indah sejarah cinta yang membahagiakan.’

E N D

Yeah finally officially end guys; v
Tidak memuaskan ya? Hehe maap atuh, i'm not perfect:')

Lope, lope♡