Sunrise

601 64 18
                                    

  Jihoon di mulmed cantik banget heran!

—————

  Guanlin menurunkan koper terakhir milik teman satu kelompok kkn nya, kemudian ia menutup bagasi mobil elf itu.

"Eh woy, perhatian dulu dong, sini semua ngumpul!" ujar lantas semua anggotanya berkumpul.

"Kita nentuin ketuanya dulu, karena kemaren gak sempet. Abis itu bagi kamar."

"Udah lo aja lah Jun." celetuk Guanlin dengan cepat.

"Setuju lah gue sama Guanlin. Yang lain gimana?" Hyunjin menyaut.

"Gue sama Elkie sama lah." cewek dengan tubuh tidak terlalu tinggi dan wajah kebarat-baratan itu menyaut.

"Gue juga lah." Cowok bermata sipit itu, Yohan, mengangguk setuju.

"Oke, kalau gitu gue ketua ya. Btw kita kenalan dulu lah, pada beda jurusan kan? Gue Choi Yeonjun, Fakultas Penerbangan." cowok berambut biru itu, alias Yeonjun, senyum ganteng. eaklah wkwk

" Lai Guanlin, anak penerbangan." sambung Guanlin singkat, lanjut ke cewek mata sipit samping Guanlin.

"Chong Elkie, panggil Elkie aja. Gue anak fakultas Fakultas perbankan, salam kenal hehe."

"Jeon Somi, panggil Somi aja jangan Somay wkwk, gue dari fakultas hukum."

"Hwang Hyunjin, gue ngambil jurusan sastra inggris."

"Gue nih? Kim Yohan, fakultas teknik mesin."

Yang lain ngangguk, abis itu Yeonjun mulai membagi kamar.

—‹«»›—

Guanlin baru aja selesai mandi saat Yeonjun meminta dirinya untuk ikut ke rumah kepala desa.

Dia sih iya-iya aja, lumayan jalan-jalan sekalian liat liat tempat sekitar, siapa tau nemu tempat bagus buat dia ngerjain proker.

Jalan gak terlalu jauh, akhirnya mereka sampai di rumah kepala desa yang sebelahan sama lapangan yang gak terlalu gede.

Dia ngebiarin Yeonjun ngobrol sama Kepala desa, Pa Chanyeol namanya, sedangkan dia sibuk merhatiin anak-anak desa yang lagi main bola sambil teriak-teriakan.

"Woy sia anying! Kasih kadieu blegug, ulah kaditu!"

"Alah Odoy bego, kalah woy anying!!!"

"Kumaha si Odoy anying!"

"NAHA AING SORANGAN, MANEH BANGSAT SEMUA!!!" bocah dengan wajah agak sangar itu teriak sambil melempar segenggam pasir yang diambilnya asal kearah teman-temannya.

"Buset barbar bocahnya." Guanlin geleng-geleng kepala ngeliat bocah-bocah tadi.

Gak jauh beda sama bocah cowok ditengah lapangan, dipinggir lapangan juga ada bocah cewek yang lagi main masak-masakan, awalnya, sebelum.

"Ah kumaha si Nako! Ningali tah baju aing basah semua, aing tos ibak blegug!"

"Aing teu sengaja anying!"

"Alah aing mah ya yakin maneh teh aya dendam ka aing! Maneh teh iri teu bisa dapetin si Odoy hah?!"

Berakhirlah mereka saling tarik menarik rambut sang lawan bicara. Guanlin yang ngeliat ngeringis pelan.

"BARUDAK! BALIK, ULAH TENGKAR-TENGKAR KITU, CEPET BALIK! NAKO! SAKURA! BALIK, YANG LAIN OGE, DONGHYUN, DONGPYO, EUNSANG, HANGYUL, HYEONJUN BALIK! NINGALI JAM TAH, BENTAR LAGI MAGRIB DI GONDOL KOLONG WEWE NYAHO MANEH!!!"

One Of Our Love [Panwink]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang